14

276 37 1
                                    

Ola tidak tahu kutukan apa yang menimpanya, ia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Arsakha namun pria itu seperti mengikat dirinya.
Hubungannya dengan Juan telah dijelaskan, dan dari pria itu ia mengetahui jika lelaki yang pernah dicintainya telah memiliki keluarga kecil artinya tidak ada lagi yang patut dipertanyakan tidak ada lagi alasan untuk keduanya bertemu.

Bekerja dengan profesional, semangatnya-pun masih seperti dulu walaupun akhir-akhir ini sosok Arsakha sering berada di sampingnya.
Yang diketahui oleh teman-teman, Ola memiliki hubungan dengan pria itu. Kerap bertemu di apartemen, seolah enggan berbaur dengan pelanggan lain di House Beautiful.

Pertemuan dirinya dengan Arsakha sudah terjadwal, bukan melalui dirinya melainkan mami sehingga Ola tidak bisa mengelak.

Tujuh kali pertemuan berturut-turut hingga wanita itu menghafal rentetan hinaan yang dilontarkan Arsakha untuknya. 

"Menunggu panggilan?"

Pernah mengatakan pada kedua temannya jika dirinya tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Arsakha namun melihat jadwal pertemuan mereka yang begitu intensif baik Erni maupun Reni tidak mempercayainya dan menuduh Ola menyembunyikan sesuatu dari mereka. Awalnya sempat berpikir jika kehadiran Arsakha karena terjadi sesuatu tetapi semakin kesini ini pria itu terlihat terobsesi dengan primadona House Beautiful yang yang sekian lama menutup diri karena menunggu kedatangan kekasih.

"Aku shift sampai sore." artinya tidak akan ada panggilan apapun seperti yang dimaksud oleh Reni.

"Kemarin juga seperti itu, pas kami turun malah Cyntia bilang
kamu sudah perginya."

Ola tidak bisa mengelak, ia tidak berniat membuat alasan untuk membela diri karena mami pasti memberitahu mereka tentang keberadaan dirinya kemarin.

"Sama-sama tampan dan berwibawa plus kantong tebal, adik kakak yang beruntung." 

Candaan Reni tidak menghibur, Ola sudah mengatakan keadaan yang sebenarnya tapi mereka menilai dengan kacamata lain disebabkan pertemuan dirinya dengan Arsakha.

"Bagaimana dia, menggairahkan?"

Reni masih menggodanya, sayangnya Ola tidak tersipu karena ia tidak memiliki perasaan apapun untuk pria tersebut.

"Biasanya berapa ronde, aku benar-benar penasaran."

"Kamu sudah membius daddy-mu?" Ola menghentikan asumsi liar yang bermain di benak Reni. "Kalau masih lama aku akan makan siang sendiri."

Tawa Reni tidak membingungkan, baik Reni maupun Erni sudah memiliki prasangka untuknya.

"Katakan padanya, sekali-kali traktir kami."

"Aku tidak pernah makan dengannya," jujur Ola. Setiap datang ke apartemen pria itu, jangankan ditawarkan minum wanita itu bahkan tidak dipersilahkan duduk. Untungnya Ola masih sehat walafiat, berdiri sampai dua jam-pun ia sanggup mendengar lontaran hinaan dari Arsakha.

"Kamu mungkin tidak pernah makan di tempat umum tapi kamu disuguhkan makan malam istimewa di apartemennya."

Begitu sempurna prasangka Reni terhadapnya bahkan Ola tidak memiliki celah untuk memperlihatkan sisi yang sebenarnya, kalaupun ada apakah sahabatnya itu akan percaya?

Wanita Bertarif Tinggi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang