SS | 12

12.3K 615 2
                                    

"Arga kamu berangkat dulu aja, hari ini aku ada kelas siang"Arga yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya pelan kemudian keluar dari apartemennya untuk segera pergi kuliah.

Sedangkan Alana gadis itu memilih mengambil pakaian kotor di dalam kamar mandi kemudian membawanya ke ruang cuci, hari ini Alana memulai tugasnya di pagi hari dengan mencuci pakaian dirinya dan juga sang suami.

Setelah mencuci pakaian Alana segera menjemur pakaian tersebut kemudian membersihkan rumah dari mulai menyapu, mengepel dan lain sebagainya. Alana bukanlah anak manja jadi ia sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah seperti itu.

Setelah semua selesai Alana bergegas untuk pergi ke kamarnya dan membersihkan diri bersiap untuk masuk kuliah. Kali ini Alana memadukan celana jeans berwarna biru dengan atasan berwarna hitam.

Setelah siap Alana keluar dari apartemen dan tidak lupa mengunci apartemennya, tidak lama taksi yang ia pesan datang menghampirinya.

Alana langsung saja masuk ke dalam taksi online tersebut, setelah Alana masuk barulah taksi orang tersebut berjalan untuk sampai ke kampus yang Alana tuju.

***

Lagi-lagi hatinya sakit saat melihat sang suami bersama dengan wanita lain sedang berjalan menuju ke arah mobil. "Sabar Al"gumam Alana di dalam hatinya mencoba meyakinkan hatinya untuk bisa menerima bahwa sang suami sangat mencintai wanita yang berada di sampingnya bukanlah dirinya.

Tidak mau melihat suaminya dan wanita lain Alana memutar tubuhnya berjalan ke arah lain untuk menghindari sang suami. Dan usahanya berhasil Alana tidak lagi melihat sang suami dan juga Vania.

Sesampainya di kelasnya Alana langsung mendudukan tubuhnya di kursi kemudian menelungkupkan wajahnya di atas meja. Sejenak ia memejamkan matanya mencoba menetralkan detak jantung dan juga hatinya yang tidak baik-baik saja.

Setelah beberapa saat akhirnya dosen datang dan segera memberikan materi kepada Alana dan juga yang lainnya. Pukul 1 siang Alana baru saja keluar dari kelasnya.

***

Gadis itu tidak langsung kembali ke apartemennya melainkan pergi ke suatu tempat terlebih dahulu untuk membeli kebutuhannya, Alana mengambil beberapa pembalut untuk stok dirinya di apartemen dan juga beberapa peralatan untuk ia kuliah seperti bolpoin dan juga buku.

Tidak lupa ia juga membeli berapa cemilan untuk dirinya saat berada diapartemen. Setelah selesai dengan barang belanjaannya Alana segera membawa barang belanjaan nya ke kasir kemudian membayar semua barang belanjaannya.

Namun seakan cuaca tidak bisa berkompromi dengan nya, saat baru saja keluar dari minimarket hujan turun begitu deras mengguyur bumi membuat Alana harus tetap berdiri di depan minimarket sambil menunggu hujan reda.

Sekitar 1 jam Alana berada di depan minimarket, namun hujan semakin deras dengan angin yang cukup kencang membuat Alana semakin khawatir dengan dirinya sendiri.

Setelah menunggu beberapa saat kembali akhirnya hujan mulai reda dengan gerimis kecil, Alana langsung menyetop taksi yang kebetulan lewat di depan minimarket.

Sesampainya di lobby apartemen dirinya langsung masuk kedalam lift untuk sampai di lantai 6 gimana apartemennya berada. Dengan tubuh yang sedikit menggigil karena kedinginan Alana membawa barang-barang belanjaan nya masuk ke dalam apartemen.

Saat pintu terbuka Alana dapat melihat sang suami yang sedang menatapnya sambil duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

Tanpa berbicara apapun Alana berjalan melewati Arga begitu saja menuju kearah dapur untuk meletakkan beberapa cemilan yang tadi ia beli. Sedangkan Arga menatap Alana yang terus berjalan menjauh darinya.

"Kenapa dia jadi aneh"sejak menikah Arga maupun Alana bersikap seperti orang asing, dan hal itu membuat Alana merasakan hatinya yang sangat sakit saat melihat Arga.

Tidak jauh berbeda dari Alana Arga juga merasakan hal yang sama, dirinya seperti kehilangan sosok sahabat yang selalu menemaninya dan membuatnya bahagia.

Dan Arga juga merasakan bahwa Alana menjauh dari dirinya, Arga menghembuskan nafasnya pelan saat mendengar pintu kamar yang tertutup oleh Alana.

Di dalam kamarnya Alana segera mengganti pakaiannya kemudian menyimpan barang-barang yang ia beli ke dalam meja riasnya, barulah setelah itu ia kembali mengambil laptopnya di dalam tasnya.

Sejak tadi Arga terus menatap ke arah kamarnya yang tertutup. Ada rasa penasaran dengan apa yang dilakukan oleh sang istri di dalam sana.

Namun Arga mengurungkan niatnya untuk menemui sang istri karena setiap kali ia berdekatan dengan Alana hanya rasa canggung yang melanda di antara mereka berdua. Dan itu terjadi sejak mereka berdua resmi menjadi pasangan suami istri secara agama maupun negara.

Namun sejurus kemudian Arga ingat bahwa sekarang Alana adalah tanggung jawabnya yang artinya semua kebutuhan Alana menjadi kewajibannya, Arga bergegas berdiri dari duduknya kemudian masuk ke dalam kamar yang ia lihat pertama adalah Alana yang sedang fokus pada layar laptopnya yang menyala.

Arga berjalan ke arah meja rias nya kemudian mengambil dompet miliknya yang tadi ia letakkan saat pulang dari kuliah. Arga mengambil sebuah kartu ATM kemudian membawanya ke arah Alana.

Sedangkan gadis itu mendongakkan kepalanya saat melihat Arga yang menyodorkan sebuah kartu kepadanya, "apa ga?"tanya Alana yang tidak mengerti dengan maksud dari sang suami.

"Buat kamu, sekarang kamu istri aku jadi semua kebutuhan kamu tanggung jawab aku"seulas senyum terukir diwajah Alana mendengar jawaban yang terlontar dari bibir sang suami yang mampu membuat hatinya menghangat.

"Terimakasih"Arga hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil mengacak rambut sang istri membuat Alana mendengus kesal.

"Arga jadi berantakan kan"gumam Alana sambil membenarkan posisi rambutnya seperti semula. Arga hanya terkekeh kecil mendengar suara sang istri yang begitu lucu di telinganya.

"Kamu lagi apa sih, perasaan sekarang kamu jadi sering banget main laptop"Alana langsung membulatkan matanya kemudian dengan cepat menutup laptop di pangkuannya.

"Nggak apa-apa kok"jawab Alana dengan ketus. Arga langsung mencubit pipi Alana membuat gadis itu melototkan matanya.

"Arga jangan dicubit sakit"gumam Alana sambil mengelus pipinya yang terkena cubitan oleh Arga. Tubuh Alana mematung ditempat dengan darah yang berdesir dan nafas yang tercekat karena sebuah kecupan yang tiba-tiba diberikan oleh Arga di pipinya.

"Arga kenapa cium aku?"tanya Alana dengan sangat polos saat Arga sudah melepaskan bibirnya dari pipi sang istri.

"Emang nyium sahabat sendiri nggak boleh"Alana terdiam mendengar jawaban dari sang suami yang mampu menusuk hatinya begitu dalam membuat hatinya sangat nyeri dan juga perih.

"Kenapa ciumnya nggak dari dulu-dulu aja, kenapa baru sekarang"Arga yang mendengar hanya terdiam di tempatnya karena ia sendiri bingung kenapa ia tiba-tiba mencium Alana dan juga beralasan karena sahabat ia mencium gadis itu.

Hanya ada keterdiaman di antara mereka membuat Alana menghembuskan nafasnya pelan, inilah hal yang tidak ia suka saat dirinya bertanya kepada Arga.

Alana memilih beranjak dari ranjang kemudian meletakkan laptop yang ia pegang di atas meja rias dan berlalu ke dalam kamar mandi.

Sekarang kamar mandi adalah tempat dimana ia bisa berlari dari hadapan Arga, sedangkan Arga yang melihat sang istri sudah masuk ke dalam kamar mandi hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan sambil mengacak rambutnya.

Bersambung.

SAHABATKU SUAMIKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang