Berantem lagi

373 68 4
                                    

Pipipipipip
Cerita ini udh ada di twt aku ya, mungkin ada beberapa part yang aku tambahin ehehehe.

-💎💎💎-

-💎💎💎-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-💎💎💎-

"Habis dari mana aja nih anak gantenk?" Tanya Lisa sambil uyel uyel Lego, pantang menyerah meskipun tertolak berkali kali.

Lego : Lepasskannn, lephasssskann akooehhh hoomann

Tanpa ngejawab pertanyaan emaknya, Haruto langsung buru buru buat ngedusel ke Lisa. Lego yang awalnya ada di tangan Lisa, jadi kabur karena melihat kesempatan.

Lego : Thx kawand, akan kubalas kapan kapan, kalo inget. Tapi jan lupa royal canin ye.

"Apenih dusel dusel ke Mamah, pasti ada maunya nih fix."

Haruto cuma bisa cengar cengir doang, ngalusnya ketaone sama Lisa. Ga tau aja kemaren waktu pulang kampung, Jisoo ama Lisa dikasih kekuatan rahasia sama Nyai BoA untuk meneruskan bakatnya menjadi cenayang.

"Tau aja si Mamah". Jawab Haruto sambil nyengir kuda.

"Jawab pertanyaan Mamah dulu, habis darimana kamu?" Tanya Lisa lagi.

"Habis ngedate lah."

"Ah bo'ong, emang ada yang mau sama jamet kek kamu?"

Haruto tertohok, omongannya Lisa membuat hati moengilnya terlucka, sakit tapi tidack berdarah.

"Kemaren Ruto jalan sama ciwi cuma buat ngerjain tugas digibahin, sekarang Ruto bilang ngedate ga dipercaya. Mau Mamah apa?" Haruto frustasi.

"Mukamu ga meyakinkan, mirip sama Hanbin."

"Hanbin kan suami loe."

"Loe kan anaknya."

Dahlah, Ibu anak sama sama PRIK.

"Maaahh, adopsi anak dong, biar Ruto bisa punya adekkk." Ucap Ruto memelas.

Lisa yang tadi ngusap ngusap pala anaknya jadi nabok palanya Ruto.

"Seenak jidat situ ye kalo ngomong, ngadopsi ngadopsi, dikira petshop? Dulu dibuatin kaga mau lu, sekarang malah minta."

"Ya kan Ma dulu Ruto ga mau di duakan. Adopsi ya ya, yang cewe."

"Heh heh mana request, ga ada. Ngurusin kamu aja udah puyeng."

Nampaknya usaha Haruto untuk mendapatkan adek ke emaknya telah gagal. Ya sebenernya sih To, itu Leo Luca Lily Louis Lego Love itu adek lu berkedok majikan.

"Pangeran pulang." Ucap Hanbin pede tapi malah ditatap sinis sama istri sama anaknya.

Gini amat idup gua -Hanbin.

"Pangeran kok kerja." Cibir Haruto.

"Dih, sewot mulu dah ni bocah. Ngape si lu, habis kalah main sarung sama Jeongwoo apa gimane?" Tanya Hanbin.

"Pah, Haruto pengen adek!!!" Rengek Haruto ke bapaknya, Hanbin cuma bisa diem trus ngelirik ke Lisa.

"Ga ada ga ada." Ucap final Lisa.

"Ah si Mama!! Ayolah Pa, nanti malem bikin, besok udah harus jadi."

"Mana ada, lu kira bikin anak kek bikin kue, sehari jadi? Ga ada ga ada. No more words Ruto, cepet mandi, habis itu tidur."  Ucap Lisa.

Haruto udah cemberut karena ga disetujui idenya sama mamaknya, akhirnya dia balik ke kamar dengan perasaan kecewa.

Sementara itu Hanbin ngerasa kasian sama Haruto, bukannya dia ga setuju sama omongannya istrinya itu.

Hanya saja mereka belum mendapatkan keputusan bersama yang membuat kedua belah pihak saling menyetujui.

"Ma, diomongin baik baik sama Haruto ya."

"Ngurusin anak susah Bin, belum hamilnya, belum lahirannya, belum ganti pokoknya tengah malem, kurang tidur ini itu. Ga seinstan langsung jadi, butuh effort gede."

"Iya sayang tau, tapi diomongin baik baik sama Haruto. Kita jelasin, kenapa ga setujunya, biar dia teredukasi juga." Hanbin mengambil duduk di samping Lisa lalu menarik tubuh istrinya itu ke pelukannya.

"Haruto lagi di fase kesepian sayang, dia pengen punya sodara buat diajak main kalo di rumah. Udah ya, maafin anak kamu kalo dia ngelukain perasaan kamu. You did your best, thank you.  I'm so proud of you honey."

Hanbin, meskipun dia terlihat sebagai sosok yang cuek, tetapi dia memiliki sisi lembut di dalamnya. Hal ini menjadi daya tariknya untuk mendapatkan hati istrinya ini.

Lisa terdiam dan merenungkan perkataannya, mungkin dia terlalu keras kepala dengan pikirannya sampai dia tidak memikirkan bagaimana perasaan Haruto waktu itu.

"Udah ya, kamu mungkin cape seharian ini. Nanti aku omongin ini sama Haruto, aku mau mandi dulu, bau habis pulang kerja." Ucap Hanbin dengan senyuman, berharap istrinya juga kembali lega.

-💎💎💎-

"Maafin Papa sama Mama ya nak, kali ini kita ga bisa ngabisin permintaan kamu." Ucap Hanbin sambil mengusap kepala Haruto yang lagi merenung di kasurnya.

"Mama ga bermaksud untuk marah sama kamu. Mama kecapean doang, jadi kebawa suasana deh." Lanjutnya.

"Haru kesepian Pa, waktu Mama sama Papa ga di rumah, Haru berasa ga punya siapa siapa. Ga bisa becanda, ngobrol, main bareng, kalo ngeliat temen temen yang lain yang punya sodara kadang Haru iri." Jelas Haruto.

Mendengar penjelasan Haruto mengenai perasaannya itu membuat Hanbin sedih, pasalnya dia tidak bisa melakukan apa apa untuknya. Usaha Lisa untuk mengadopsi beberapa kucing dan seekor anjing tidak menyembuhkan rasa kesepian yang dialami anaknya ini.

"Maaf ya nak, Papa sama Mama kurang bisa merhatiin kamu. Mama nolak karena dia berat hati untuk menambah satu anggota keluarga lagi, membesarkan anak itu sulit Haru, oleh karena itu Mama mu terbawa emosi saat kamu bicara tinggal adopsi."

"Haru salah ya Pa?"

"Bukan, pengambilan waktunya aja kurang tepat. Udah, ayo makan."

-TBC

Keluarga [ Haruto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang