Dear dukung di Karyakarsa juga ya, terimakasih banyak ❤️
"Dia kakak Juan." wajah Ola pucat, wanita itu baru saja membaca identitas lengkap Arsakha Kaisar Virendra.
Erni dan Reni terkejut mendengar nama Juan disebut oleh Ola.
"Tapi tidak mirip," kata Erni. Wanita itu memperhatikan pria yang membayar Ola dengan harga fantastis beberapa jam lalu. "Aku melihatnya baik-baik bahkan aku masih hafal bagaimana wajahnya."
Juan adalah laki-laki pertama yang menyentuh Ola, kesalahannya saat itu adalah tentang rasa yang hadir begitu saja kepada laki-laki tersebut. Waktu yang mereka lewati tidak banyak tapi bisa mengukir keindahan di hati Ola hingga suatu hari pria itu pamit karena akan menikah. Saat itulah hati Ola patah, dan mulai saat itu dia tak pernah lagi melayani laki-laki.
Bukan takut jatuh cinta seperti yang pernah dirasakannya pada Juan, tapi yang menanti laki-laki itu kembali walau itu hanya harapan semu karena tahun-tahun tersebut telah berlalu namun yang dinanti tak kunjung datang.
"Kalian melakukannya?" tanya Reni.
Ola menggeleng. Haruskah ia bercerita pada temannya bagaimana laki-laki itu menghina dirinya?
"Dia tidak tertarik padaku." Ola tersenyum miris mengingat dirinya merendahkan diri di depan Arsakha. "Dia juga seperti marah," kata Ola bingung.
"Kamu tidak merasakan sesuatu setelah bertemu dengannya katanya?"
Ola tidak tahu, yang dirasakannya saat itu adalah marah dan takut. Dia bahkan tidak tahu jika laki-laki itu adalah kakaknya Juan.
"Aku penasaran dia membayar, tapi sama sekali tidak menyentuhmu. Itu harga yang cukup fantastis, pasti ada sesuatu dibalik pertemuan ini."
Entahlah Ola tidak bisa berasumsi sebelum mengetahui maksud sebenarnya dari kedatangan kakak Juan.
"Tunggu di sini aku akan mengambil nomor teleponnya."
Ola segera menahan sahabatnya. "Kamu belum pulih Erni." naik turun tangga akan berbahaya sementara dia sedang dalam masa pemulihan.
"Untuk apa nomor teleponnya, aku tidak akan menghubungi laki-laki itu."
Ola sudah memiliki tekad akan mengembalikan uang milik Arsakha. Ia memilih dibayar untuk disentuh bukan untuk diinjak harga dirinya.
"Firasatku tidak baik." ketika gelisah Erni terbiasa memainkan jemarinya. Sangkanya beberapa saat lalu Ola menikmati malam panas, ternyata laki-laki itu membayar dengan harga yang cukup mahal hanya untuk berbicara dengan sahabatnya.
Reni setuju, meski belum memiliki bukti dari sikap Arsakha bisa dinilai jika pria itu muncul untuk sebuah hal yang masih menjadi misteri.
Ola tidak tahu apapun tentang Juan selain wajah laki-laki itu, dari mana laki-laki itu berasal ia juga tidak tahu. Juan datang untuk menikmati tubuhnya sedang Ola lena pada rasa yang salah.
Alih-alih mencari tahu keluarga Juan ketika laki-laki itu pergi, wanita itu lebih mempertimbangkan letak perasaannya yang salah. Banyak yang datang ke tempatnya bekerja sebagai laki-laki brengsek namun sebenarnya mereka terlahir dari rahim yang mulia."Ren, daddy-mu bangun nanti. Naiklah ke kamarmu."
Reni mengangguk, sebelum meninggalkan kedua sahabatnya ia menenangkan mereka. "Malam ini istirahat dulu, besok kita akan mencari tahu."
Ola menolak, dia tidak akan mencari tahu tentang siapapun. Kembali kerealita sekarang, siapa pun yang datang bukan untuk singgah melainkan hanya menumpang untuk mereguk nikmat tubuh mereka. Meski pria yang datang tak tahu cara menghargai setidaknya berada di tempat ini ia memiliki semua kelayakan hidup yang sempurna.
Sebisa mungkin wanita itu melupakan kejadian yang telah menimpanya beberapa jam lalu, cukup Juan yang sulit dilupakannya tidak dengan Arsakha.
******
Seorang wanita cantik dan anggun keluar dari House Beautiful, memiliki tujuan pasti untuk melangkah. Tanpa sepengetahuan sahabatnya ia pergi menemui pria bernama Arsakha setelah membuat janji.
Harusnya bisa dilupakan, walaupun ini kejadian pertama kali di tempatnya bekerja tapi Ola tidak bisa bersikap profesional untuk kasus ini.
Seperti permintaan Arsakha, Ola datang ke apartemen pria tersebut. Wanita itu juga membawa uang dengan jumlah yang sama untuk dikembalikan pada pemiliknya.
Ia tidak akan bertanya apapun tentang adik pria tersebut. Juan meninggalkannya karena ingin menikahi wanita baik-baik, sementara ia masih menunggu meski sudah ada jawab untuk penantiannya.
Dia dan wanita di House Beautiful tidak dipilih untuk dihormati, mereka hanya perlu menyediakan jasa memberikan pelayanan yang baik karena upah yang mereka terima bisa menjamin kehidupan bahkan keadaan yang tak pernah disangka. Sebagian mereka sudah terdoktrin, lebih baik menjadi wanita penyedia layanan ketimbang menjadi istri yang belum tentu merasakan hidup bahagia. Kuncinya, jangan libatkan perasaan dalam setiap hubungan. Ingat, uang bisa merubah segalanya.
Seperti Arsakha menghina dirinya maka dengan lembaran rupiah itu dia akan menjatuhkan harga diri pria tersebut.
Begitu pintu apartemen terbuka, Ola tidak dipersilahkan masuk. Ia juga tak perlu menilai tatapan pria itu.
Sengaja membawa uang tunai agar pria itu tahu dengan siapa dirinya berhadapan.
"Ini tidak kurang satu sen pun." Ola meletakkan tas berisi uang tersebut di lantai. "Tanpa anda bayar, aku bisa hidup. Banyak pria yang mau membeliku yang tahu tata krama."
"Pelacur sepertimu membutuhkan uang ini, karena itu aku membayar walaupun jijik dengan tubuhmu."
Ola akan terbakar emosi jika berada lama di hadapan pria itu. Tak menjawab lagi, ia berbalik akan pergi dari sana.
"Apa kurang banyak, karena itu kau kembalikan?"
Ola tak menjawab lagi, jika benar-benar dilayani ia tidak tahu akan seperti endingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Bertarif Tinggi
ChickLitPelacur tidak punya agama? Kalian tidak tahu, di sini aku diperlakukan layaknya manusia. Meski dibeli, mereka hanya mendapatkan tubuh bukan harga diriku. Siapa kalian yang berani mengatakan aku tidak punya agama?