11

3K 441 31
                                    

"Bisa kau katakan dengan pasti harga dirimu?"

Sial, saat mood Ola sedang baik Arsakha datang mengacaukannya. 
Wanita itu sudah memutuskan untuk tidak mencari tahu alasan pria itu menemuinya bahkan ia sudah menyelesaikan urusannya dengan kakak Juan. 

"Aku sedang tidak menerima tamu. Kalau mau, pilih satu atau dua profile itu." sengaja berbicara tanpa membalas tatapan pria itu, foto rekan kerjanya lebih menarik untuk dipandang ketimbang Arsakha yang berdiri di depannya.

"Aku suka menawar harga dirimu." kalimat itu masih diucapkan dengan nada menghina. 

"Maaf sepertinya Anda harus kembali besok." karena maksud kedatangan Arsakha hanya untuk menghina dirinya, Ola profile rekannya dan menyimpan di tempat semula.

"Ayolah." Dengan dingin kata itu diucapkan berikut tetapan merendahkan. Sebuah kartu dikeluarkan oleh arshaka. "Aku tidak akan rugi walaupun membayarmu satu miliar, karena untuk harga sebanyak itu aku yakin kamu bisa membayarnya dengan pantas."

Ola menarik nafas dalam, Arsakha benar-benar menguji kesabarannya.

"Tidak cukup?" 

"Pergilah, gunakan uang anda di tempat lain."

"Ada apa ini?" 

Melihat kedatangan mami, Ola sedikit terkejut, ia sedang berdebat dengan Arsakha dan kemunculan pemilik tempat ini bukan waktu yang tepat.

"Aku tidak tahu peraturan di sini, tapi dia membuatku tertarik. Apakah dia tidak bisa dipilih?"

Mami menilai sosok Arsakha, sepertinya pria ini berbeda. Wanita itu juga melihat sebuah kartu ATM di meja Ola, kemudian ia menatap Ola. 

"Mami akan menelepon Cintya."

Ola tak bisa membantah, walaupun saat ini tahu pikiran wanita yang berjasa dalam hidupnya. Tapi ia tak bisa bisa mengatakan jika Arsakha bukan ingin menikmati tubuhnya.

"Mami mendapat firasat jika ini awal baru untukmu," bisik mami, wanita itu juga menyuruh Ola menyelesaikan pembayaran Arsakha.

Kali ini wanita itu menekan digit yang luar biasa, saat Arsakha memasukkan PIN pria itu sama sekali tidak terkejut dengan nominal yang tertera di mesin tersebut.

Kali ini aku tidak akan mengembalikan uangmu.

sebelum pergi dari sana, sekali lagi Ola mendapatkan semangat dari mami. Andainya saja wanita itu tahu, bisakah ia mengelak dari Arsakha?

Ola membawa pria itu ke kamar yang berbeda, membuka pintu ia masuk tanpa mempersilahkan tamunya.

"Itu nominal yang luar biasa, seperti ucapanku tadi kamu akan membayarnya."

Arsakha melihat wanita itu dan mulai menilai. Beberapa hari yang lalu dia sempat melihat bentuk dada dan pinggul  Ola, sekarang ia tidak melihat sesuatu yang berbentuk dari tubuhnya. Bisa dikatakan dengan penampilan seperti ini hanya wajah yang membuat orang tertarik sementara tubuhnya seperti anak yang sedang mengalami pertumbuhan.

"Kamu tidak bertanya tujuanku kembali, tapi kamu perlu tahu urusanku denganmu belum selesai."

Karena Arsakha sudah menyinggung mau tidak mau Ola mengemukakan pendapatnya.

Wanita Bertarif Tinggi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang