5
TARGET
Hari Pertama
🌄📖📖📖📖📖
Pukul 0.700 Pagi.
Suara dering hp terus berbunyi dan membuat gadis yang masih tertidur di kasur menggeliat. Suara dering tersebut mengganggunya. Tangan gadis itu meraba-raba meja kecil di samping kasurnya dan meraih hpnya yang terus berdering dengan bisingnya.
Dengan mata yang terbuka sedikit, dia mengangkat panggilan tersebut, tanpa melihat siapa namanya.
Gadis itu menempelkan hpnya di telinganya.
"Turunlah, ini sudah jam 7" Ucap seorang pria di sebrang sana.
"Hmm, kasih gue waktu lima menit lagi, masih ngantuk banget" Ucap gadis itu, lalu memutuskan panggilan terlebih dahulu.
Suara dering dari hpnya kembali berbunyi.
Gadis itu mendesis kesal, lalu mematikan hpnya.
Untuk sesaat gadis itu dapat kembali tidur dengan tenang. Tapi tidak lama kemudian tidurnya kembali terganggu dengan suara bel apartemen yang berbunyi tanpa henti.
TING TONG! TING TONG! TING TONG! dan terus seperti itu.
"ARGHHH!" Gadis itu mengerang kesal sambil mengusap kasar wajahnya dan menendang kakinya. Dengan terpaksa dia menegakkan tubuhnya, lalu turun dari kasur dan berjalan menuju pintu depan dengan kesal.
"Orang gila siapa sih pagi-pagi gini!" Ucap gadis itu mendumel.
Sebelum membuka pintu, dia mengeceknya dulu dari layar cctv. Lalu barulah dia membuka pintu tersebut.
"Ini masi terlalu pagi buat pergi tau gak sih ?!" Ucap gadis itu dengan nada kesal.
"Jam sekolah dimulai dari jam 7 pagi" Ucap seorang pria dengan setelan serba hitam.
"Gue gak benar-benar sekolahkan" Ucap gadis itu.
"Anda perlu mengikuti peraturan, untuk bertahan di sekolah" Ucap pria tersebut.
Gadis menghela nafas tidak senang.
"Anda sudah terlambat, cepatlah bersiap, jika dalam lima belas menit anda belum turun, saya terpaksa menyeret anda" Ucap pria itu, lalu berlalu pergi.
Gadis itu memandang kepergian pria tersebut dengan kesal. Dia menutup pintu dengan kesal, dan berjalan menuju ke kamar mandi.
Pagi yang sangat buruk di hari pertamanya tinggal di tempat yang sangat nyaman ini.
Niatnya, gadis itu ingin bangun sesukanya pagi ini, lalu menikmati mandi pagi dengan tenang, dan melakukan sarapan yang lezat. Tapi semua rencananya itu tidak bisa dilakukan.
Gadis itu bersiap dengan terburu-buru untuk pergi ke sekolah. Bahkan dia tidak sempat merapikan rambutnya, dan hanya menyepolnya dengan asal.
Gadis itu keluar dari apartemennya dan menuju lift untuk ke lantai paling bawah. Penampilannya berantakan, kemeja yang tidak dimasukan, tidak ada dasi, dua kancing teratas terbuka, tas yang tergantung di salah satu bahunya, dan sebuah skateboard yang di tentengnya. Hanya satu saja yang bagus, yaitu seragamnya yang halus karena masih baru.

KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET
Teen Fiction📌📌📌 Tentang rasanya menghancurkan dan dihancurkan orang yang di cintai. Ini adalah cerita tentang seorang gadis yang jatuh cinta kepada target yang harus dihancurkannya. 📢📢📢 Perhatian! Pertama. Aku penulis pemula yang iseng nulis aja karna ada...