06

198 36 10
                                    

° * ° * °

SKIP

Menekan tombol bel berkali-kali namun tak juga pintu rumah itu terbuka.

10 menit menunggu akhirnya pintu itu terbuka menampakan seorang wanita dengan wajah dingin yang tak suka akan kedatangan Mino di rumahnya.

"Jika kau mencari Ian, kau salah tempat, Ian berada di kantornya" kata Jennie dengan ketus

"Aku kemari bukan untuk bertemu dengan Ian, tapi bertemu denganmu"

Tatapan mata Jennie menatap Mino dengan kesal.

"Aku tau kenapa kau bisa mengenalku, karena kau adalah sahabatnya Irene"

"Berani kau menyebut namanya" kata Jennie dengan nada tinggi

"Aku kemari bukan untuk bertengkar denganmu, tapi aku kemari untuk bertanya padamu apa kau tau dimana Irene"

"Jika aku taupun aku tidak akan pernah memberitahumu" kata Jennie lagi masih dengan nada tinggi, Jennie sepertinya benar-benar menaruh dendam pada Mino.

"Aku mohon Jennie, aku harus bertemu dengan putraku"

Jennie membulatkan kedua bola matanya dia terkejut, Jennie terkejut ketika Mino tau tentang Jinwoo yang selama ini disembunyikan oleh Irene.

"Dari mana kau tau soal Jinwoo?" tanya Jennie

Jennie mendegus kesal "Ian" kata Jennie bisa langsung menebak nya "Pasti Christian yang memberitahu semuanya kan?!" tanya Jennie membentak "Aku benar-benar tidak bisa mempercayainya, dia sudah janji padaku" gumam Jennie

"Aku harus bertemu dengan putraku,aku mohon beri tahu aku dimana Irene"

"Jika aku tau dimana Irene tinggal, apa kau fikir aku akan memberitahumu?" balas Jennie

"Sudahlah Mino, kau dan Irene itu hanya masa lalu, jalani saja hidupmu dia sudah sangat menderita karenamu, karena ulah bodohmu itu" sambung Jennie kesal

"Aku bisa terima jika kau kesal padaku, tapi kau tidak punya hak memisahkan aku dan juga putraku, bahkan Irene pun tidak berhak untuk menyembunyikan Jinwoo dariku, ini tidak adil bagiku"

"Lalu perbuatanmu pada Irene apakah itu adil untuk Irene?!" kata Jennie balik bertanya dengan nada tinggi dan kesal

"Dia sudah cukup menderita Mino jadi aku mohon dengan sangat jangan ganggu hidupnya, jangan ganggu hidupnya Jinwoo, mereka berdua bahagia tanpamu, jalani saja hidupmu dengan perempuan yang sangat kau cintai itu, jangan ganggu Irene"

"Aku hanya ingin bertemu dengan putraku, apa tidak boleh aku punya hak"

"Hak apa? Hak sebagai seorang ayah? Lalu apa yang telah kau beri pada Jinwoo, apa yang telah kau lakukan untuk Jinwoo sampai kau terus menuntut jika kau punya hak atas Jinwoo"

"Jika Irene tidak berbohong, jika Irene memberitahuku, aku akan ada disana, aku akan bertanggung jawab sebagai seorang laki-laki aku akan disana untuk Jinwoo sebagai seorang ayah"

"Berbohong katamu, lagi Mino kau selalu menyalahkan Irene lagi" kata Jennie kesal

"Aku ada disana untuk menemani Irene menggugurkan Jinwoo, tapi Irene tidak bisa melakukan nya, dia mengingat perkataan ibunya, sebesar apapun Irene membenci dirimu, Jinwoo tidak ada hubungan nya, dia tidak pantas mendapatkan kebencian dari ibunya, itu sangat tidak adil untuk Jinwoo, Irene sangat membencimu tapi dia harus membunuh bayik yang hidup di dalam kandungan nya"

Our Happy Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang