12 - Ahli waris tunggal

112 39 25
                                    

Hari ini adalah hari interview Dean dengan perusahaan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari interview Dean dengan perusahaan besar. Perusahaan Jaafar Company. Lagi-lagi, teman-temannya Dean pagi ini sudah heboh. Mereka membantu menyiapkan hal yang perlu dipersiapkan agar Dean tenang dan tidak gugup hari ini. Rumah Dean yang sederhana itu berasa sangat hangat dan ramai oleh ketiga sahabatnya.

"Nan, lo kenal asistennya Jeffri?" tanya Dean saat mereka sama-sama berada di meja makan.

"Kenal, kenapa?"

"Tau alamatnya tinggal?" tanya Dean dengan muka serius.

Hanan mengangguk, "dia tinggal bareng Jeffri. Ada apa, Kak?"

Dean sempat kaget dengan jawaban Hanan. Jadi selama ini, Haekal tinggal bersama Jeffri? Sepupu yang sudah lama tidak dia temui, ternyata punya kedekatan yang lebih dari sekadar asisten dan bos dengan orang yang sudah menjadi pasangan hidup orang di masa lalunya. Candaan apa lagi ini? Apa semesta tidak mengizinkannya untuk jauh dari Jeffri dan Kaureen?

"Kirim ke gue alamatnya ya, gue mau ketemu dia."

Hanan tidak menaruh kecurigaan apa-apa dan hanya mengangguk. Tak lama Kenzo menyingkirkan cangkir kopi yang ada di hadapan Dean. "Jangan kopi, ntar lo tremor. Nih gue bikinin susu biar berkah."

"Ntar kalau lo grogi, lo baca ayat kursi aja, Kak." Hanan memberikan saran.

"Perasaan ayat kursi buat hilangin setan," cerocos Tama sambil menatap Hanan penuh selidik.

"Kurang jauh main lo, Kak," ucap Hanan yang digeplak Kenzo.

"Mana dia tau anjir," ucap Kenzo.

"Oh iya kita kan beda. Gini ya Kak, dalam agama gue nih, ngamalin ayat kursi tuh manfaatnya banyak salah satunya memberi perlindungan sama membuka pintu rezeki." Hanan memberitahu Tama dengan gaya polosnya. Kenzo dan Dean berdecak kagum sambil memberikan jempolnya kepada Hanan.

"Keren. Kok tumben lo tau?"

"Bapak gue ustadz, anaknya aja yang modelan setan kek gue." Hanan malah berucap jujur. Tama, Kenzo, dan Dean langsung tertawa ngakak mendengar ucapan Hanan. Baru kali ini ada orang ngaku dirinya modelan setan.

"Yuk, mari kita berdoa. Karena Hanan keturunan ustadz silahkan pimpin doa buat teman kita yang satu ini." Tama memberi ide untuk berdoa bersama. Dean geleng-geleng kepala sambil tersenyum, ada-ada aja teman-temannya ini.

"Oke, mari kita berdoa menurut agama masing-masing, berdoa dimulai."

"Bacain satu dua tiga doa, Nan."

"Oke, Ya Allah, semoga Kak Dean interviewnya lancar."

"Aamiin."

"Semoga setelah ini, hidup Kak Dean makin berjaya dan bahagia."

"Aamiin."

"Semoga ada keajaiban yang datang untuk Kak Dean hari ini."

"Aamiin."

Pemeran Utama (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang