Chapter 16

170 24 14
                                    

Zhuyao menghela napas. Membalas genggaman tangan Xia Mei. Mata tajamnya menatap Xia Mei dari samping. Setiap detik yang terlewati terasa sangat lama, hanya untuk menunggu kalimat yang keluar dari bibir mungil Xia Mei.

“Kau bilang misalkan. Itu artinya bisa iya, bisa juga tidak. Lagi pula tidak ada iblis setampan dirimu.”

“HAHAHAHA.” Xia Mei mengernyitkan kening. Bingung melihat Zhuyao yang tiba-tiba tertawa terbahak, padahal beberapa saat yang lalu ia terlihat muram. Xia Mei juga tidak merasa ada yang lucu dari perkataannya.

Xia Mei bangun dari rebahan, “Kau gila, ya? Baru saja kau terlihat seperti remaja yang takut ditinggal kekasih. Dan sekarang seperti orang gila.” Xia Mei melepas genggamannya dari tangan Zhuyao.

“Saat ini aku sedang bahagia, asal kau tahu. Karena apa? Karena kau memuji ketampananku untuk pertama kalinya. Dan kau bilang apa tadi? Tidak takut pada apa pun, tapi wajahmu mengatakan sebaliknya, hahaha.” Ujar Zhuyao disela tawanya.

Kesal, Xia Mei memukul perut Zhuyao. Ia yang dari tadi kasihan melihat Zhuyao yang tengah murung, sekarang ia menyesal. Lihatlah, Zhuyao sialan itu masih menertawakannya.

“Zhuyao! Kenapa kau sangat menyebalkan!? Aku membencimu!!” Pipi Xia Mei menggelembung, kedua tangannya terlipat di depan dada.

Zhuyao bangun dari rebahan. “Aduh-aduh, ada putri cantik yang sedang merajuk. Kira-kira, apa yang bisa membuatnya tersenyum lagi, ya? Aha! Pria tampan ini tahu, pasti putri cantik menyukai ini.”

Setangkai mawar merah yang harum terulur di hadapan Xia Mei. Ia tahu siapa pelakunya, yang tidak lain adalah Zhuyao. Xia Mei lalu menerima setangkai mawar merah tersebut, namun ia masih berpura-pura merajuk.

“Tadi kau bilang ingin cerita tentang hutan ini. Juga tentang dirimu.” Xia Mei berujar malu-malu.

“Ah, iya. Bagus kau ingatkan, hampir saja aku lupa.”

Xia Mei menoleh ke arah Zhuyao, air muka Xia Mei terlihat bersemangat. Karena memang segala sesuatu yang berhubungan dengan hutan kegelapan membuatnya penasaran.

“Tapi ingat, jangan memotong saat aku sedang bicara, paham?”

Xia Mei mengangguk semangat. Ia juga meminta Zhuyao untuk mengeluarkan seluruh kudapan dan minuman yang sudah dibeli Zhuyao, sebagai teman untuk mendengarkan cerita dari Zhuyao.

Lengang. Zhuyao bingung harus memulai dari mana. “Aku bingung harus mulai dari mana.”

Xia Mei memutar bola matanya. “Terserah dari mana saja!”

Zhuyao tertawa, mengacak-acak rambut Xia Mei, membuat si empunya mendengus.

“Baiklah, mungkin dari empat ribu tahun yang lalu, saat hutan Hei'an masih menjadi hutan normal seperti yang lainnya. Tidak sepenuhnya normal, karena memang dari awal hutan ini dihuni makhluk hidup dengan kekuatan magis. Saat itu Kekaisaran Tiejiang dipimpin oleh kaisar generasi kedua. Sang kaisar sangatlah kuat, arif dan bijaksana. Namun di dalam lubuk hati terdalam ia memiliki dendam yang amat besar. Suatu hari Sang Kaisar tersesat di hutan di bagian terluar Tie-”

“Pasti hutan Hei'an!?” Xia Mei buru-buru menutup mulutnya agar tidak keceplosan lagi.

“Singkat cerita, Sang Kaisar terkejut saat mengetahui hewan-hewan penghuni hutan tersebut bukanlah hewan biasa, melainkan hewan magis. Di hari itu juga ia bertemu seorang pria tua yang mengaku dewa penjaga hutan. Pria tua itu menawarkan batu berwarna merah darah yang amat sangat kuat secara percuma. Siapa pun yang memiliki batu itu kekuatannya meningkat drastis, bahkan bisa menghancurkan satu kekaisaran dalam sekali serang. Namun harganya sangat mahal untuk menggunakan kekuatan itu.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wang MeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang