5. Pras : Maafkan Aku Arini

859 20 0
                                    

Pras benar benar panik, Meirose yang keadaanya belum sepenuhnya stabil pasca operasi kini sudah tidak ada di ranjangnya. Dia juga tidak di toilet.

Pras berlari keluar ruangan. Berusaha menanyakannya pada perawat yang lewat, namun perawat itu bilang tidak tau.

Lalu ia mencari dokter yang menangani Meirose tadi. Dokter itu pun sama tidak tau dan menyarankan Pras untuk mencarinya ke seluruh bagian rumah sakit.

Pras setuju dan segera berlari mencari Meirose. Dokter dan perawat itupun ikut serta mencarinya.

Pras berlari secepat yang ia bisa.

•••

Kaki Meirose sudah berada di ujung atap rumah sakit.

Air mata tidak henti hentinya keluar. Beban yang Meirose alami sudah sangat berat untuk ia tanggung sendiri.

Tekadnya sudah bulat untuk mengakhiri hidupnya.

Setelah percobaan pertama dengan membanting stir mobil gagal, kini Meirose mencoba untuk loncat dari atap gedung rumah sakit.

Meirose menarik nafas, ia bersiap siap, meyakinkan diri untuk segera melompat sekarang.

    "DARI TEMPAT MU BERDIRI TINGGINYA SEMBILAN BELS SETENGAH METER SAMPAI KE ASPAL. KALO BERATMU HANYA LIMA PULUH SAMPE LIMA PULUH LIMA KILO, ADA KEMUNGKINAN KAMU JATUH, TAPI TIDAK MATI.. YANG JELAS, CATAT!"

Ucap Pras dengan lantang dan Mengagetkan Meirose.

Pras berhasil menahan Meirose untuk tidak terjun.

    "Siapa kamu! !" Tanya Meirose dengan nada tinggi. Pras tidak menjawab. Namun Pras berusaha mendekatinya perlahan.

    "Jangan mendekat!!" Bentak Meirose.

Pras pun memberhentikan langkahnya.

    "Aku Prasetya, aku yang membawamu kemari".

   "Ngapain kamu ngurusin hidup aku!" Tanya Meirose masih dengan nada tinggi.

    "Aku tau tentang hidupmu Mei. Aku tau rasanya ulang tahun tanpa kehadiran orang tua! " ucap Pras.

Setidaknya percakapan ini bisa memperlambat waktu dan membuat Meirose tersadar atas ucapan dari Pras yang notabennya pernah merasakan hal serupa dengannya.

    "I don't care!" Jawab Meirose.

    "Aku tau rasanya ditinggalkan a-"

    "Cukup bagus! Biarin aku mati, oke!" Mei memulai ancang ancang untuk melompat.

   "Mei plis! Plis. Dengerin aku dulu!" Bujuk Pras.

    "Ibuku meninggal bunuh diri didepan mataku, bayi kamu yang baru lahir akan bernasib sama seperti kita, sejarah akan terulang Mei!" Lanjut Pras.

Langkahnya perlahan mendekati Meirose tanpa disadari.

    "I don't care oke, I don't care!" Bentak Meirose yang tidak tahan dengan ocehan Pras.

    "...Setelah aku hamil berbulan bulan, kesakitan, sekarang aku yang harus menjaga bayi itu, gitu?!" Sambung Meirose.

    "Kamu tidak akan sendirian! " ucap Pras. Meirose menggeleng dan mengangkat tangan kanannya menunjukan bahwa ia tak tahan dengan omongan Pras.

Surga Yang Tak DirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang