Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
Wahai saudaraku coba kita merenung bersama, berapa banyak kita sering mengeluh akan rasa sakit kita, berapa kali kita sering momojokan tuhan kita lantaran kita tidak sabar akan penyakit kita. Kita sering merasa tuhan tidak adil, padahal diri kita yang jauh sering tidak adil terhadapnya.
Ketika penyakit itu datang mengenai kita, sering kali kita berkata "ya Allah, kenapa harus diriku yang terkena penyakit ini? apa salahku terhadapmu? Kenapa tidak orang lain saja yang terkena penyakit ini? apa sih maunya engkau ya Allah?. Seakan-akan kita lebih tau keadaan kita dibandingkan tuhan kita. Seolah-olah kita benar dan tuhan salah. Apa yang telah diberikan kepada kita itu adalah kemudhorotan dan keburukan bagi kita tanpa kita pikirkan apa hikmah dibalik itu.
Wahai saudaraku, ketahuilah Allah maha adil saya katakan sekali lagi Allah maha adil. Pernahkah Allah langsung menghukum kita tatkala kita berbuat maksiat atau dosa kepadanya? Pernahkah Allah membutakan mata kita tatkala kita telah melihat yang diharamkan olehnya?. Allah maha adil terhadap hambanya, Cuma hambanya saja yang tidak mau berbuat adil kepada tuhannya.
Padahal, dengan sakit Allah itu sedang mencintai kita bukan membenci kita, rindu dengan kita bukan untuk menjauhi kita. Dan dengan sakit pula lah Allah mengampuni dosa-dosa kita. Rasulullah Saw "Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
"Tiada seorang mu'min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah" (HR Bukhari-Muslim).
"Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya,"(HR Ath-Thabarani).
"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya". (HR. Muslim).
Selain sakit sebagi penggugur dosa, sakit juga bisa menjadi sebuah sumber kebaikan. Rasulullah Saw bersabda "Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya." (HR. Muslim)
Jadi Allah menurunkan sakit kepada hambanya bukan karena Allah itu membenci hambanya, tetapi disitulah Allah cinta kepada hambanya, dengan sakit Allah mengugurkan dosa dosanya dan juga menjadi sebuah keabaikan untuk hambanya.
Wallahu'alam bisshawaab
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Allah Ingin Selalu Kau Tersenyum
SpiritualTatkala dirimu dikecewakan oleh hal-hal dunia, tatkala doamu belum juga terkabulkan, tatkala cintamu dipatahkan, tatkala dirimu direndahkan, ketahuilah itu tanda kau harus kembali pada Allah. karena dengan kembali padanya kau tak akan lagi dikecewak...