Menikmati secangkir kopi yang masih mengeluarkan asap sembari ditemani sebuah buku sahabat setianya.
Duduk di balkon rumahnya, disana dia bisa melihat pemandangan langsung hangang river dimana sudah mulai banyak mobil berlalu lalang walaupun matahari belum sepenuhnya naik.
Sebenarnya Mino bisa saja tinggal bersama kedua orang tuanya, namun Mino memutuskan untuk tinggal sendiri, selama ini Mino sudah terbiasa mandiri.
Mino sudah dewasa dan berhak menentukan hidupnya tanpa ada campur tangan kedua orang tuanya, sebagai orang tua mereka hanya bisa mengsupport dan mendoakan kebahagiaan bagi Mino.
Saat Mino baru saja membaca beberapa halaman buku sembari menyeruput kopi panas nya, seorang ahjumma dengan langkah perlahan dan ragu mendekati Mino.
"Tuan, di depan ada tamu, dia bilang teman tuan, namanya Johnny"
"Suruh dia masuk" suruh Mino
Ahjumma itu menganggukan kepalanya dan menuruti perkataan Mino.
Mino meletakan bukunya tanpa menutupnya setelah itu bangun dari duduknya melangkah kakinya lebih dekat agar bisa lebih dekat menatap hangang river.
"Hey Mino my brother welcome home" dengan logat orang amerikanya Johnny mendekati Mino berniat untuk memeluk Mino namun Mino lebih dulu mendorong tubuh Johnny mengerutkan dahinya
"Aku sudah 2 minggu di korea dan kau baru menyapaku"
"Dude, i'm sorry, aku benar-benar sibuk, aku membawakanmu hadiah untuk rumah barumu"
Mino menatap barang yang di pegang erat oleh Johnny "Tisu toilet?"
"Bukankah ini tradisi orang korea jika mereka pindah ke rumah baru?" kata Johnny balik bertanya
Mino terkekeh "Terimakasih banyak, taruh saja tisu toiletnya sesuka hatimu" ucap Mino
"Bukankah rumah ini terlalu besar untuk kau yang tinggal seorang diri? Rumahmu di New York saja tidak sebesar ini"
"Apa kau akan membawa Krystal ke rumah ini?" goda Johnny
"Shut up" kata Mino dengan nada bercanda
"Kau tau kan Krystal sudah menikah dengan Jang Ki Yong setelah aku pindah saja aku tidak pernah menemuinya lagi" sambung Mino
"Jadi kau sudah move on"
"Sepertinya kisahku yang tergila-gila dengan Krystal bukan rahasia umum lagi, bahkan setelah Krystal menikah kisah itu tidak pernah hilang" kata Mino menghela nafasnya pelan
"Kita sebagai sahabatmu tau betul bagaimana kau sangat mencintai Krystal, bahkan kau mencintai krystal melebihi kau mencintai dirimu sendiri" ucap Johnny
"Itu dulu, sudah 3 tahun dan aku tidak pernah merindukan nya lagi"
"Bagaimana kau tidak merindukan nya lagi jika sekarang di fikiranmu sudah ada orang lain" kata Johnny menatap Mino
"Kau masih merindukan nya"
Mino menghela nafas berat lalu berkata "Tentu saja, dan rasa bersalah masih saja menghantuiku"
"Apa kehidupan nya baik-baik saja setelah 3 tahun berlalu aku penasaran tentang bayi itu" sambung Mino
"Hey dia berhak atas pilihan hidupnya jika dia memutuskan untuk mengugurkan nya itu hidupnya, dia berhak memutuskan nya"
"Yah kau benar, aku tak mungkin menghancurkan hidupnya karena bayi itu, walaupun bayi itu bukan sebuah kesalahan" kata Mino setuju dengan ucapan Johnny
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happy Ending [END]
Fanfic[Bijaklah Dalam Memilih Bacaan] Squel cerita Grand Séducteur, baca dulu cerita sebelumnya kalau langsung baca ke story ini bakalan ngga paham sama cerita nya. Setelah 3 tahun berlalu Mino dan Irene melanjutkan kehidupan mereka masing-masing, namun...