Malam ini Arini mengelar acara Launching buku terbarunya yang berjudul Istana Bintang.
Banyak tamu undangan yang datang dalam acara tersebut. Termasuk teman teman dekat Arini. Tak lupa Arini juga mengundang Meirose untuk datang.
Arini sedang bersiap siap. Sita dan Lia, kedua sahabatnya membantu Arini merapikan hijabnya.
Tak lama Arini dipanggil untuk memberikan sambutan. Segera Arini menuju panggung.
" Malam ini adalah malam paling bahagia dalam hidup saya. Kebahagiaan saya pada malam hari ini nyaris sempurna. Yang pertama saya bahagia karena karya ke 2 saya telah lahir. Dan yang ke 2, saya senang sekali, akhirnya bisa kembali untuk mengenal arti sabar dan ikhlas. "
Semua tamu undangan menatap Arini. Pras yang diam diam tersenyum, Nadia yang tertawa bahagia melihat sangat Bunda, Sita yang mengepalkan tangan karena kelewat bahagia sampai Hartono yang memotret dengan kameranya berulang kali, semua bercampur penuh kebahagiaan.
" Manusia memiliki kehendak. Tapi tidak ada kehendak manusia yang mampu mengalahkan kehendak Allah SWT. Coba kalian renungkan, apakah kita sebagai manusia, kita bisa menerima dengan iklas dan rela pada apapun kehendak Allah SWT? Jawabnya sudah saya tulis dalam karya saya yang ke-2... Istana Bintang!".
Arini memperlihatkan poster besar bergambar sampul buku istana Bintang yang terpampang dibelakangnya.
Semua bertepuk tangan untuk Arini. Namun Meirose terlihat tertunduk setelah mendengar ucapan Arini.
MALAM BERIKUTNYA.
Malam ini, Diluar rumah Arini menyiapkan bagasi mobilnya, Arini sedang berkemas, menata buku buku yang nantinya akan ia kirim kan kepada pembaca. Simbok juga disana untuk membantu Arini.
Kemudian Meirose datang bersama bayi Akbar yang di gendongnya.
" Assalamu'alaikum ". Sapa Meirose.
" Waalaikum salam. Eh.. Mei? Mbok bantu mbok". Melihat Mei kerepotan Arini menyuruh simbok untuk membantunya.
Arini menghampiri Meirose dan langsung membantunya menurunkan barang barang yang dibawanya.
" Hati hati Mei.. Hati hati ". Ucap Arini saat Mei turun seraya membawa Bayi.
" Kamu naik becak? " Tanya Arini. "Iya". Jawab Mei.
Arini langsung bercipika cipiki dengan Mei.
"Ayo masuk". Arini menutup gerbang.
Di dalam rumah, Meirose melihat lihat foto keluarga Pras yang terpajang rapih di atas meja. Tangannya membawa buku Istana Bintang milik Arini, Mei tersenyum melihat foto foto manis itu.
Kemudian mereka makan malam bersama. Pras, Arini, Meirose, Nadia, dan Akbar yang masih tertidur di kereta bayinya.
" Nah udah dateng makanannya ". Kata Arini saat simbok membawakan makanan yang baru matang keatas meja makan.
Nadia turun dari kursinya.
" Pangeran kecil ayo makan, biar kamu jadi kuat". Nadia mengacungkan sepotong wortel diujung garpunya pada bayi Akbar.
Meirose tersenyum melihat kepolosan Nadia.
" Sekarang waktunya tuan putri kecil yang harus makan". Arini mengambilkan nasi untuk Nadia.
" Biar kuat juga". Sahut Pras.
" Tante Mei hari ini nginep ya, biar Nadia bisa main sama dek Akbar. " Ucap Nadia polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Yang Tak Dirindukan
Romance[SELESAI] Kisah cinta pada pandangan pertama Pras dan Arini begitu indah. Pernikahan yang kemudian terwujud mendatangkan kebahagiaan lain dengan hadirnya Nadia (buah cintanya). Sosok Pras yang baik dan setia selalu menenangkan Arini. Berbagai k...