Di depan pintu gerbang Aurora melakukan transaksi pada pak mamang sebagai satpam, karena Aurora telat 5 menit. Bell masuk sekolah belum berbunyi tetapi gerbang sudah ditutup, salah satu peraturan yang menjengkelkan bagi Aurora.
"ayo dong pak bukain, nanti saya ulangan" Aurora memohon dengan raut wajah yang dia buat se sedih mungkin.
"ngga bisa neng rara" ucap pak satpam.
Auora yang mempunyai ide mengeluarkan selembar uang berwarna hijau, terpaksa uang saku sekolahnya dia korbankan daripada mendapat teguran dari guru BK karena terlalu sering membolos.
"nih buat bapak, tapi tolong bukain dong pak. Saya baru masuk sekolah hari ini, lagian telat 5menit doang pak. Ya pak ya bukain".
"sekali ini bapak kasih neng kesempatan jangan diulang lagi, uangnya neng simpen aja" .
Pak Mamang adalah satpam yang baik hati menurutnya terkadang juga Aurora bermain catur dengan Pak Mamang sambil memakan gorengan dari Bu Zubaidah.
"duh baik banget si pak makasih lopyu pak, nanti saya beliin gorengan sambil main catur pak" ucap Aurora senang.
"siap neng" Pak Mamang memeberikan tanda jempol pada Aurora yang menuju parkiran.
TINGTUNGTING.......
SAATNYA JAM PERTAMA DIMULAI (IS TIME TO BE AGAIN THE FIRTS LESSON)
Baru saja Aurora selesai memarkirkan motornya tapi bel masuk sudah berbunyi, Aurora berlari di sepanjang koridor lantai satu dan menuju kelasnya di lantai 2.
Beberapa murid memandang aneh Aurora yang berlari seperti kesetanan.
Pasalnya hari ini adalah kelas Bu Angel dia tidak mau mendapat semprot di hari pertamanya masuk sekolah lagi, sesampainya di kelas beruntung Bu Angel belum datang.
Nafas Aurora yang tersenggal-senggal karena sehabis berlari memancing pertanyaan beberapa temannya.
"eh yang abis sakit sekolah lagi udah sembuh?"tanya kenzo.
"kalo gue udah disini tandanya udah sembuh sabeng" balasnya dan berjalan menuju bangku di samping Altair.
Aurora memandang Altair yang terlihat hawa-hawa dingin dari Altair, siap-siap Aurora mendapat ceramah.
"kenapa lo ngos-ngosan kek abis dikejar anjing ra?" saut Raifal yang masih sibuk dengan ponselnya.
"ngga ada, takut Bu Angel keburu dateng jadinya lari" jawab Aurora.
"tir-" Aurora berniat ingin berbicara pada Altair namun Altair melengoskan pandangan dan fokus pada ponselnya membuat Aurora mengurungkan niatnya.
3serangkai saling memandang apa yang terjadi di depan mereka, tentu saja membuat mereka bingung. Ada yang aneh, apakah mereka melewatkan sesuatu pikirnya dalam otak masing-masing.
TINGTUNGTING...
SAATNYA ISTIRAHAT (IS TIME TO HAVE A BREAK)Orion dan Angkasa berjalan berdampingan menuju ruang Olahraga untuk mengambil basket, teman sekelas Orion sepakat untuk mengisi istirahatnya dengan bermain basket dilapangan Outdor.
Orion dan Angkasa adalah anggota tim basket di sekolahnya yang beberapa kali memenangkan perlombaan antar sekolah ataupun nasional. Sejak kecil Orion memang menyukai Olahraga jenis yang satu ini yang menjadi hobbynya sampai sekarang.
Beberapa kali Orion ditunjuk sebagai ketua tim basket karena penampilannya yang bagus ketika latihan ataupun tournament namun dia tolak, karena Orion hanya menyalurkan hobby nya yang dia sukai.
Dan guru pembimbing menunjuk Angkasa sebagai ketua Tim Basket karena skillnya yang tidak kalah bagus dan Angkasa cukup pandai memimpin berbeda dengan Orion yang terkesan berbicara ketika perlu, Orion juga cukup membantu di grup karena strateginya yang bagus untuk mencetak point di ring lawan.
"lo ga ambil barang lo? Ketinggalan di bagasi gue" ujar Angkasa mengambil 2 bola basket.
Orion menunggu Angkasa di pintu memandang beberapa peralatan olahraga lainnya "ntar aja lo anterin".
Angkasa berbalik dan berjalan menuju lapangan "oke" balasnya.
Sedangkan di kantin Aurora yang sibuk membujuk Altair mendapatkan pandangan bingung dari bulan,kenzo, dan Danial. Karena Raifal sedang memesankan makanan untuk mereka ber enam.
"tir, dengerin gue kek. Oke gue tau gue salah tir lo jangan gini dong gaenak tau di cuekkin, diem-diemman di kelas sumpah berasa akward banget tau tir" Ucap Aurora pasrah kalau saja Altair tetap mendiamkannya.
Altair sejujurnya juga merasa tidak enak mendiamkan Aurora seperti ini, altair menghembuskan nafas panjangnya " semalem kemana aja?" tanya Altair.
"ke club" balas Aurora santai.
Altair yang siap akan mengumpati gadis itu di sela oleh Aurora "dengerin dulu penjelasan gue, gue ke club karena bosen dikamar gaada temen. Dan gue lagi pengen ke club tir" jelasnya
"terus kenapa lo gabalik pulang? Gue ke kost san lo ya. Dan gue telvon lo beberapa kali ga lo angkat lo kemana " emosi Altair dan menunjukan riwayat panggilannya yang tak terjawab pada Aurora.
"maaf tir gue salah" Aurora menundukan kepalanya karena takut Altair menyeramkan seperti sekarang.
"gue gak butuh maaf lo, lo kamana semalem JAWAB!" Bentak Altair.
Bulan yang merasa kasihan pada Aurora mengelus pundak Aurora pelan "udah tir udah malu tuh di liatin orang" Ucapnya pada Altair.
"iya tir udah deh malu diliatin anak-anak lain" saut Danial dan mendapat anggukan dari Kenzo.
"gue semalem tidur di temen gue yang kebetulan juga ada disana pas gue mabuk, karena gue mabuk dan dia gatau rumah gue sama pasword ponsel gue tir" jelas Aurora dengan menundukan kepalanya.
"temen siapa?" tanyanya lagi, Altair khawatir Aurora kenapa-kenapa karena bagi dirinya Aurora seperti adiknya sendiri.
Aurora bingung akan membalas pertanyaan Altair, mana mungkin dia akan berkata jujur bahwa dia tidur satu ranjang dengan seorang laki-laki, bisa-bisa Altair mengamuk dan terpaksa Aurora harus berbohong "temen kerja gue si dita" balasnya.
Altair sedikit melunak dan memandang Aurora "gue takut lo kenapa-kenapa ra" ucapnya sendu.
"iya maaf tir, gue gabisa janji tapi. Lo udah maafin gue kan?".
Altair mengaangguk " makasih Altair cakep" Aurora spontan memeluk Altair, dan mendapatkan sorakan dari teman-temannya.
"eh nyamuk woy nyamuk" Ucap Danial dari arah belakang membawakan makanan dan pesanan gorengan dari Aurora.
"iri bilang bos" ucap Aurora dan memeperagakan stiker ipin yang buming di social media berwarna hijau itu.
"kenapa ga pacaran si kalian berdua" tanya Bulan yang mendapat toyoran dari Aurora.
"pacaran mbahmu, ogah banget sama Altair. Lagian Altair nunggu cewek yang di suka peka lan" ujarnya yang mendapat kekehan dari 3 serangkai, Altair sibuk menduga apa yang ada dipikiran Bulan.
"hah siapa tir, lo suka siapa?" tanya bulan memandang Altair.
"mangkanya peka lan, punya kepekaan kok dibawah rata-rata. Dah gue duluan" Auorora mengambil sekantung plastik gorengan yang dia pesan.
"mau kemana lagi?" tanya Altair.
"ke Pak Mamang biasa main catur" teriaknya di depan pintu masuk kantin.
"gila tuh toa masjid apa mulut si menggelegar" tanya kenzo yang memakan baksonya.
Dan teman-temannya tidak merespon pertanyaan dari Kenzo melanjutkan makan siangnya sebelum bell masuk berbunyi.
Bersambung✨
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRONOMY
RandomOrion pembunuh bayaran di usianya yang sangat muda terjebak akan perasaannya sendiri menyukai gadis satu sekolahnya. Membuat dirinya ragu untuk bersanding dengan gadis itu, karena jika Orion memilih untuk mengikuti perasaannya maka Orion harus bersi...