Chapter 14

119 20 0
                                    

“Aku tidak mau pakai itu!! Lagian kenapa harus pakai tutup mata sih!?” Keluh Xia Mei.

“Namanya juga kejutan, kalau tidak ditutup bukan kejutan namanya.” Xia Mei mendengus kesal. Ia paling tidak suka jika dibuat penasaran seperti ini.

Selain itu, Xia Mei juga masih kesal pada Zhuyao, karena saat ia bangun pagi tadi ia tidak menemukan Zhuyao di sampingnya. Padahal semalam Zhuyao bilang akan menemani Xia Mei tidur semalaman. Saat Xia Mei menanyakan kenapa ia meninggalkannya semalam.

“Aku tidak berbohong. Aku menemanimu semalam suntuk, bahkan aku tidak tidur. Saat aku tahu Jingyi akan membangunkanmu, aku baru pergi. Aku tidak ingin kau dicap sebagai perempuan murahan karena tidur dengan pria yang bukan suamimu.”

Xia Mei bingung, antara senang karena Zhuyao memedulikan harga diri Xia Mei sebagai perempuan yang baik. Juga kesal, kenapa Zhuyao tidak membuat tubuhnya transparan agar tidak terlihat oleh Jingyi. Lalu Zhuyao kembali lagi saat Xia Mei selesai menyantap sarapannya.

“Cih, kalau begitu nikahi saja aku, mudah kan.” Meski Xia Mei mengatakannya lirih, Zhuyao bisa mendengar dengan jelas.

‘Tentu saja aku akan menikahimu.’

Xia Mei pasrah saat Zhuyao mengikatkan kain berwarna hitam ke matanya.

“Memangnya kita mau ke mana sih?”

“Ke tempat yang belum pernah dikunjungi siapa pun selain diriku. Di sana kau bisa melihat hewan magis yang pasti belum pernah kau lihat sebelumnya.”

Xia Mei semakin penasaran. Tadi katanya tempat yang banyak bunga warna-warni, sekarang ia bilang hewan magis? Menurut buku yang pernah Xia Mei baca, dikatakan hewan magis hanya ada di hutan kegelapan. Itu pun masih mitos, karena hingga saat ini belum ada satu manusia pun yang berhasil keluar dari hutan tersebut.

Mengingat hal itu Xia Mei sedikit waswas. Biarpun ia berada di kultivasi tingkat kaisar, tetap saja eksistensi Raja Iblis yang mendiami hutan tersebut tidak bisa dianggap remeh.

Zhuyao menyadari sikap Xia Mei yang tiba-tiba diam. “Kau kenapa?”

“Tidak apa-apa. Hanya saja, setahuku hewan magis hanya bisa ditemukan di hutan kegelapan. Kau yakin kita akan pergi ke sana?”

Zhuyao terkekeh, “Tidak perlu takut. Selama kau berada didekatku, semua akan baik-baik saja.”

Mata Xia Mei sudah sepenuhnya tertutup. Zhuyao menggenggam tangan Xia Mei untuk menuntunnya keluar dari kamar. Kali ini mereka keluar lewat pintu depan, bukan jendela seperti biasanya. Karena ia belum izin pada Jingyi kalau ia akan pergi bersama Zhuyao.

Setelah mengatakan jika Zhuyao akan mengajak Xia Mei pergi seharian, Zhuyao mulai mengaktifkan selubung tak kasat mata. Meski sebenarnya tidak perlu, karena mata manusia tidak mampu mengikuti kecepatan Zhuyao saat melesat. Mungkin Zhuyao ingin menikmati perjalanan bersama Xia Mei?

Xia Mei merasa kakinya tidak lagi menyentuh permukaan.

“Berapa lama lagi, Zhu?”

“Menurutmu? Kita baru saja berangkat, Mei.” Xia Mei mengerucutkan bibir. Ia hanya berbasa-basi kenapa harus sewot?

“Mei, sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan. Tapi aku takut kau akan menjauhiku.”

Xia Mei diam, ‘aku juga, Zhu.’

“Oh, iya. Omong-omong, kemarin kau ingin memperlihatkan apa padaku? Apa kau ingin menunjukkan tempat tujuan kita kali ini?” Ujar Xia Mei. Ia mencoba mengalihkan topik yang sangat ingin ia hindari.

Zhuyao terlihat kebingungan ingin menjawab apa. Ia ingin memperlihatkan seseorang yang berhubungan dengan peristiwa besar yang dialami Xia Mei beberapa waktu yang lalu. Namun mengingat Xia Mei yang sekarang sangat lah kuat, Zhuyao mengurungkan niatnya. Hal itu juga yang membuat Zhuyao tidak menemui Xia Mei kemarin.

Wang MeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang