SS | 30

15.1K 594 16
                                    

Sudah 1 bulan sejak diketahui bahwa Alana sedang mengandung, dan di situlah Alana merasakan perubahan sang suami yang begitu besar.

Arga yang lebih protektif terhadap dirinya, Arga yang selalu menjaga dirinya, Arga yang selalu perhatian kepadanya dan Arga yang selalu menunggunya pulang dari kampus.

Meskipun dulu dulunya Arga juga perhatian dan selalu menjaganya namun kali ini Alana merasakan hal yang sangat berbeda, mungkin jika dulu Arga menjaganya sebagai seorang sahabat tapi kini Arga menjaganya sebagai seorang suami dan juga calon papa.

Seperti halnya hari ini setelah keluar dari kelasnya Arga bergegas pergi ke kelas sang istri untuk menjemput istrinya itu. Seperti biasa Arga akan menunggu sang istri di depan kelas sampai sang istri keluar dari dalam kelas.

Senyum keduanya mengembang saat melihat satu sama lain. Sedangkan Olive gadis itu hanya memutar bola matanya malas karena setiap hari ia melihat adegan-adegan seperti itu.

Sampai sekarang pun sahabat-sahabat Arga maupun Alana belum mengetahui bahwa Alana sedang mengandung. Saat mereka bertiga berjalan secara bersama-sama ke kantin tidak sengaja langkah mereka terhenti karena ada seorang gadis yang berdiri tepat di hadapan mereka.

"Em maaf"kata gadis itu dengan menundukkan kepala. Olive langsung menggeser tubuhnya ke belakang Alana memberikan jalan kepada Vania untuk lewat terlebih dahulu.

Setelah Vania pergi barulah mereka bertiga kembali melanjutkan langkah kakinya menuju ke meja yang terlihat kosong. Ada rasa tidak nyaman di hati Alana saat berpapasan dengan Vania bersama dengan Arga.

Ada tidak rela di dalam hatinya saat melihat Arga yang menatap Vania. Namun Alana mencoba menenangkan pikiran dan rasa cemburunya terhadap sang suami.

Setelah memesan makanan meraka  bertiga langsung duduk. Tidak lama 2 laki-laki datang dengan senyum mengembang di bibirnya siapa lagi kalau bukan Farel dan juga Toni.

Mereka berdua datang dengan beberapa cemilan yang berada di tangannya. Tanpa diminta Toni dan juga Farel langsung terduduk disamping Olive membuat gadis itu mendengus sebal.

Namun kini tatapan Olive malah beralih kepada sebuah cemilan yang berada di tangan Toni. Dengan cepat gadis itu mengambil cemilan yang berada di tangan Toni membuat Toni membulatkan matanya sempurna.

Namun ia tidak jadi marah terhadap Olive karena mulutnya yang sudah penuh oleh cemilan yang baru saja dimasukkan oleh Olive. "Enak kan, udah diem"kata Olive dengan tiba-tiba membuat Toni hanya bisa mengangguk anggukkan kepalanya pelan.

Arga juga sangat memperhatikan asupan makanan dan juga minuman yang dimakan oleh sang istri. Karena ia tidak mau menanggung resiko apapun terhadap kehamilan sang istri karena itu adalah calon anak pertama mereka berdua.

Dan Arga maupun Alana mengupayakan hal yang terbaik untuk kandungan Alana dan juga calon anak mereka. Arga sangat melarang sang istri untuk makan makanan instan dan sekarang juga sudah banyak sekali buah-buahan yang tersedia di dalam kulkas mereka itu semua karena Astrid dan juga Lisa yang sering kali datang dan membawakan buah-buahan.

***

Arga sudah berada di depan kelas Alana anak untuk menjemput sang istri dan mengajaknya pulang, dan hal itu membuat semua siswa di kampus menjadi heboh karena kemesraan dan kedekatan Alana dan Arga yang semakin lengket setiap harinya.

Arga maupun Alana tidak mempermasalahkan itu semua karena menurut mereka dari dulu mereka sudah sangat dekat seperti itu. Hari ini Arga mengajak Alana untuk memeriksakan kandungan Istrinya ke dokter.

Awalnya Alana menolak dengan alasan yang bermacam-macam, namun akhirnya Alana hanya bisa pasrah saat mobil sang suami sudah masuk ke dalam area rumah sakit.

Arga dan Alana tidak perlu menunggu dokter ataupun giliran periksa karena Astrid yang sudah membuat janji kepada dokter kandungan. Arga dan Alana dipersilahkan masuk ke dalam ruangan untuk mengecek kandungan.

Di dalam ruangan tersebut Alana dapat melihat sebuah ranjang periksa dan juga beberapa alat lainnya yang Alana tidak ketahui fungsinya, Alana langsung diminta berbaring di atas ranjang oleh dokter.

Karena ranjang itu yang sangat tinggi membuat Alana kesusahan untuk menaiki ranjang tersebut sehingga perlu bantuan Arga untuk bisa naik ke atas ranjang.

Arga terus mendampingi sang istri disampingnya. Arga juga tidak mengerti bagaimana cara memeriksa kandungan karena ia tidak pernah melihat seorang wanita hamil diperiksa.

Tiba-tiba saja dokter wanita itu membuka kaos yang dikenakan oleh Alana ke atas sampai batas dada. Sedangkan Alana terus menatap sang dokter yang sedang menuangkan sesuatu ke atas perutnya.

Tidak lama dokter itu meletakkan sebuah alat diatas perut Alana dan tampillah sebuah titik kecil di layar monitor. "Itu janin kalian"senyum mereka berdua mengembang saat melihat titik kecil yang bergerak-gerak di layar monitor.

"Kenapa kecil sekali?"tanya Arga dengan tiba-tiba membuat dokter itu langsung menatap pasangan suami istri itu secara bergantian.

"Ya usianya baru memasuki 2 bulan Pak, kalau sudah 4 bulan mungkin bayinya akan terlihat"Arga hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan sambil terus tersenyum menatap ke arah layar monitor.

Tangannya juga terus bergenggaman dengan tangan sang istri. Sedangkan Alana bukannya melihat layar monitor yang menampilkan janinnya wanita itu malah menatap kearah Arga yang tengah tersenyum.

Ada rasa bahagia tersendiri di hati Alana saat melihat Arga yang sangat bahagia dan antusias saat melihat janin mereka. Setelah itu dokter segera membersihkan perut Alana dengan sebuah tisu kemudian menarik baju Alana untuk menutupi perut wanita tersebut kembali.

Barulah Arga membantu sang istri untuk turun dari ranjang. Mereka berdua duduk di hadapan dokter yang sedang menjelaskan bagaimana untuk menjaga kesehatan dan kandungan seorang ibu hamil.

Tidak lupa dokter itu juga memberikan sebuah vitamin yang harus Alana minum. Setelah itu barulah mereka berdua keluar dari ruangan periksa tersebut.

Rencananya mereka berdua akan langsung pulang ke apartemen namun karena Arga yang tiba-tiba ingat bahwa susu hamil sang istri sudah habis jadi lah Arga membelokkan mobilnya di minimarket yang berada tidak jauh dari apartemennya.

Arga langsung mengambil troli yang diikuti oleh sang istri di belakangnya. "Emang udah habis?"tanya Alana pada sang suami yang sedang memasukkan beberapa kotak susu ke dalam keranjang.

"Iya"Alana hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan karena ia sendiri tidak tahu apakah susu itu sudah habis atau masih ada.

Karena selama ini Alana tidak pernah membuat susu sendiri melainkan dibuatkan oleh sang suami, Arga langsung memasukkan beberapa kotak susu rasa coklat karena istrinya lebih suka rasa coklat ketimbang rasa strawberry ataupun original.

Namun tatapan Alana malah jatuh ke pada sebuah coklat batangan yang sangat besar di sebuah rak yang berada di dekat kasir. Arga yang melihat itu hanya menganggukkan kepalanya pelan pertanda ia mengizinkan Alana untuk membeli coklat tersebut.

Dengan antusias dan senyum yang mengembang di bibirnya Alana mengambil coklat tersebut dan memasukkannya ke dalam keranjang. Baru lah giliran mereka berdua untuk men-scan semua barang belanjaan mereka dan membayarnya di kasir.

Bersambung.

Hello!
Apa kabar? Semoga baik ya bestiee
Jangan lupa vote dan komen ya bestiee, aku tunggu.

Mau tanya nih, kalian maunya aku update hari apa?😁 Berapa kali seminggu atau tiap hari nih?

SAHABATKU SUAMIKU (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang