SS | 25

15.3K 691 19
                                    

Namun sampai pukul 11.15 pun Arga belum juga pulang membuat Alana menjadi kesal sendiri. Pasalnya ia sudah menunggu sang suami selama 1 jam lebih.

"Ini kemana sih Arga"gumam Alana dengan pelan. Tangannya bergerak cepat mengambil ponsel di tangannya kemudian mengetikkan sesuatu pada layar ponselnya.

'aku pergi belanja sendiri aja, soalnya kamu lama' begitulah pesan yang dikirim oleh Alana kepada Arga.

Setelah memasukkan kembali ponselnya barulah Alana keluar dari apartemen nya, tidak lama sebuah taksi online datang menghampiri Alana yang berdiri dipinggir jalan.

"Mbak Alana ya?"Alana langsung menganggukan kepalanya kemudian masuk ke dalam taksi online tersebut.

Setelah menempuh beberapa menit akhirnya mobil taksi yang ditumpangi oleh Alana berhenti disebuah minimarket, setelah membayar barulah Alana turun dari mobil taksi tersebut dan langsung masuk ke dalam minimarket.

Tidak lupa ia juga mengambil keranjang untuk menyimpan barang-barang yang akan ia beli nanti, pertama-tama gadis itu pergi ke rak-rak di mana peralatan mandi berada. Alana dengan cepat mengambil sabun, pasta gigi, shampoo conditioner dan lain sebagainya.

Setelah itu barulah dirinya pergi ke rak rak makanan untuk mengisi kulkas dan juga rak penyimpanannya. Seperti biasa Alana akan mengambil beberapa mie instan, beberapa kopi instan dan lain sebagainya yang ia butuhkan saat di apartemen.

Setelah itu barulah dirinya pergi ke tempat sayur sayur dan juga daging daging, ini adalah kali kedua Alana berbelanja setelah menikah.

Akhirnya setelah mendapatkan semua barang-barang yang Alana dapat Alana bergegas mendorong troli nya ke arah meja kasir. Setelah menunggu beberapa orang akhirnya giliran Alana untuk membayar semua belanjaannya.

Saat Alana keluar dari minimarket tatapannya tidak sengaja jatuh kepada seorang laki-laki dan juga seorang wanita yang sedang duduk di cafe.

Hati dan juga dadanya mendadak nyeri melihat kedekatan diantara mereka berdua, "ternyata lupa sama janjinya karena pergi sama Vania"gumam Alana di dalam hatinya sambil terus memperhatikan suaminya.

"Sakit banget rasanya dibohongin"Alana tersenyum menatap getir kearah sang suami dan juga Vania yang sedang duduk berhadapan sambil mengobrol.

Tidak mau lagi melihat kedekatan suaminya Alana memilih bergegas pergi dari hadapan kafe tersebut namun langkahnya harus berhenti karena ada sebuah mobil yang menyerempet dirinya membuat semua barang belanjaan nya terjatuh dan terlempar ke mana-mana.

Dan hal itu membuat Arga langsung menoleh kearah seorang wanita yang tergeletak di jalan dengan beberapa belanjaan yang tercecer dan juga ada sedikit darah.

Dirinya dan juga Vania langsung berlari menghampiri wanita itu, dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Alana yang sudah tidak sadarkan diri ditengah jalan.

Sebelum Alana benar-benar pingsan ia melihat suaminya dan juga Vania mendekat kearahnya, seulas senyum terbit di wajah Alana.

Sudah banyak orang-orang yang berdatangan untuk membantu Alana untuk membawa wanita itu ke rumah sakit.

"Alana"pekik Arga dengan keras, dengan cepat laki-laki itu menggendong tubuh Alana menuju ke mobilnya dan meninggalkan Vania begitu saja di pinggir jalan.

"Arga aku ikut"kata Vania yang membuntuti Arga yang sedang menggendong sang istri.

"Nggak usah"tolak Arga dengan sangat cepat membuat Vania langsung menghentikan langkah kakinya.

Sedangkan Vania gadis itu menatap nanar ke arah mobil milik Arga yang sudah melaju dengan cepat meninggalkan dirinya. Tidak terasa setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Vania.

Dengan cepat ia mengusap air mata tersebut menggunakan kedua tangannya, "aku tahu kalau kalian itu saling menyayangi lebih dari seorang sahabat"gumam Vania pelan.

Sedangkan orang-orang membantu membereskan barang-barang belanjaan milik Alana kemudian membawanya di depan minimarket.

***

Arga terus menatap ke belakang sambil mengemudikan mobilnya, dirinya merutuki kebodohannya sendiri karena tidak menepati janjinya kepada sang istri.

Setelah beberapa saat berkendara akhirnya mobil Arga memasuki area rumah sakit, dengan cepat Arga membuka pintu belakang mobilnya dan menggendong Alana untuk masuk kedalam rumah sakit.

Beruntung saat sampai di rumah sakit Alana langsung ditangani dengan baik oleh dokter, "Maaf Al"gumam Arga sambil memperhatikan Alana yang masih diperiksa oleh seorang dokter wanita.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya seorang dokter yang memeriksa Alana keluar bersama dengan satu suster lainnya, "Permisi Bapak ini siapanya pasien ya?"Tanya dokter tersebut dengan suaranya yang sangat ramah.

"Saya suaminya pasien dok"dokter tersebut mengangguk-anggukan kepalanya pelan sambil tersenyum kearah Arga.

"Bagaimana kondisi istri saya?"tanya Arga dengan raut wajah yang sangat khawatir sambil terus menatap dokter yang ingin berbicara.

"Istri bapak tidak apa-apa, hanya ada luka kecil di kepalanya tapi sudah kita tangani. Mungkin sebentar lagi pasien akan sadar dia hanya syok"Arga bisa bernafas lega saat mendengar jawaban dari dokter yang berada di hadapannya.

"Dan sangat beruntung Pak, kandungan istri bapak baik-baik saja dan janin yang berada di dalam kandungan istri Bapak tidak terjadi sesuatu"Arga yang mendengar ucapan dokter itu merasa bingung dengan menautkan kedua alisnya.

"Maksud dokter bagaimana ya?"tanya Arga setelah beberapa saat mencoba mencerna apa yang baru saja dokter itu katakan.

"Istri bapak sedang mengandung dan usianya baru 1 minggu"sontak saja Arga langsung membulatkan matanya sempurna mengetahui bahwa ada calon anaknya di rahim sang istri.

"Jad- di istri saya hamil dok?"tanya Arga yang kembali memastikan apakah yang ia dengar tidak salah.

Mendapat anggukan dari dokter membuat Arga yakin bahwa memang benar Alana sedang mengandung anaknya, setelah beberapa saat akhirnya Alana dipindahkan ke ruang rawat yang lebih nyaman untuk nya.

Namun ada rasa khawatir di hati Arga saat sang istri yang tak kunjung sadar. Ditatapnya terus wajah sang istri yang masih terpejam.

Tangannya terus menggenggam tangan sang istri yang tidak terdapat selang infus, senyum Arga terbit di wajahnya saat melihat tangan sang istri yang mulai bergerak.

"Al"panggil Arga dengan lirih. Namun Arga tidak kunjung mendapat jawaban dari Alana. Wanita itu masih memejamkan matanya dan membuat Arga menghembuskan nafasnya pelan.

"Alana bangun"kata Arga kembali sambil mengelus lembut tangan sang istri. Arga terus memperhatikan perut rata milik sang istri yang di dalamnya ada buah hati mereka berdua.

"Aku dimana?"tanya Alana dengan suaranya yang terbata-bata. Mendengar pertanyaan itu Arga langsung mendongakkan kepalanya dan melihat sang istri yang sudah membuka matanya.

"Kamu dirumah sakit"Jawab Arga sambil mengelus rambut sang istri dengan sangat lembut. Mendengar itu Alana menjadi ingat bagaimana ia melihat sang suami bersama dengan wanita lain dan berakhir dengan diserempet oleh mobil.

Alana hanya diam menatap kearah Arga, kemudian dengan cepat wanita itu memalingkan wajahnya ke arah lain karena ia sudah sangat muak melihat wajah Arga.

"Ngapain kamu kesini, Kenapa nggak nemenin pacar kamu itu aja"kata Alana dengan suaranya yang sangat ketus tanpa menatap kearah Arga membuat Arga menghembuskan nafasnya pelan.

"Sana pergi nanti aku dimarahin sama pacar kamu"sambung Alana dengan cepat membuat Arga memejamkan matanya sejenak mencoba mengatur emosinya.

Bersambung.

SAHABATKU SUAMIKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang