• ένας. (sekolah)

28 4 1
                                    

Aku hanya seorang gadis biasa. Membosankan, kurasa itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan ku.

Ya, aku membosankan.

Oh ya, kita belum berkenalan. Baiklah, hai semua! Namaku, kalian bisa memanggilku Rara (sebenernya, tapi..). Salam kenal.

Aku berasal dari keluarga sederhana, aku bersyukur tapi terkadang juga tidak.

Ibuku bilang ayah ku sudah kembali kerumah saat aku berusia tiga setengah tahun. Sedikit sakit hati dan tidak rela, tapi, aku hanyalah hambanya yang juga akan kembali kerumah. Jika ia berkehendak.

Jadi, aku mencoba untuk tidak peduli.

...

°▪︎ (Flashback) ▪︎°•

02/06/-

Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah. Jujur, aku merasa sedikit gugup tapi juga bersemangat!

Semoga saja, aku bisa mendapatkan teman yang banyak.

(Harapan bodoh! Dasar aku,) -

Ibu membantu ku untuk bersiap-siap. Dia membantuku membersihkan tubuhku, membuatkan sarapan. Dll.

Dan, ibu mengantar ku ke sekolah, letaknya tak jauh dari rumah. Tapi, cukup membuat kaki ku pegal. Dan yang paling tak kusukai ialah.. masih lebih baik jika ada yang menemani tapi, jika sendiri? Menyebalkan! Aku harus berjalan melewati kuburan terlebih dahulu untuk bisa sampai ke sekolah.

Dulu aku penakut, sangat! Jika kalian ingin tahu. Karena tiap kali melewati kuburan itu, terkadang aku melihat mereka yang tak terlihat selalu berbuat jahil kepadaku.

Mudah saja, seperti menampakkan dirinya dihadapan ku. Atau memanggilku dan mengajak ku bermain.

Itu salah satu alasan ku, tak ingin pergi sekolah. Jika tak ada yang menemani.

-

Sekolah cukup menyenangkan.

Perkiraanku salah, ternyata tidak semenyenangkan itu.

Para guru memang menyenangkan! Dan aku sangat menyukai cara mereka mengajar. Apalagi pelajaran kesenian, aku benar-benar menyukainya itu sangat menyenangkan!

Tapi, aku tidak mendapatkan satu teman pun hari itu.

Aku mencoba untuk lebih akrab lagi dengan yang lain. Tapi mereka seperti tidak menyukai ku. Jadi, aku saja yang menjauh.

Tadinya, aku ingin bermain ayunan bersama, karena tidak ada yang mau. Aku jadi bermain sendiri. Aku memperhatikan mereka bermain bersama, diayunan.

Suasana hati ku jadi buruk! Ayunan ku melambat.

Aku ingin menangis.

Seseorang menghampiriku, "Hei! Boleh giliran? Aku pengen main juga, kan kamu udah dari tadi." Dia sangat cantik, rambutnya panjang dikuncir dua keatas. (Aku lupa namanya siapa wkwk)

"Boleh." Aku bangkit dan membiarkannya bermain, tapi aku tak langsung pergi.

"Kamu ngapain?" Tanyanya.

"Boleh main bareng nggak? Dari tadi aku main sendirian terus, bosen. Hehe." Jelas ku meminta.

"Nggak!" Tolaknya.

"Kenapa?"

"Soalnya kamu-"

Tring.. tring...

"Anak-anak ayo masuk. Habis ini pelajaran selesai. Jadi bentar lagi kalian bisa pulang." Ujar salah satu guru menjelaskan.

"Iya bu!" Sahut semuanya. Dan satu persatu mulai beranjak dari kegiatan bermainnya dan masuk ke kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElpidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang