4
TARGET
TERTANGKAP ?
🕴🏼🕴🏼📖📖📖📖📖
Dalam perjalanan tiba-tiba gadis itu meminta untuk berhenti.
"Stopp!" Seru gadis itu ketika melihat sebuah mini market di pinggir jalan. Membuat cowok yang tengah mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata mengerem mendadak, membuat badan gadis itu terdorong kedepan dan memeluk cowok itu.
Gadis itu secara tiba-tiba dan cepat mengambil kunci motor milik cowok tersebut. Lalu segera turun dari atas jok motor.
"Kunci motor gue" Ucap cowok itu.
"Gue sita untuk sementara supaya lo ga bisa kabur. Gue mau ke minimarket sebentar" Jelas cewek itu dan langsung melangkah pergi menuju minimarket, meninggalkan cowok itu dengan wajah yang terlihat tidak senang.
Di dalam mini market, gadis itu sedang mengisi keranjang belanjaan dengan beberapa bungkus snack, roti, minuman botol dan kaleng seperti air mineral, soda, dan kopi. Ia juga mengambil dan memasukan sebuah senter ke dalam keranjang.
Saat gadis itu hendak ke kasir untuk membayar, ia tidak sengaja melihat mesin yang di gunakan untuk menyeduh pop mie. Ia berbalik dan berjalan ke rak yang menyediakan cup pop mie. Ia mengambil dua cup pop mie dan menyeduhnya di satu tempat.
Setelah itu, barulah gadis itu berjalan menuju kasir. Untung saja kasir sedang sepi jadi tidak perlu repot untuk mengantri. Ia langsung menaruh keranjang belanjaannya di atas meja kasir.
Terlihat penjaga kasir yang seorang wanita memandangnya dengan tatapan risih karena melihat penampilan gadis itu yang lusuh seperti tidak mandi beberapa hari. Namun gadis itu tidak peduli dan terus berdiri tenang menunggu belanjaannya selesai di hitung.
"Semuanya seratus delapan puluh ribu.." Ucap penjaga kasir.
Gadis itu mengeluarkan uang sebesar dua ratus ribu rupiah.
Tanpa menunggu kembaliannya, gadis itu langsung keluar dengan tangan kanan yang menenteng dua kantong plastik belanjaannya dan tangan kiri memegang cup pop mienya yang sudah siap untuk di makan. Ia melihat sebuah apotek di sebelah mini market dan mampir sebentar kesana untuk membeli beberapa obat. Tak lama ia sudah keluar dari dalam toko apotek tersebut dan berjalan mengampiri cowok yang sedang memandangi jalanan dengan wajah datarnya di atas motor. Cowok yang akan mengantarnya.
"Masih jauh lokasinya ?" Tanya gadis itu ketika sudah berada di samping cowok tersebut.
"Ga" Jawab cowok itu.
"Pegangin pop mie gue" Perintah gadis itu dan dengan seenaknya langsung menarik tangan kanan cowok itu, lalu menaruh pop mienya di atas telapak tangannya.
Cowok itu diam saja, terpaksa dia harus memegang pop mie tersebut. Sedangkan gadis itu tengah sibuk memasukan belanjaannya ke dalam tas ranselnya. Setelah selesai mengurus belanjaannya, ia kembali menggendong tas ranselnya dan naik ke atas jok motor. Ia menaruh skateboardnya di tengah-tengan antara dia dan cowok itu, lalu meminta kembali pop mienya sekaligus mengembalikan kunci motor cowok tersebut.
"Jalannya pelan, soalnya gue sambil makan" Perintah gadis itu.
"Hm" Gumam cowok itu.
......
Mereka akhirnya sampai di sekolah yang di tuju. Sekolah tersebut sangat gelap karena semua lampu memang sengaja di matikan untuk menghemat listrik. Sebelum gadis itu turun, ia mencocoknya nama sekolah tersebut pada brosur yang di bawa. Setelah yakin benar, barulah ia turun.
Gadis itu turun dari jok belakang. "Thanks.." Ucapnya pada cowok tersebut. Lalu menyantelkan sebuah plastik yang berisi beberpa obat yang sempat dibeli tadi sambil berkata, "Kalo lo ga jago berkelahi, usahakan untuk tidak memiliki musuh" Ucapnya pada cowok itu.
Cowok itu hanya diam dan memilih langsung pergi begitu saja. Tidak ingin peduli dengan apa yang akan gadis itu lakukan.
Sedangkan gadis itu berbalik dan berjalan mendekati gerbang sekolah yang cukup tinggi. Ia berusaha memanjat gerbang tersebut dan berakhir meloncat turun dengan mulus. Tanpa berlama-lama lagi, gadis itu langsung melangkah semakin dalam menuju gedung sekolah.
Saat akan memauki lorong kelas, gadis itu mengambil dan menyalakan senternya. Lalu mulai melangkah menelusuri bangunan tersebut. Mencari jalan menuju atap sekolah, seperti sekolah yang sebelumnya pernah ia huni. Menjadikan atap tersebut sebagai tempatnya untuk tinggal.
Tidak peduli dengan keadaan yang gelap, sunyi dan terkesan menyeramkan. Gadis itu terus melangkah melanjutkan pencariannya dan tanpa merasa takut sedikitpun. Ia sudah terbiasa dengan suasana mencekam seperti itu, sudah berkali-kali ia pindah sekolah dan selalu melakukan hal seperti ini.
Gadis itu berada di ujung lorong lantai empat, ia menemukan sebuah tangga lagi dan langsung menaikinya hingga dia dihadapan dengan sebuah pintu yang tertutup rapat. Di pintu tersebut terdapat tulisan 'GO AWAY!'.
"Cih.." Decih gadis itu sambil memutar bola matanya malas. Ia berfikir pasti atap sekolah ini sudah di klaim oleh salah satu murid yang menjadikan dirinya penguasa atau pemimpin preman di sekolah ini. Ia sama sekali tidak peduli dengan hal itu ataupun takut. Ia membuka pintunya dan langsung melangkah masuk ke atap tersebut.
"Woahh.." Gumam gadis itu dengan binar mata yang terlihat kagum, sambil melangkah mendekati beberapa sofa yang sengaja di tata seperti di ruang tamu. Bahkan di tengah sofa tersebut terdapat sebuh meja persegi panjang.
Gadis itu langsung menjatuhkan tubuhnya dengan posisi terlentang di sofa panjang. Ia merasakan betapa empuk dan nyamannya sofa tersebut. Ia tidak pernah menemukan hal seperti ini di atap sekolah yang sebelumnya ia pernah huni.
Sofa di atap sekolah ?. Ia rasa penguasa sekolah pasti sangat kaya, terlihat dari sofa yang sepertinya sangat mahal, buktinya sangat nyaman untuk di tempati.
"Gaya penguasa sekolah di kota besar dan kota kecil itu memang berbeda ya". Ucap gadis itu, lalu memajamkan kedua matanya.
Tiba-tiba kedua mata gadis itu terbuka. Telinganya mendengar suara langkah yang sepertinya menuju kearah atap sekolah. Ia bangun dari sofa dan bersamaan dengan itu pintu atap sekolah terbuka, memperlihatkan dua lelaki berbadan cukup besar dengan pakaian serba hitam.
Deg.
Gadis itu sangat terkejut. "Sial" Umpatnya pelan sambil menatap kedua lelaki berbadan besar tersebut.
Bagimana bisa si brengsek itu menemukan gue dengan sangat cepat ?!. Batin gadis itu, sama sekali tidak bisa percaya dengan apa yang di lihatnya sekarang.
Rasanya seperti sia-sia kabur sejauh ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET
Fiksi Remaja📌📌📌 Tentang rasanya menghancurkan dan dihancurkan orang yang di cintai. Ini adalah cerita tentang seorang gadis yang jatuh cinta kepada target yang harus dihancurkannya. 📢📢📢 Perhatian! Pertama. Aku penulis pemula yang iseng nulis aja karna ada...