4. Meiros dan Akbar

866 23 1
                                    


    Berhubung Arini dan Nadia sudah berangkat menuju rumah orang tuanya, Pras pun bergegas pergi ke proyek kulon Progo yang sempat ia beritahu kan kepada Nadia tadi.

Pras melajukan mobil putih nya dengan cepat.

    "Oh ijin nya belom selesai? Nanti bisa telat lho!" Kata Pras kepada Amran lewat telepon di sela sela ia menyetir mobilnya.

    "Yaudah deh, aku sekarang kesana. Nanti Kamu urus— Halo?.." Belum selesai, ucapan Pras terhenti karena sambungan teleponnya terputus.

    "Halo...Ran! Amran!" Panggil Pras berulang kali, sambungan teleponnya benar benar terputus.

Ckkesal Pras.

Pras mempercepat laju mobil putihnya.

Kanan kiri jalan terlihat hamparan sawah luas yang mulai berwarna kuning. Tak lama pandangan berubah menjadi pepohonan hijau nan rindang.

Tepat dibelakang mobil Pras ada mobil hitam yang sepertinya sedang berusaha untuk menyelip mobil Pras.

Tin tin... Tin tin...

Mobil hitam itu terus menerus membunyikan klaksonnya dengan keras.

Pras yang merasa terganggu melirik ke spion mobilnya.

    "Kenapa sih! " tanya Pras kesal.

Dan akhirnya mobil hitam itu berhasil menyelip mobil Pras diikuti suara klakson yang panjang dan sangat keras.

Mobil itu pun melaju dengan cepat dan segera hilang dari pandangan Pras. Pras pun merasa lega.

Pras bisa kembali menyetir dengan santai melewati daerah hutan yang terlihat sepi.

Namun tiba tiba Pras terkejut karena melihat kepulan asap dari bawah jurang. Pras pun memberhentikan mobilnya. Karena takut terjadi sesuatu Pras segera turun dari mobil untuk mengecek.

Saat turun Pras melihat ada bekas goresan ban mobil di aspal dan saat melihat ke bawah Pras benar benar terkejut, mobil hitam yang menyelip nya tadi kini jatuh ke jurang.

Kepulan asap bertambah banyak.

Pras melihat sekelilingnya. Tidak ada seorangpun yang lewat untuk dimintai tolong.

Tanpa pikir panjang lagi Pras langsung turun kebawah untuk melihat mobil itu dan mencari korbannya.

Ia mencari si pengemudi yang mungkin saja terluka. Ternyata pengemudi itu adalah seorang perempuan yang masih mengunakan gaun pengantin. Sekarang perempuan itu tidak sadarkan diri dengan luka luka kecil.

Pras mulai panik dan berusaha mencari pertolongan.

    "Tolong!...... Tolong!...." Teriak Pras.

Setelah dibantu beberapa orang, Pras pun membawa perempuan itu ke rumah sakit dengan mobilnya.

Di bagian informasi, Pras segera menghubungi Amran untuk memberitahu jika ia tak jadi menuju Kulon Progo, dengan meminjam telpon rumah sakit Pras menjelaskan alasannya.

    "Identitasnya ngak ada, polisi sedang selidiki" Kata Pras pada Amran.

Diujung telepon Amran bertanya apakah ia sudah memberitahu Arini tentang peristiwa itu.

    "Arini?... Aku ngak enak sebenarnya, ya.. aku telfon abis ini. Makasih ya Ran" Jawab Pras karena Amran mengijinkan ia untuk tidak datang ke proyek.

Setelah telpon ditutup Pras kembali mengetikkan nomor Arini, ia ingin memberitahu Arini tentang peristiwa ini.

    "Pak Pras?" Panggil dokter tiba tiba.

Surga Yang Tak DirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang