Bahagiakanlah Kedua Orang Tuamu Maka Kau Kan Bahagia

22 2 0
                                    

Jikalau kita ingin bahagia, maka bahagiakanlan kedua orang tua kita. Sebab Ridho Allah terletak pada orang tua. Rasulullah SAW bersabda: "Ridha Allah ada pada Ridha kedua orang tua, dan murka Allah ada pada murka kedua orang tua".

Rasulullah Saw bersabda "Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim)." (HR. Ahmad).

Jika kita ingin bahagia, maka Jangan kau sakiti kedua orang tua kita. Taat kepada kedua orang tua itu wajib hukumnya dalam segala hal selain pada perkara maksiat ataupun dosa. Menyelisihi perintah keduanya juga termasuk durhaka. Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata, "Membuat orang tua menangis termasuk bentuk durhaka pada orang tua."

Selain mendatangkan ridho, menambah rezeki, berbakti kepada orang tua juga mendatangkan cinta dari rabb kepada hambanya. terbukti dalam hadits Dari 'Abdullh bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam", "Amalan apakah yang paling afdhal (utama)?" Rasul menjawab, "Sholat pada waktu-waktunya." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab lagi, "Berbakti kepada kedua orang tua."Aku bertanya kembali." "Kemudian apa lagi?" "Kemudian jihad fi Sabilillah." Kemudian aku terdiam dan tidak lagi bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Andaikan aku meminta tambahan, maka beliau akan menambahkan kepadaku". (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi).

Ketahuilah , tatkla kedua orang tua kita sudah ridah terhadap kita, bahagia karena kita, menangis senang melihat karena kita, kemudian mereka menengadah tangannya keatas seraya berdoa untuk kita. Maka ketahuilah doanya itu mustajab.

Abu Hurairah ra mengatakan, Rasulullah SAW bersabda; "Ada tiga doa yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu; doa orang yang terzalimi, doa musafir, dan doa orang tua untuk (kebaikan) anaknya". (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syekh Al-Arnauth).

Coba kita renungkan bersama....

Bagaimana bisa kita menyakiti kedua orang tua kita, durhaka kepada kedua orangtua kita, Sedangkan disaat semua orang sedang ataupun telah menghina kita karena kekalahan kita ataupun karena kekurangan kita. Perhatikanlah kedua orang tua kita apakh mereka menjauhi kita ? tidak... Bahkan mereka berdua selalu memberi semangat untuk kita.

Masih ingatkah tatkala hidup kita bahagia apakah kedua orangtua kita meminta kebahagiaan kita ataupun kesenangan kita untuknya? Tentu tidak. Bahkan saat kamu terluka kedua orangtua kita selalu datang untuk menerima bagian dari luka kita, masih mau menyayangi kita, masih ingin memeluk kita. Maka, masihkah kita durhaka kepada orang tua kita?

Masih ingatkah tatkala diri kita masih dalam timangannya, kita terbangun dimalam hari membasahi bajunya dengan air kotoran kita. Kita menangis sebagai isyarat kita ingin digantikan celana karena ketidak mampuan kita sehingga ibu kita terbangun untuk membersihkan kotran kita. Maka, masihkah kau durhaka kepada kedua orang tua kita ?

Maka bahagaiakanlah kedua orangtua kita, jangan durhaka kepada kduanya. maka ridha rabb, kebahagiaan, dan doa mustajab akan datang kepada kita...

Karena Allah Ingin Selalu Kau TersenyumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang