13
TARGET
Belum Hancur
🙂📖📖📖📖📖
Kenan menaiki tangga menuju ke atap, Shira masih mengikutinya dari belakang.
Kenan masuk ke atap sekolah dan menutup pintu dengan kasar hingga membuat Shira yang hendak ikut masuk berhenti karena tersentak kaget, hampir saja wajahnya kena tamparan pintu. Shira ingin membuka pintu tersebut tapi tidak jadi karena Kenan tiba-tiba meninju pintunya dengan sangat keras hingga membuat seluruh badan pintu bergetar.
BRAK!.
Shira refleks menuntup kedua matanya, karena terkejut dengan pukulan keras Kenan pada pintu.
Shira membuka kedua matanya, dia tidak langsung membuka pintu, dia ingin menunggu sebentar untuk memastikan Kenan tidak melayangan tinjunya lagi. Bahaya jika dirinya membuka pintu dan kena tinju Kenan.
Setelah yakin, Shira membuka pintu dan masuk keaatap, dia kembali menutup pintu tersebut.Kenan terlihat sedang berjalan menuju pagar pembatas sambil menyiapkan rokok untuk di hisap. Cowok itu duduk dip agar pembatas sambil merokok dan memandang ke depan.
Shira melangkah menuju ke pagar pembatas dan ikut bergabung duduk disana. Ia duduk dengan jarak yang cukup jauh dari Kenan. Bukannya Shira takut karena Kenan sedang dalam keadaan sangat marah, akan tetapi karena ia tidak tahan dengan asap rokok. Ia sedang berbaik hati membiarkan Kenan merokok saat dirinya ada disana. Membiarkan cowok itu meredamkan amarahnya yang menyesakkan dirinya.
Shira menoleh ke samping dan memperhatikan Kenan.
Dia belum hancur, akan tetapi HAMPIR. Dia bagaikan kaca yang retak hampir di seluruh bagian, sekali kaca itu jatuh maka akan benar-benar hancur. Akan tetapi kaca itu berusaha untuk tetap bertahan agar terus bisa berdiri tegak. Dia percaya pemiliknya akan kembali dan memperbaikainya.
Tapi, seberapa lama dia akan bertahan ?
Tidak penting untuk sebarapa lama dia bertahan. Yang terpenting saat ini dia masih cukup kuat untuk bertahan, jadi setidaknya dia tidak akan hancur di waktu dekat ini. Masih ada kesempatan untuk mengambil alihnya dan memperbaikinya.
Shira kembali memandang ke depan, ke birunya awan siang itu.
“Gue harus bertindak cepat” Ucap Shira.
Mereka terus duduk disana dalam diam. Di bawah awan biru putih yang cerah. Dan angin yang sesekali berhembus menerpa mereka. Dalam suasana yang tenang, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
Matahari semakin naik ke atas dan memancarkan sinarnya yang begitu terik. Membuat siapa saja yang ada di luar akan kepanasan.
KKkkrriingg!!!
Tepat sekali, saat Kenan dan Shira berniat untuk pindah ke tempat yang lebih teduh, bel istirahat berbunyi.
Kenan dan Shira turun dari pagar pembatas.
“Hah, suasana yang menyebalkan” Ucap Shira setelah turun dari pagar pembatas.
Kenan berjalan ke arah sofa panjang dan tiduran disana. Shira yang melihat itu berhenti melangkah, dan memandangi Kenan sejenak.
“Lo gak ke kantin ?” Ucap Shira bertanya kepada Kenan.Kenan hanya diam saja.
Shira berjalan mendekati Kenan, berdiri tepat di samping cowok itu. Lalu tangannya menarik kabel headset hingga terlepas dari kedua telinga Kenan.
Kenan membuka matanya, menatap Shira dengan tatapan dinginnya dan wajah datar seperti biasa. “Berhenti ganggu gue” Ucapnya.
“Gue gak ganggu lo, salah lo sendiri gue nanya gak di jawab” Ucap Shira sambil menatap Kenan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET
Teen Fiction📌📌📌 Tentang rasanya menghancurkan dan dihancurkan orang yang di cintai. Ini adalah cerita tentang seorang gadis yang jatuh cinta kepada target yang harus dihancurkannya. 📢📢📢 Perhatian! Pertama. Aku penulis pemula yang iseng nulis aja karna ada...