Target 12 • Apakah sudah hancur ?

3 1 1
                                    

12
TARGET
Apakah Sudah Hancur ?
🙄

📖📖📖📖📖

Shira datang ke sekolah dengan terlambat lagi. Tapi hari ini datang lebih pagi dari hari kemarin, dia datang pukul 08.45. Baginya itu adalah sebuah kamajuan yang besar, makanya dia sempat merasa bangga pada dirinya sendiri karena bangun lebih pagi dari hari kemarin.

Shira mencoba melihat ke pos satpam, di dalam terlihat ada Pak.Seto, yang sedang mengerjakan sesuatu sambil sesekali meminum kopinya. Shira tidak peduli, dia mendekati gerbang sekolah.

“Selagi lo percaya diri, semuanya akan berjalan lancar” Ucap Shira kepada dirinya sendiri. Lalu dia mulai memanjat pagar tersebut, dan seperti biasanya dia dapat melewati pagar tersebut dengan mudah dan mendarat secara mulus.

“Hei! Berhenti disana kamu!” Ucap Pak.Seto yang memergoki Shira.

Shira menoleh kebelakang, dan melihat Pak.Seto sedang menunjuknya dengan wajah galak. Shira tersenyum dan kembali melihat kedepan. “Gue tarik deh kata-kata gue tadi” Ucapnya, lalu dia berlari kencang menuju ke kelasnya yang ada di lantai dua.

Pak.Seto tidak tinggal diam, dia juga berlari mengejar Shira sambil berteriak meminta cewek itu berhenti.

Shira terus berlari sampai akhirnya dia berhasil sampai di depan pintu kelasnya. Dia berhenti sejenak untuk bernafas, lalu melangkah masuk dengan santainya. “Pagi semua” Ucapnya kepada para murid yang sedang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan papan tulis.

Para murid dan guru yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar berhenti dengan kegiatan mereka, dan beralih menoleh ke arah Shira yang sedang berjalan menuju ke mejanya. Para terlihat terkejut dan heran melihat penampilan seragam Shira.

Hari ini Shira menggunakan rok yang lebih pendek dari kemarin. Cewek itu memangkas roknya agar lebih pendek dengan menggunakan gunting, dia melakukannya tadi sebelum berangkat ke sekolah. Shira melakukan hal itu karena tidak suka dengan ukuran seragamnya yang terlalu normal. Sebenernya dia ingin mengecilkan dan memendekkan seragamnya, tapi dia malas untuk pergi ke tukang jahit. Jadi dia memilih untuk memangkas roknya saja yang baginya terlalu panjang.

“Keluar kamu!” Ucap guru yang sedang mengajar, dengan nametag ‘KIMIA Nirmana’. Dia menatap punggung Shira dengan tatapan galaknya yang sangat terkenal di kalangan para murid di sekolah.

Shira terus berjalan.

“Kamu yang sedang berdiri, berhenti!” Ucap Bu.Nirmana yang semakin manatap galak ke arah Shira.

Shira tidak mendengarkan, dia terus berjalan. Dua langkah lagi dia sampai di mejanya, tapi tiba tiba...

Duak!.

Sebuah penghapus papan tulis yang sengaja di lempar Bu.Nirmana ke arah Shira, berhasil mengenai bagian belakang kepala cewek itu.

“AK! SAaakitt Beego!” Ucap Shira sambil memegangi kepalanya dan menoleh ke arah depan kelas. Dia berbalik dan melihat kearah Bu.Nirmana yang sedang menatapnya dengan tatapan super galaknya.

“Kamu sangat kurang ajar ya!” Ucap Bu.Nirmana dengan kedua tangannya memegang pinggang.

Lalu tiba-tiba datang Pak.Seto dengan nafas yang ngos-ngosan. “Maaf, permisi Bu, saya ingin membawa murid yang terlambat itu, sampai dia berani menaiki pagar sekolah” Ucap Pak. Seto sambil menunjuk ke arah Shira yang masih mengelus kepalnya yang sakit.

“Kamu gak punya orang tua ?” Tanya Bu.Nirmana.

“Hm, bagaimana Ibu bisa tau ??” Ucap Shira.

“Pantas saja kelakuanmu sangat buruk, seperti berandal jalanan yang gatau aturan hidup” Ucap Bu.Nirmana.

TARGETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang