Happy reading
_____
Waktu berlalu begitu cepat bagaikan air di sungai yang tak pernah berhenti mengalir, tahun ini tahun ke-delapan aku tinggal di Panti. Tahun ke-delapan aku meninggalkan Aska.
Dunia kosong didalam hatiku masih ada meski 8 tahun telah berlalu. Luka didalam dadaku terasa semakin menyakitkan. Jika bisa aku ingin mengulang kembali tapi jujur akupun lelah rasanya aku hanya ingin menghilang segera dari muka bumi ini.
Hari ini hari Minggu, aku memutuskan untuk berdiam diri di panti seharian. Aku melangkahkan kakiku masuk di sebuah kamar yang sempit namun nyaman bagiku. Kulihat seorang wanita tua sedang duduk di tepi ranjangnya.
Wanita tua yang selalu membuatku merasa tenang didekatnya. Membuatku sedikit menghangat dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya. Seorang wanita tua yang layaknya seorang ibu, selalu mengerti dan memahamiku meskipun aku tidak banyak bercerita.
Ia melihatku dengan senyum sumringah diwajahnya, ia memanggilku untuk mendekatinya. Lalu menepuk-nepuk pahanya menyuruhku tidur dipangkuannya. 8 tahun terakhir aku selalu berbaring dipangkuannya seperti ini. Kasih sayang yang ibu kandungku tidak berikan padaku, perhatian itu diberikan oleh wanita tua ini.
Aku berbaring di pahanya, ia pun mengelus-elus rambutku. Layaknya seorang ibu yang siap mendengar segala keluh kesah anaknya. Ia tau selelah apa diriku dan sehancur apa diriku. Oleh karena itu ia tidak pernah memaksaku untuk bercerita, ia memahami semuanya dari mataku.
Wanita tua itu yang selalu bertanya terlebih dahulu padaku. Tangan yang semakin keriput dari tahun ke tahun itu membuatku takut kalau wanita tua yang sudah kuanggap keluarga ini juga akan meninggalkanku.
"Kau tidak lelah bekerja?" Tanya wanita tua yang menerimaku di Panti ini 8 tahun yang lalu. Aku menggeleng sebagai jawaban.
"Kau masih sama seperti saat kita bertemu tahun itu, sangat pendiam. Matamu yang penuh kesedihan, wajah yang cantik namun penuh dengan rahasia" katanya padaku, lalu terbatuk-batuk kecil.
"Kenapa tidak pergi mencarinya?, Aku tau seseorang itu, seseorang yang ingin kau temui, pergilah mencarinya nak..."
"Lupakan soal bekerja, lupakan soal membantu anak-anak panti, lupakan soal membuat orang lain bahagia, ibu mau kamu mencari cara untuk bahagiamu juga" Smbung wanita tua yang baik hati itu.
"Aku tidak bisa melihatnya lagi, aku tidak akan sanggup" lirihku
Kurasakan wanita tua itu mengelus-elus kepalaku. Rasa sedih datang menyebar di seluruh hatiku naik menjadi bulir-bulir air pada pelupuk mataku. Aku meneteskan air mata di rok wanita tua itu.
"Pergilah mencarinya dan bawa dia di hadapan ibumu yang sudah tua ini, biarkan ibu memarahinya karena sudah menyakiti hati putri ibu" suara wanita tua itu kali ini terdengar gemetar. Jantungku serasa berhenti mendengar suaranya yang menahan tangis. Aku kemudian mendengarnya menghela nafas.
"Hahhh... Anakku.."
"Kenapa kamu tumbuh dewasa sendirian putriku... Apa yang sebenarnya terjadi padamu..."
"Apa saja yang sudah kamu alami selama ini? Bekas luka apa yang ada di tubuhmu ini?" Tanyanya dengan suaranya yang terdengar sangat parau menahan tangis. Tangannya tak berhenti mengelus-elus rambutku dengan perlahan. Ia memang sudah pernah melihat bekas-bekas sayatan di pergelangan tanganku.
"Jangan berusaha untuk memikul semuanya sendirian Vanya..."
"Kau tidak perlu seperti itu... Ibu ada disini.. ibu disini untuk membantumu..." Aku terisak di pangkuannya, entah mengapa aku... aku merasa ini terakhir kalinya aku akan menangis dipangkuannya. Tak sanggup rasanya memikirkan hal itu.
Seseorang yang kudatangi tempatnya 8 tahun lalu, seseorang yang benar-benar berusaha membuatku merasa tidak kekurangan, wanita tua itu benar-benar berusaha membuatku bahagia.
Namun, rasanya semuanya sia-sia aku tetap menjadi diriku yang dulu. Kekosongan di dalam diriku, kehampaan yang kurasakan tidak lagi tertolong, entah apa yang terjadi padaku jika wanita tua yang saat ini memangku-ku tidak lagi bersamaku.
Mungkin aku akan ikut dengannya tanpa bertemu lagi denganmu Aska...
Bersambung...
_____
Beberapa chapter lagi menuju TAMAT
Bagian mana yang bikin kalian paling penasaran?
Kira-kira Vanya sempat ketemu sama Aska nggk ya?
Bye bye
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Liar (Revisi)
Teen Fiction"I'm a Liar" sebuah kisah yang menceritakan perjalanan hidup seorang gadis yang tidak bisa lepas dari kenangan masa lalunya. Kemudian bertemu dengan seorang pria yang benar-benar tulus menyayanginya. Namun, siapa sangka pertemuan mereka seharusnya t...