SS | 3

13.7K 753 11
                                    

"Ini teh nya diminum dulu"kata Lisa yang meletakkan dua cangkir teh hangat di hadapan Arga dan juga Alana.

"Makasih tan"jawab Arga dengan suaranya yang sangat sopan membuat Lisa menyukai sahabat anaknya itu.

Lisa sangat percaya kepada Arga bahwa laki-laki itu dapat menjaga Alana dengan baik. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya hujan mulai reda membuat Arga langsung berpamitan kepada Alana dan juga Lisa untuk pulang.

Setelah Arga pulang Alana memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya kemudian menghempaskan tubuhnya diatas ranjang sambil menarik selimut menggunakan kakinya.

Tatapannya terfokus pada langit-langit kamarnya yang menyala dengan terang, "beruntung banget Vania bisa dicintai sama Arga, dicintai sosok laki-laki yang sangat baik dan sangat tulus"gumam Alana dengan suaranya yang sangat pelan.

"Enggak nyangka udah hampir 11 tahun Aku suka sama Arga tanpa adanya balasan darinya"sambung Alana dengan senyum tipis di bibirnya.

Setelah mengatakan itu sejenak Alana memejamkan matanya mencoba untuk menenangkan hati dan juga pikirannya tentang Arga dan Vania.

***

Arga laki-laki itu langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak mendapati ada satu orang pun di ruang tamu maupun di ruang tengah, dirinya memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Ada rasa bersalah di hati laki-laki itu saat melihat wajah sahabatnya yang terlihat kedinginan duduk di halte di dekat kampus mereka.

Tatapan laki-laki itu beralih ke sebuah foto yang berada di atas nakas nya, sebuah foto yang menampilkan dirinya dan juga Alana yang berfoto di pantai memakai baju putih.

Arga ingat betul foto itu diambil saat mereka berdua tengah pergi bersama ke sebuah pantai yang tidak jauh dari rumah mereka. Dan hampir satu tahun ini mereka berdua tidak pernah lagi pergi jalan-jalan bersama dikarenakan mereka berdua harus fokus kepada kuliahnya.


Karena sebentar lagi mereka akan lulus dari kuliah nya selama 4 tahun, "semoga saja Alana menemukan sosok laki-laki yang bisa mencintainya sepenuh hati, bisa menjaganya dan membuat sahabatku itu selalu tersenyum"kata Arga yang terus menatap foto dirinya dan juga Alana yang berada di atas nakas.

Arga memutuskan untuk langsung masuk kedalam kamar mandi saat mendengar suara adzan magrib yang berkumandang sangat jelas di telinganya.

Sedangkan Alana gadis itu tengah berbaring di atas ranjang nya dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya, badannya terus menggigil dibalik selimut tebal nya.

Sedangkan Lisa wanita paruh baya itu itu masuk ke dalam kamar putrinya sambil membawa sebuah kompresan untuk Alana. Lisa membuka sedikit wajah Alana yang tertutup dengan selimut hal itu membuat Alana sedikit menggerakkan tangannya untuk mengambil kembali selimutnya.

Lisa langsung mengompres dahi Alana menggunakan air dan handuk yang tadi ia bawah, dan hal itu membuat tangan Alana langsung berhenti untuk mencari selimutnya.

Inilah hal yang ditakutkan oleh Lisa saat putrinya terkena hujan di luar sana, Alana sering terkena demam dan juga flu saat dirinya terkena hujan.

Dan hal itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun, "Kamu istirahat aja, nanti mami bawain makanan kesini"kata Lisa yang tidak mendapatkan jawaban dari Alana.

Wanita paruh baya itu langsung meninggalkan Alana untuk pergi ke dapur mengambil makanan untuk putrinya itu, Lisa dapat melihat suami dan juga anak keduanya yang sudah duduk di meja makan memperhatikan makanan yang sudah ia siapkan sebelumnya.

"Alana mana?"tanya Niko yang melihat sang istri tengah menuangkan nasi ke dalam piring beserta dengan lauk pauknya.

"Alana demam pi, tadi dia kehujanan pas pulang kuliah. Kalian makan aja mami mau anterin makanan buat Alana"Jawab Lisa yang sudah selesai menyiapkan makan malam untuk putrinya.

Lisa langsung kembali ke kamar Alana dengan sepiring makanan dan juga satu gelas air putih. "Papi, Ayo dong makan Fahmi udah laper nih"kata Fahmi yang menatap kearah papinya yang hanya terdiam sejak tadi.

"Iya udah kamu makan gih"jawab Niko dengan cepat membuat Fahmi langsung menuangkan nasi beserta lauk pauknya ke dalam piring di hadapannya.

Begitupun dengan Niko, ia juga menuangkan nasi dan beberapa lauk pauk ke dalam piring nya untuk segera makan menemani putranya.

Setelah menghabiskan makan malam mereka Niko dan juga Fahmi segera naik ke lantai dua untuk melihat Alana yang sedang demam.

Saat membuka pintu Niko dan Fahmi dapat melihat Alana yang sedang duduk bersandar di kepala ranjang dengan Lisa yang menyuapi dirinya.

Lisa langsung menoleh ke arah pintu saat pintu itu tertutup oleh suaminya, "Gimana nak?"tanya Niko yang langsung duduk di samping putrinya itu.

Namun Alana tidak menjawab, gadis itu langsung memeluk papinya dengan sangat erat membuat Niko langsung mengelus rambut Alana dengan sangat lembut.

"Kita kedokter yuk"kata Niko yang mendapat gelengan kecil dari Alana. "Alana nggak mau pi"jawab Alana setelah beberapa saat.

Jika sudah begitu Niko maupun Lisa tidak akan bisa berbuat apa-apa kepada Alana, setelah meminum air putihnya Alana langsung berbaring di atas ranjang dengan mami dan papi nya yang berada di sisinya.

Sedangkan Fahmi anak itu sedang memainkan ponselnya di atas sebuah kasur lipat yang berada di dalam kamar sang kakak, dirinya memang sengaja membawa kasur lipat ke kamar kakaknya karena malam ini mereka berempat akan tidur di dalam satu kamar yaitu di kamar Alana.

Alana memang selalu tidur bersama kedua orangtuanya di saat dirinya sedang sakit, "sekarang kamu tidur"kata Lisa yang mengelus rambut Alana dengan sangat lembut membuat Alana terbuai dan langsung memejamkan matanya.

Tidak lama terdengar suara dengkuran halus dari Alana yang menandakan bahwa gadis itu sudah terlelap tidur di pelukan sang mami. Sedangkan Niko laki-laki itu langsung beranjak dari ranjang putrinya menuju ke arah kasur lipat di samping ranjang.

Dirinya langsung merebahkan tubuhnya di samping Fahmi yang sedang memainkan ponselnya, "tidur dek"kata Niko dengan tiba-tiba membuat Fahmi langsung menoleh kearah samping dan mendapati papinya yang sedang tidur menatap kearah langit-langit kamar.

Fahmi langsung saja meletakkan ponselnya di sisi-nya saat melihat semua orang sudah memejamkan matanya.

***

Sedangkan Arga laki-laki itu terus menatap langit-langit kamarnya yang masih terang, jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 12 malam namun matanya masih enggan untuk terpejam.

Sesekali ia melirik ponselnya yang berada di samping tangannya, sejak tadi dirinya terus memikirkan Bagaimana keadaan dari sahabat yang sangat dia sayangi. Siapa lagi kalau bukan Alana Shakila Khansa, sosok sahabat perempuan yang selalu bersama dengan dirinya.

Setelah mencoba beberapa saat akhirnya Arga bisa memejamkan matanya untuk menjelajahi alam mimpi malam ini.

Di pagi harinya Arga sudah terbangun pukul 04.30 pagi, dirinya langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu melaksanakan sholat subuh.

Setelah sholat subuh Arga bergegas keluar dari kamarnya menuju ke halaman rumahnya. Di halaman rumahnya lah Arga menghabiskan waktu di pagi hari untuk berolahraga sejenak.




SAHABATKU SUAMIKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang