menceritakan seorang pemuda cantik, imut,lucu,polos yang di paksa berkerja di bar oleh ayah dan bunda tiri nya, untuk bisa melunasi hutang ke dua orang tua nya.
"sekarang kau pergi ke bar dan bawah kan aku uang yang banyak"ujar sang ayah.
"kana dak...
Pagi yang cerah sinar matahari memasuki celah-celah jendela kamar yang di mana terdapat lelaki cantik dan imut yang masih tertidur pulas,sedang kan mew berada di ruang kerja ia sudah bangun lebih dulu sebelum baby boy nya dan hari ini ia tidak ke kantor karena ingin menemani baby boy nya di mansion.
"Eunghh daddy"orang pertama yang kana cari adalah mew.
"Hiks daddy di mana hiks"kana menangis karena tidak menemukan daddy nya ia sudah mencari ke seluruh kamar ini tapi tidak menemukan orang yang ia cari.
Kana langsung keluar dari kamar dan menangis sangat kencang,,mew yang berada di ruang kerja mendengar tangisan baby boy nya ia langsung berlari menuju kamar nya.
Sesampainya nya di sana mew melihat kana nya menangis di depan pintu kamar dengan wajah memerah dan wajah khas orang bangun tidur sangat menggemaskan pikir mew.
Mew langsung menghampiri kana dan langsung mengendong tubuh mungil kana ala koala hug dengan mudah.
"Kenapa menangis hm"tanya mew dan membawa kana kedalam kamar dan mendudukkan dirinya di tepi kasur dengan kana di pakuan nya.
"Hiks kana dali tadi hiks cali daddy tapi dak hiks ke temu hiks daddy jahat nigalin kana hiks huwaaaaa"ucap kana dengan tangisan kencang.
"Maaf kan daddy na baby "ucap mew.
Kana hanya mengangguk saja.
"Sekarang kana mandi"ucap mew.
"Mandiin daddy kana dak bica mandi cendili"ucap kana dengan bibir dimajukan.
"Baiklah"ucap mew dan langsung membawa kana ke kamar mandi.
Selesai memandikan kana mew langsung memasang kan pakaian untuk baby boy nya sambil menahan nafsu nya saat melihat tubuh seputih susu itu sangat menggoda iman.
"Sudah selesai"ucap mew.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan tidak lupa mew memasang kan bando telinga kucing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
