15

122 34 2
                                    

"Apa yang kamu dapatkan dari pekerjaan ini?"

Berada di apartemen mewah milik Arsakha, bukan untuk menikmati pekerjaannya melainkan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan pria itu sejak tiga puluh menit yang lalu.

"Ini bukan tahun pertama, tidak sedikit uang yang kamu kumpulkan."

Perlukah Ola menjawab pertanyaan itu? 

"Bisa kamu pastikan pendapatanmu dalam satu hari?"

Ola merasa sedang diinterogasi, dia datang karena panggilan bukan untuk mengajukan pinjaman.

"Melihat tarif-mu yang begitu tinggi, aku penasaran semiskin apa keluargamu sampai mau menerima uang haram hasil jual tubuhmu."

Ola membuang muka, bukan tidak sanggup melihat tatapan merendahkan dari Arsakha tapi dia terlalu benci pada pria itu. 

"Kamu pasti mengerti maksudku, diammu malu, karena yang kukatakan adalah kebenarannya?"

Pria itu mudah memancing kemarahannya, walaupun tidak bisa memastikan berapa menit lagi bisa menutup mulutnya.

"Amat disayangkan, darah dari uang haram mengalir di tubuh keluargamu."

"Tahu apa anda tentang hidupku?" Ola terpancing. "Anda merasa suci?"

"Kamu melihatku jual sabu-sabu?" Arsakha masih ingin menjatuhkan wanita di hadapannya. Dengan menyentuh dia tidak akan puas, bila perlu ia akan membuat Ola terluka hingga tidak tahu cara menyembuhkan.

"Aku sangsi, ibumu juga pelacur?"

Plak!

Arsakha tak menyentuh bekas tamparan di pipinya.

"Jadi benar, kamu lahir dari seorang pelacur?"

Ola sudah cukup bertahan, ingin sekali membunuh pria di depannya. Walaupun berasal dari keluarga terhormat Arsakha dan Juan berbeda jauh.

"Aku pernah kecewa pada Juan, tapi tidak pernah membencinya. Kalian berbeda, Juan tahu cara menghargai wanita!"

"Apa katamu?" dingin raut Arsakha dengan tatapan menusuk bisa dirasakan Ola. "Tahu menghargai?" jika benar seperti itu, ia tak akan berada di sini.

"Aku mencintai orang yang tepat, tidak apa kalau tidak bisa memilikinya!"

Tidak bisa mengatakan sekarang, ia masih ingin menyiksa Ola jadi Arsakha harus menahan diri. Semua perlakuan Juan pada istrinya disebabkan oleh pelacur ini.

"Kamu menilai segalanya dengan uang, Juan-ku berbeda."

Arsakha ragu, bisakah ia menahan hal yang satu ini? Setiap Ola menyanjung Juan, emosi pria itu tak bisa dikendalikan. Ia lebih tahu seperti apa sikap adiknya itu pada sang istri. Tidakkah lebih baik wanita itu menutup mulutnya ketimbang memuja laki-laki yang telah menjadi suami orang?

"Dia membayar, tapi tidak pernah merendahkan. Dia memperlakukanku dengan baik!"

Air mata pertanda kemarahan menitik di pipinya. Ia masih ingat pria yang menjadi cinta pertamanya, walaupun tidak tahu tentang seluk beluknya mereka saling menjaga satu sama lain hingga sebuah keadaan memisahkan keduanya.

Wanita Bertarif Tinggi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang