Zahra sibuk menyiapkan makan malam, tak lama suara pintu dibuka,Bram pulang dengan Edel.
Bram langsung naik keatas dan Edel masuk ke kamarnya,
Zahra yang melihat Bram keatas langsung masuk ke kamar Edel, membuka kasar pintu itu,
"Mama !"
"Apa?! senang kamu sekarang?! dasar anak tidak tahu diuntung! kamu tahu dari tadi Amel menangis karena kamu?!"
"Bisa tidak kamu sehari saja tidak membuatku marah?!"
"Maaf ma"
"Maaf , maaf ! hanya itu yang bisa kamu ucapkan dari dulu!"
Edel tertunduk menangis, Zahra semakin emosi melihatnya
"Jangan menangis! cengeng sekali! sudah kenyangkan kamu makan kue mahal itu?!"
"Tidak ada makan malam untukmu!"
"Iya ma" jawab pelan Edel
"Aku sungguh membencimu ! setiap hari aku mengutuk tubuhku sendiri kenapa aku bisa mengandung dan melahirkan anak cacat sepertimu!"
"Dan satu lagi, jika Bram bertanya katakan jika kamu sudah kenyang! jika kamu jujur tidak ada makan malam untukmu selama seminggu!" Zahra keluar dengan membanting pintu
Edel sudah menangis segugukan, setiap perkataan ibunya selalu terekam jelas diotaknya, meski dia sudah berusaha melupakan.
"Kapan mama akan peduli jika aku yang menangis ? apa aku tidak pantas untuk mendapat kasih sayang mama juga?"
Edel menatap kakinya, jika bisa dia juga tidak mau terlahir dengan kondisi seperti ini.
*
Zahra menyajikan makanan dimeja, Bram turun melihat meja makan masih kosong
"Anak-anak mana?"
"Anakmu dikamar sedang marah, dia mengatakan tidak ingin makan"
Bram kembali ke atas memanggil Amel,
KAMU SEDANG MEMBACA
EDELWEISS
FanfictionKisah hidup seorang anak yang tidak diinginkan ibunya , dari kandungan hingga detik ini dia tidak pernah tahu kasih ibu itu seperti apa.