1. Zeus

1.8K 102 1
                                    

"Len len tuh liat" Iris nyenggol-nyenggol lengan Selene. Dia nunjuk ke arah sekelompok siswa yang baru aja datang. Siapa lagi kalo bukan sekelompok musuh bebuyutan Selene.

Di SMA Kwangya ini ada dua kubu besar yang saling bermusuhan, yang pertama kubu Selene di juluki The Goddess karena visualnya yang bak dewi Yunani. Dan yang kedua kubu Gabriel di juluki The Angel's karena kelompok mereka suka berdonasi ke siswa-siswa yang kurang mampu. Walau duitnya hasil dari malak siswa yang kaya. Tidak papa, yang penting rajin donasi. Itu moto para anggota The Angel's, tidak peduli duit dari mana, yang penting donasi aja.

Awal mula adanya kedua kubu besar itu tentu karena perbedaan keduanya yang sangat besar. Selene selaku pimpinan The Goddess tidak terima tiap hari di palak oleh kelompok The Angel's. Menurut Selene, jika para Angel's ingin berdonasi harusnya mereka memakai uang mereka sendiri bukan uang hasil malak. Sedangkan Gabriel si pimpinan The Angel's berpendapat sebaliknya. Dia bilang semua siswa yang kaya wajib memberikan uang padanya, itu juga kan untuk kesejahteraan bersama. Jadi tidak akan ada lagi siswa miskin di SMA Kwangya. Pendapat mereka berdua tentu mendapat respon yang beragam dari para siswa Kwangya. Ada yang setuju dengan Selene dan ada juga yang setuju dengan Gabriel. Pada akhirnya siswa Kwangya terbagi menjadi dua kubu. Yang sampai sekarang tidak pernah akur.

"Cih!! Para iblis udah pada dateng" sinis Selene. Dia dan rombongannya itu sengaja menunggu para Angel's datang, bukan ingin menyambut, tapi sebaliknya. Mereka ingin menyambit para Angel's, yang bagi Selene and gang para iblis bukan para Angel's. Mana ada malaikat kaya mereka? Tiap hari kerjaannya bikin onar, Selene jadi heran, siapa yang menjuluki mereka Angel's? Kayanya yanga menyebut mereka malaikat otaknya udah geser. Modal donasi dari duit malak aja di sebut Angel's. Selene cuma bisa ngelus dadanya aja.

"Hei Sri, hei temen-temennya Sri" sapa Gabriel melambaikan tangannya ke Selene dan juga teman-teman Selene. Kenapa Gabriel memanggil Selene Sri? Itu alasannya sederhana, kata Gabriel Selene lebih cocok jadi dewi padi ketimbang dewi bulan. Karena Selene ini kalo di kantin suka banget makan nasi, padahal teman-temannya tidak ada yang makan nasi, mereka semua makannya roti. Dan di Kwangya tidak ada siswa yang makan nasi kecuali si Selene ini. Aneh kan? Mangkanya Gabriel memanggil Selene Sri.

"Heh iblis, udah berapa kali gue bilang, nama gue S-E-L-E-N-E bukan S-R-I!!" Lama-lama Selene gedek tuh sama si Gabriel. Mulut Gabriel itu lemes banget udah kaya mulut ibu-ibu komplek depan rumahnya.

Gabriel memasukan kedua tangannya ke dalam saku jaket almamater SMA nya. Dia coba bersikap cool di depan para musuh bebuyutannya. Kata Gabriel kalo depan musuh itu gak boleh keliatan lemah, nanti mereka terus ijak-ijak kita.

"Lo itu lebih cocok di panggil SRI ketimbang SELENE. Kayanya orang tua lo udah salah kasih nama lo haha haa" tawa Gabriel yang juga di ikuti teman-temannya. Apapun yang di lakuin Gabriel teman-temannya juga pasti akan ngikutin. Ibaratnya kalo Gabriel masuk lubang, semua temannya juga harus masuk lubang.

Selene jadi murka di ejek begitu oleh Gabriel, dia yang sedari tadi duduk di kap mobilnya kini turun dan menghampiri para Angel's. Di belakangnya teman-temannya juga ikut.

"Lo bener-bener ANJING ya!!" Selene nunjuk muka Gabriel dengan jari telunjuknya. Matanya tidak berhenti melayangkan tatapan tajam ke Gabriel. Tapi sayangnya Gabriel tidak merasa takut sama sekali.

"Kalo gue ANJING lo berarti MONYET?" liat aja mereka masih pagi tapi udah pada cari masalah. Yang satu suka ngatain dan yang satunya lagi suka nantangin. Jadi ya begini. Gak akur-akur.

"ANJING LO!" Selene mendorong badan Gabriel. Badan Gabriel itu lebih kecil dari Selene, jadi baru di dorong dikit aja badan Gabriel udah kejengkang ke belakang. Kaya sekarang. Badan Gabriel udah bersetubuh dengan bumi. Teman-teman Gabriel segera bantu gabriel bangun.

Goddess🏅AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang