SKIPTIME
Setelah menidurkan Jinwoo lebih cepat dari biasanya Irene berdiam diri di balkon sembari menatap langit yang sudah gelap sambil sesekali Irene menghela nafasnya berat.
Irene tau jika dia berada di Seoul cepat atau lambat Irene pasti akan bertemu dengan seseorang dari masa lalu yang andai bisa berharap Irene tidak ingin bertemu dengan mereka lagi, tapi Irene tidak menyangka pertemuan nya secepat ini.
Dan mungkin cepat atau lambat Irene pasti akan bertemu dengan Mino, dan hal yang ditakuti Irene adalah bagaimana jika Mino tau tentang Jinwoo.
"Sedang apa kau disini?" tanya seseorang yang muncul tiba-tiba membuat Irene terkejut
Sambil tersenyum tipis Irene lalu menjawab "Tidak ada, aku hanya merasa sesak saja jadi aku berdiam diri di luar dulu"
"Jinwoo masih menangis dalam tidurnya"
"Itu tandanya dia belum benar-benar tidur" ucap Irene lalu membalikan tubuhnya berniat untuk mendatangi Jinwoo tetapi pergelangan tangan nya lebih cepat di genggam oleh Seojoon menahan langkah kaki Irene
"Ada ibumu yang menemani Jinwoo" kata Seojoon membuat Irene kembali ke tampat asalnya berdiri di sebelah Seojoon
"Apa ada masalah?" tanya Seojoon
Menelan ludahnya Irene lalu menjawab "Tidak ada"
"Saat tadi makan malam kau banyak melamun dan banyak diam"
"Jinwoo hanya meminta mainan tetapi tidak aku belikan"
"Hah?"
"Irene kau bisa meneleponku jika begitu, aku bisa membelikan semua mainan yang Jinwoo inginkan"
"Oppa, aku bisa membelikan mainan untuk Jinwoo, tapi....." ujar Irene menghentikan perkataan nya
"Apa aku pindah ke Seoul itu kurang tepat?"
"Aku hanya ingin Jinwoo bisa sekolah di sekolah yang bagus itulah kenapa aku pindah ke Seoul, aku ingin Jinwoo memiliki masa depan yang baik, tapi setelah di fikir-fikir sepertinya kepindahan kita ke Seoul rasanya kurang tepat" sambung Irene
"Sampai kapan Irene, sampai kapan kau akan terus berlari dan bersembunyi dari masa lalumu?" tanya Seojoon
Irene terdiam.
Irene hanya takut jika suatu hari dia bertemu dengan Mino, dia akan sulit mengendalikan hatinya, dan kembali jatuh cinta pada pria yang telah menghancurkan hatinya, dan Irene tidak menghentikan perasaan nya.
"Kau harus menghadapinya Irene" kata Seojoon lagi
Irene menghela nafasnya "Dia tau tentang Jinwoo"
"Dia ayahnya kan, dia berhak tau"
"Aku tau, tapi...." kata Irene menghentikan perkataan nya menghela nafasnya berat dan menundukan kepalanya ada rasa sesak di dadanya
"Aku tau, kau ibunya kau yang lebih berhak atas Jinwoo tapi aku hanya memberi saran saja"
"Jika kau membutuhkan bantuan, aku akan selalu membantumu Irene" sambung Seojoon
* ° * ° *
Berada di sebuah taman duduk seorang diri di sebuah bangku panjang yang penuh dengan kenangan, mungkin itu baginya.
Bagi Mino taman ini mempunyai banyak kenangan.
Sembari tersenyum kecut Mino berkata "Kau sebut itu kenangan Song Mino, tempat ini adalah tempat yang paling menyakitkan untuk Irene"
"Andai saja waktu bisa di putar kembali, mungkin sekarang aku, Irene dan Jinwoo menjadi keluarga yang bahagia"
"Tidak bisakah Irene memaafkan aku"
"TIDAK BISAKAH DIA MEMAAFKAN AKU" teriak Mino bicara dalam keadaan mabuk
"Aku tau waktu tidak akan menyembuhkan luka Irene, tapi aku ingin bisa kembali padanya"
"Mino" teriak seseorang berlari kecil menghampiri Mino
"Mino jangan membuat masalah di tengah malam seperti ini, kau bisa membangunkan orang-orang" ucap Johnny berusaha menenangkan Mino
"Johnny-ah aku berusaha berdamai dengan diriku aku berusaha belajar dari kesalahan di masa laluku, dan aku berusaha memaafkan diriku, tapi semuanya sia-sia jika Irene saja tidak bisa memaafkanku"
"Tidak bisakah aku kembali pada Irene dan menjadi keluarga bersama putraku" sambung Mino
"Kau mabuk, lebih baik kita pulang"
"Aku tau aku salah, AKU TAU KESALAHANKU"
"SONG MINO" teriak Johnny untuk menyadarkan Mino yang dalam keadaan mabuk itu
"Kita pulang sekarang" kata Johnny menyeret memaksa Mino untuk pulang.
• * • * •
Mengelus kepala Jinwoo dengan lembut, menatap malaikat kecil nya yang sudah terlelap tidur sembari memeluk boneka beruang berwarna coklat si teman tidur nya.
Irene terus menatap Jinwoo, terkadang Irene merasa bersalah kepada Jinwoo karena harus melewati kehidupan yang sangat berbeda dari anak-anak yang lain nya. Tapi Irene yakin jika Jinwoo sudah besar nanti Jinwoo pasti akan mengerti, kenapa dia hanya hidup bersama seorang ibu dan kenapa dia dan ayahnya tidak bisa seperti keluarga yang lain nya.
Sesaat Irene sempat berfikir jika Mino harus tau tentang Jinwoo tapi Irene masih belum bisa melupakan bagaimana laki-laki itu menghancurkan hidupnya setelah Irene menyerahkan seluruh cintanya untuk Mino tanpa memikirkan bagaimana perasaan Irene dia berkata jika Mino begitu mencintai Krystal.
Walaupun Irene tau jika Krystal sekarang sudah bahagia dengan suami barunya tapi Irene tidak bisa melupakan rasa sakit nya dikhinatai oleh Mino.
"Sayang, suatu hari nanti jika kau besar eomma akan menceritakan semuanya dan eomma yakin kau akan mengerti kenapa eomma tidak bisa bersama dengan appamu, maafkan eomma"
"Ini yang terbaik untuk kita tapi mungkin ini bukan yang terbaik untuk dirimu, eomma tidak akan melarangmu untuk bertemu dengan ayahmu, asal jangan tinggalkan eomma karena mungkin eomma hanya mempunyai dirimu" kata Irene dengan mata yang berkaca-kaca lalu mencium dahi Jinwoo lembut
Irene memeluk tubuh Jinwoo dan menutup matanya tertidur di sebelah tubuh mungil putranya itu.
To be continued
Part nya dikit banget ya ampun baru sadar😭 gpp yah part ini dikit dari pada ceritanya hiatus lagi heheheh 😂😂
Jangan lupa vote sama komen yah kasih support aku terus
Eh guys....mau minta saran dong....
Eh tapi nnti deh di part selanjutnya aja, yups.....aku double update jarang² kan aku double update wkwkwkwk😂😂😂 soalnya ada beberapa orng pernah minta ke aku buat double update aku lupa namanya maaf yah otak aku otak dori di film si nemo gampang lupaan😢 aku sih sebenernya ngga janji buat bisa double update tapi imajinasiku sedang bersahabat baik sama aku and finally aku bisa double update 😭😂😂silahkan langsung aja di next yah bestie ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happy Ending [END]
Fanfic[Bijaklah Dalam Memilih Bacaan] Squel cerita Grand Séducteur, baca dulu cerita sebelumnya kalau langsung baca ke story ini bakalan ngga paham sama cerita nya. Setelah 3 tahun berlalu Mino dan Irene melanjutkan kehidupan mereka masing-masing, namun...