05

185 29 19
                                    

🍁

Hari yang Irene tunggu akhirnya tiba juga, hari ini orang tuanya pulang ke Seoul setelah sekian lama liburan, Irene sangat merindukan kedua orang tuanya, dan Irene sangat merindukan separuh dari nyawanya.

"Irene"

"Eomma" kata Irene dengan nada tinggi lalu menghampiri kedua orang tuanya

Seorang anak yang awalnya digendong oleh ayahnya Irene lalu turun berlari kecil sembari tersenyum lebar menghampiri Irene.

"Jinwoo-yah"

Irene lalu memeluknya dan menggendong nya, setelah itu mencium pipinya yang lembut.

"Eomma sangat, sangat, sangat merindukanmu"

Putranya lalu memeluk Irene dan mencium pipinya Irene.

Kedua orang tuanya lalu menghampiri Irene "Aigoo kau tidak merindukan eomma dan appa"

"Tentu saja aku merindukan eomma dan appa" kata Irene lalu memeluk ibunya

Seojoon menghampiri kedua orang tua Irene dan menyapa mereka, bahkan Seojoon membawakan koper kedua orang tuanya Irene.

° * ° * °

Memikirkan perkataan Ian membuat Mino tidak bisa tidur nyenyak, Mino menatap langit-langit kamarnya sembari otaknya berfikir apa yang harus ia lakukan untuk bisa bertemu dengan Irene.

"Mino ada hal penting yang harus kau tau"

Mino mengerutkan dahinya "Apa itu?" tanya Mino penasaran

"ketika aku pergi untuk menemani Jennie ke Jeju bertemu dengan Irene, aku bertemu dengan anak kecil, bahkan aku dan anak itu dekat, saat aku ke Jeju aku selalu menemani dia bermain, namanya Jinwoo"

"Dan itu putra Irene" sambung Ian

"Mwo?" ujar Mino membulatkan kedua bola matanya terkejut tubuhnya membeku

"Aku rasa dia sudah menikah Mino, jika kau ingin bertemu dengan nya sebaiknya berhenti saja"

Mino menghela nafasnya lalu bangun dari duduknya merubah posisinya menjadi duduk.

"Dia tidak mengugurkan bayinya dia melahirkan nya dan membesarkan sendiri, aku tau dia membenciku tapi bukankah aku juga mempunyai hak untuk mengetahui tentang putraku"

"Seberapa besar dia sangat membenciku tapi tetap saja anak itu putraku dan aku berhak tau" sambung Mino

Mino keluar dari kamarnya dan baru saja Mino membuka pintu Johnny sudah ada di hadapan nya "Baru saja aku akan mengetuk pintu kamarmu, aku fikir kau belum bangun"

Mino menghela nafasnya "Aku tidak bisa tidur" kata Mino melangkahkan kakinya menuju sofa lalu duduk

"Wae? Apa ada masalah?" tanya Johnny ikut duduk di sebelah Mino

"Kau tau duniaku sesempit ini ternyata, Ian mengenal Irene"

"MWO?!" ujar Johnny terkejut membulatkan kedua bola matanya "Bagaimana bisa?" tanya Johnny

Our Happy Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang