Part 19.

3.8K 215 25
                                        



Kini shani dan gracia sudah terikat dalam hubungan sah. Yaitu sebagai suami istri

Sejak mereka menikahpun shani malah semakin menjadi manja.

"Kamu gak boleh berangkat kerja gre" ucap shani menahan gracia agar tidak berangkat kerja

Entah kenapa setiap gracia akan pergi shani selalu saja tidak mau di tinggalkan oleh gracia

Bahkan beberapa kali shani ikut ke kantor bersama gracia saking dirinya tidak mau di tinggalkan oleh gracia

"Shan, gak enak sama ayah masa aku terus terusan kerja dari rumah. Ngertiin ya" ucap gracia lembut berharap shani akan mengerti

Namun ternyata halisnya nihil. Shani tetap kekeh tidak mau di tinggalkan oleh gracia

"Gak mau, kamu tetep dirumah gaboleh keluar. Aku yang bakal ngomong sama ayah"

Gracia hanya menghela nafas kasar. Shani selalu saja begini

Kalo shani sedang tidak mengandung sudah di pastikan gracia akan kabur untuk pergi bekerja.

Shani mengambil handphone nya dan langsung mencari no ayah boby untuk meminta ijin agar gracia kerja dari rumah

"Halo ayah" sapa shani saat telfonnya sudah terhubung dengan boby

"Iya shan"

"Yah boleh ya gracia kerja lagi dari rumah. Boleh ya ya"

"Emang gracia kenapa shan sampe gak bisa ke kantor"

"Gracia gak kenapa napa yah. Tapi akunya gak mau di tinggal sama gracia"

"Kamu ya shan bener bener manja banget sama gracia sampe gak mau di tinggal gitu"

"Hehe, gapapa ya yah?"

"Yaudah iya gapapa"

"Makasih banyak yah. Makin sayang deh"

"Bisa aja kamu shan. Udah ya telfon nya ayah tutup ayah masih banyak kerjaan"

"Iya yah maaf ya jadi ganggu"

"Gapapa shan yaudah dahh"

"Iya dahh"

Tutt

Sambungan telfon itu terputus

"Udah kata ayah gapapa. Kamu ganti baju lagi" ucap shani

Gracia yang melihat itu hanya menggeleng kan kepalanya pelan. Dia heran kenapa shani segitunya tidak ingin di tinggal oleh gracia



---------


Gracia sibuk berkutat dengan laptopnya sehingga meng acuhkan shani yang sedari tadi cemberut

Shani yang kesal karna di acuhkan gracia memutuskan untuk berjalan mendekati gracia

Shani langsung duduk di pangkuan gracia yang ternyata masih fokus pada layar laptopnya

"Gree" panggil shani

Beberapa kali shani memanggil gracia namun tak kunjung dapat jawaban dari gracia

Padahal ia berada tepat di depan gracia

Shani terus saja memanggil gracia

Gracia pun yang tadinya tidak menghiraukan shani mau tidak mau harus menjawab panggilan shani karna shani tidak mau diam terus terusan memanggil gracia

"Apa sih shan" jawab gracia ketus karna kesal pada shani yang terus memanggilnya

Shani yang mendengar jawaban gracia dengan nada ketus tersebut sedikit kaget dan entah kenapa hatinya mendadak sakit karna gracia yang berbicara seperti itu

KEBAHAGIAAN? ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang