24. Diskusi lagi

47 3 0
                                    


"Gue Pratama Arhan. X ipa 2." Ohh, anak ipa.

"Alicia, X ips 1. Ada apa ya?" tanya gue ttp.

"Nggak ada apa-apa sih, cuma pengen kenalan aja. Lo yang katanya bisa lihat masa depan itu kan?" anjir. Dia tau dari mana? Wahh jangan bilang dikasih tau ama si Dewa.

"Iya, tapi ngga selalu ada. Itu cuma sekilas aja dan waktunya juga random," balas gue.

"Btw, semalem gue chat lo, tapi belum lo bales." pasti kerjaannya Dewa nih. Ngasih nomer orang sembarangan.

"Sorry, kemarin gue ga sempet buka chat dari nomer asing, makanya ngga gue bales. Nanti gue bales kok," jelas gue.

"Woy, Han. Calon orang tuh, jangan diembat! Orangnya lagi panas nihh!!" seru Bagus dari kejauhan.

Heran gue. Dia nyemilin toa apa gimana dah? Kok teriakannya bisa kedengeran sampe sini.

"Ya sabar lah!" balas Arhan.

"Duluan ya..." Dia akhirnya pamit buat balik main lagi.

15 menit kemudian, bel istirahat bunyi. Mereka yang lagi asik main juga berhenti, dan langsung ke kantin.

Lagi. Dewa sama Bagus ngajak gue ngantin buat beliin es. Asli gue tuh males ngantin, tapi demi es gue harus ke kantin.

Tapi kali ini bukan cuma berdua, tapi bertiga sama Arhan juga. Dia tuh anak baru bukan sih? Ga pernah lihat kumpul bareng sama anak bola lain soalnya.

"Al. Kantin yok," ajak Dewa.

"Sebenernya males, tapi lo bilang mau traktir gue es. Jadi, ayo aja," bslas gue.

"Gue bareng kalian boleh ga? Temen gue pada ninggalin gue. Emang gada adab tuh," tanya seseorang.

"Boleh kok, Kak. Kita juga mau ke kantin," jawab Bagus.

"Gada ngajak temen cewe lain gitu? Ntar gue dikira caper gara-gara deketin kalian," tanya gue agak risih.

"Gue udah ngechat Shelli tadi. Katanya tunggu 2 menitan," jawab si dia.

Siapa?

"Eh, Tan. Ngapain di sini? Katanya ke kantin," seru cewe di pinggir lapangan.

Sudah pasti kak Witan. Siapa lagi di sini, cowo bola yang dipanggil 'Tan' selain kak Witan?

"Eh, Alicia kan? Halo gue Shelli, sepupunya Witan," sapa kak Shelli setelah menghampiri kita.

"Salam kenal juga kak, Shelli," balas gue.

"Nah, sekarang lo jangan takut lagi, Al. Udah ada kak Shelli buat nemenin lo," kata Bagus.

"Hm.." Gue cuma berdehem aja. Males ngomong.

- Kantin -

"Alicia... I miss you so much, bestie... Lama ga ketemu," sapa Salsa.

"Alay banget sih, lo. Alicia mana kangen ama cewe modelan lo," seru pawangnya. Kak Farrel.

Entah kenapa, ini meja dibuat memanjang sendiri gitu? Buat aoa coba... Kayak gini loh maksudnya, mejanya tuh yang aslinya cuma satu persegi panjang tiap 1 kursi panjang, dibuat 3. Yaa gitu lah.

Jadi panjang kek kereta ngangkut pert4m1n4.

"Kenapa mejanya dibuat gini? Ga makan tempat ni?" tanya gue.

"Gapapa, demi kita, mereka rela kok," jawab kak Riyandi, temennya Witan.

Dalem hati gue cuma bisa ngomong sabar. Jadi femes di sekolah tu ga enak.

"Udah gih duduk. Nanti dipesenin kak Witan es," suruh Dewa.

"Lah kok gue sih?" protesnya.

"Aduhh, beliin crush minum aja ga mau. Diembat orang panas," geram Dewa.

Gue sih diem aja, sambil duduk dibangku yang kosong.


Pulang sekolah, kelas gue ada diskusi lagi, dadakan pula. Katanya ada kakel yang tujuan kegiatan akhir tahunnya sama kek kelas kita, jadi sekalian diskusi bareng.

"Jadi, kita mau berangkat kapan?" tanya Dewa.

"Lusa aja. Besok full buat persiapan," jawab kak Ari. Kakak kelas.

"Boleh tuh. Besok bawa apa aja?"

"Bawa badan." Semua mata tertuju ke gue. Gua ga salah jawab kan?

"Tan, crush lo randem banget asli. Ga abis thinking gue," kata Dewa.

"Diem bisa ga si? Biarin lah. Suka-suka dia," sahut Witan.

Iya, kelas gue gabung sama kelasnya kak Witan.

"Cepetan, gue mau balik."

"Oke-oke. Sabar ya adik-adik... Yang harus dibawa sudah jelas peralatan mandi, peralatan sholat, baju, skincare & make up buat yg mau bawa..."



Bla bla bla ...

Kurang lebih 10 menit bahas itu, akhirnya pulang ke rumah masing-masing.





















Makin gaje. Tapi gapapa, yang penting ga dianggurin kaya naskah sebelah :)

JUJUR MASIH KAGET&KESEL INDO MUNDUR DARI AFF U-23. PDHL ITU SALAH SATU REFERENSI BIAR NI FF LANJUT 😭😔

12-02-2022

Hard to Get | Witan SulaimanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang