11

183 31 4
                                    

🍁

Berada di meja makan dan di hadapan nya sudah banyak makanan favorit Mino yang masih mengeluarkan asap, sejak tadi pagi Mino hanya betah berada di atas kasur dan di dalam selimutnya.

Untung saja ibunya datang kerumah dan memasak makanan untuk Mino.

"Eomma tidak harus kemari dan memasak semua ini"

"Wae? Apa kau tidak senang?"

"Kenapa eomma bicara seperti itu" protes Mino

"Kau seperti tidak senang eomma datang kemari dan memasak untukmu"

"Bukan seperti itu eomma, hanya saja aku sedang tidak nafsu makan" ucap Mino

"Kau harus bersabar Mino jangan memaksa Irene"

"Lalu bagaimana eomma?" tanya Mino

Ibunya duduk lalu menatap Mino "Eomma sudah bertemu dengan Irene dan juga....." kata ibunya menjeda ucapan nya "Bertemu dengan Jinwoo" lanjut ibunya

"Apa?" kata Mino terkejut

"Bahkan eomma sempat bermain dengan Jinwoo" kata ibunya sembari tersenyum bahagia "Dia sangat pintar, eomma menggendongnya dan juga memeluknya, dia sangat lucu" sambung ibunya

"Dia mirip sepertimu saat kau kecil" kata ibunya lagi

"Andai aku mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Jinwoo" ucap Mino

Ibunya memegang lengan Mino "Suatu saat nanti kau pasti akan bisa bertemu dengan Jinwoo"

Saat Mino dan ibunya sedang mengobrol bel pintu rumah Mino berbunyi segera seorang ahjumma membuka kan pintunya.

"Akhir-akhir ini bel rumahku sering sekali berbunyi" ucap Mino "Itu pasti Ian, ia datang pasti untuk mengomeliku lagi" kata Mino lagi

"Apa mereka masih belum baikan?" tanya ibunya

"Tuan ada tamu" kata sang ahjumma

"Suruh saja Ian mas......." ucapan Mino terhenti saat dia menatap kearah ahjumma karena di belakang sang ahjumma ada Irene, ternyata tamu itu Irene

Mino terkejut bangun dari duduknya "Irene" dia tidak salah lihat Irene, Irene bertamu kerumahnya apa ini nyata

"Irene" ibu Mino mendekati Irene

"Maaf jika aku mengganggu waktu kalian" ujar Irene

"Sama sekali tidak" kata ibu Mino

"Aku kemari untuk bertemu dengan Mino dan mengobrol, ada hal penting yang ingin aku bicarakan" ujar Irene sembari menatap Mino

"A....a....aku?" kata Mino gagap

Irene menganggukkan kepalanya "Jika kau ada waktu aku ingin bicara secara empat mata" kata Irene

"Tidak, sama sekali tidak" jawab Mino "Baiklah, mari kita bicara di halaman belakang"

Mengajak Irene menuju ke taman belakang untuk bicara empat mata sepertinya hal penting, Irene mengikuti langkah Mino di belakang.

Our Happy Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang