SS | 19

13.5K 563 2
                                    

Pagi yang indah untuk sepasang suami istri itu, mereka berdua sudah masuk ke dalam mobil untuk berangkat ke kampus secara bersama-sama.

Di dalam perjalanan mereka berdua terus saja berbincang membicarakan hal-hal yang menurut mereka tidak penting namun tetap saja mereka berbicara dan juga mengobrol satu sama lain.

"Arga"panggil Alana dengan suaranya yang sangat pelan mampu menarik perhatian Arga untuk menoleh ke arahnya.

"Kenapa Al?"tanya Arga dengan suaranya yang sangat lembut menatap kearah Alana yang sekarang sudah menjadi istri seutuhnya bagi dirinya.

"Kalau seandainya aku suka sama kamu gimana?"tanya Alana setelah beberapa saat terdiam menatap kearah Arga yang sedang mengemudikan mobilnya.

Arga yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya pelan kemudian tersenyum kearah Alana. "Kalau kamu suka sama aku itu nggak salah sih itu pilihan"jawab Arga membuat senyum Alana langsung pudar dari wajahnya.

"Kalau kamu udah suka sama aku belum?"Arga langsung saja terdiam mendengar pertanyaan yang begitu mengusik pikirannya kali ini.

"Aku tahu kok ga kalau kamu nggak bakalan suka ataupun cinta sama aku, karena di hati kamu cuma ada Vania, Vania dan Vania dan itu nggak akan pernah terganti sampai kapanpun"sambung Alana dengan suaranya yang sangat lirih.

"Aku tahu sekuat apapun aku berusaha buat kamu jatuh cinta sama aku itu enggak akan mungkin terjadi, itu masih bisa terjadi kalau seandainya kamu membuka hati kamu buat aku"lagi-lagi Arga terdiam mendengar semua ucapan yang terlontar dari bibir sang istri.

"Yang jadi masalahnya itu kamu sama sekali nggak mau buka hati untuk istri kamu sendiri"Arga kembali merasakan hatinya yang sangat sakit bagaikan tertusuk pisau saat mendengar ucapan sang istri yang begitu mengenai hatinya.

"Enggak masalah kok kalau kamu emang masih cinta sama Vania sampai saat ini. Bukankah rasa cinta itu nggak bisa memilih kepada siapa hati itu berlabuh"Arga semakin mengeratkan tangannya di kemudi mendengarkan kata demi kata yang keluar dari bibir Alana.

Melihat keterdiaman Arga membuat Alana semakin yakin bahwa sosok laki-laki yang berada disampingnya tidak akan pernah bisa mencintai dirinya sedikitpun.

***

Setelah Arga memarkirkan mobilnya Alana segera keluar dari mobil sang suami dan pergi meninggalkan Arga begitu saja. Arga yang melihat sang istri sudah pergi menjauh darinya segera berlari untuk menggandeng tangan sang istri.

Alana yang merasa ada seseorang yang menggandeng tangannya sontak saja langsung mendongakkan kepalanya dan mendapati Arga yang tengah tersenyum kearahnya, "Arga apaan sih lepasin, dilihat banyak orang enggak enak"kata Alana yang berusaha melepaskan tangan sang suami dari tangannya.

"Loh bukannya ini udah sering kita lakuin ya dulu sebelum kita nikah, dan kamu enggak pernah nolak sebelumnya dan anak-anak juga nggak pernah ada yang bicarain kita"Alana langsung terdiam tidak membantah ucapan dari Arga karena memang benar adanya apa yang diucapkan Arga.

Sedangkan ada sosok gadis yang melihat kemesraan mereka berdua, gadis itu merasakan sakit yang luar biasa di hatinya saat melihat orang yang dia cinta berpegangan tangan dengan seorang gadis yang ia ketahui sebagai sahabat dari laki-laki itu.

Siapa lagi kalau bukan Vania, gadis itu merasakan sakit yang luar biasa di dalam hatinya saat melihat kemesraan Arga dan juga Alana.

Dirinya ingin marah tapi ia tidak tahu ia harus marah kepada siapa marah kepada Arga atau Alana. Karena dirinya tidak mempunyai hak apapun untuk marah kepada Arga ataupun Alana.

***

Di dalam kelasnya Alana terus saja memikirkan bagaimana masa depan kehidupan rumah tangganya bersama dengan Arga. Hal itu tidak luput dari perhatian Olive yang sejak tadi memperhatikan perubahan wajah Alana.

"Kamu kenapa sih?"tanya Olive sedikit berbisik karena takut dosen akan mendengar ucapannya.

"Nggak apa-apa kok"jawab Alana dengan tersenyum tipis ke arah Olive mencoba meyakinkan sahabatnya itu bahwa dirinya baik-baik saja.

Olive hanya menganggukkan kepalanya pelan kemudian menatap lurus ke depan ke arah dosen yang sedang menerangkan materi hari ini.

Setelah beberapa jam berada di dalam kelas akhirnya Alana dan juga Olive bisa keluar dari kelas tersebut untuk menuju ke kantin.

Saat berada di kantin Alana dapat melihat Arga bersama dengan kedua sahabatnya yang tengah duduk di meja yang biasa mereka duduki jika berada di kantin.

Alana yang mendapatkan kode berupa lambaian tangan dari Arga segera menarik Olive untuk mendekat kearah Arga. Sedangkan Olive gadis itu hanya pasrah mengikuti langkah kaki sahabatnya menuju ke sudut ruangan di mana Arga beserta dua sahabatnya duduk.

Tanpa diberi perintah pun Alana langsung duduk di samping Arga kemudian tersenyum manis ke arah laki-laki itu. Dan hal itu tidak luput dari pandangan ketiga orang yang berada dihadapan mereka.

Tangan Arga bergerak secara perlahan menuju ke arah rambut sang istri yang sedikit berantakan, dan hal itu membuat Olive langsung memalingkan wajahnya karena tidak mau melihat adegan yang sangat romantis di hadapannya.

Sedangkan Farel dan Toni hanya memutar bola matanya malas melihat keromantisan di antara sahabatnya itu, namun tatapan keduanya langsung beralih kepada sebuah cincin yang melingkar di jari manis Arga.

"Eh tunggu"kata Toni tiba-tiba sambil menarik tangan Arga dari kepala Alana membuat gadis itu mendengus kesal.

"Apa?"tanya Arga menautkan kedua alisnya menatap sang sahabat dengan tatapan yang penuh tanya dan penuh kebingungan.

"Kok kalian bisa samaan gitu sih pakai cincin"Arga dan juga Alana langsung menatap satu sama lain mendengar jawaban dari Toni yang mampu merusak segalanya.

"Iya ya kok cincin kalian sama sih, mana kayak cincin pernikahan lagi"sambung Farel yang terus memperhatikan cincin yang melingkar di jari manis Arga dan juga Alana secara bergantian.

Sedangkan Olive gadis itu terus memperhatikan wajah sang sahabat yang terlihat tertekan dan juga tegang, hal itu membuat Olive bertanya-tanya di dalam hatinya apa yang sebenarnya disembunyikan oleh sahabatnya itu.

"Oh ini, kita belinya kembaran makanya bisa sama"jawab Alana setelah beberapa saat memikirkan jawaban yang pas untuk sahabat-sahabatnya.

"Tapi kok makenya di jari manis sih?"tanya Olive yang mulai penasaran dengan tingkah Alana dan juga Arga yang sangat mencurigakan.

"Ya karena nggak muat kalau di jari telunjuk ataupun jari tengah makanya kita pakainya di jari manis"jawab Arga dengan sangat cepat membuat Olive hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan.

Ketiga orang itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan pertanda ia percaya dengan apa yang diucapkan oleh Arga dan juga Alana.

Namun di dalam benak mereka bertiga ada keanehan di antara kedua sahabat itu membuat mereka bertanya-tanya di dalam hatinya.

"Tapi kok aneh ya mereka berdua"kata Toni di dalam hatinya sambil terus memperhatikan Alana dan Arga secara pergantian.

"Gue jadi curiga sama mereka berdua"sambung Farel di dalam hatinya.

"Gue rasa di antara mereka pasti ada apa-apa nih"sambung Olive di dalam hatinya sambil memperhatikan kedua pasang sahabat itu secara bergantian membuat orang yang ditatap merasa gugup.

Bersambung.

SAHABATKU SUAMIKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang