Pagi hari menyapa, matahari mulai masuk ke celah jendela kamar dan membangunkan singto dari tidurnya, ia melihat jam yang ternyata sudah jam 10, singto langsung beranjak pergi ke dapur, sudah menjadi kebiasaan setiap hari jika dirinya selalu sarapan pagi, singto melihat tak ada apa-apa di dapur, ia mencari neneknya mengelilingi rumah namun neneknya juga tak kelihatan.
Singto keluar dan melihat rumah tetangga sebelah, ia berharap melihat pria yang semalam. Singto melihat ke arah rumah itu, ia melihat sesosok pria yang melihat dirinya dari balik kaca.
"Haii....." Ucap singto menyapa sembari melambaikan tangannya, namun pria itu malah pergi dari kaca itu.
Singto merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya, ia mengalihkan atensinya dan menatap dua pria yang baru saja menghampiri dirinya.
"Apa kamu anak kota?"
"Iya, aku baru datang kemarin sore, itu rumah nenek ku, perkenalkan aku singto"
"Tay"
"Off"
"Kamu menyapa siapa tadi? bukankah tak ada orang di rumah itu?" Ucap off.
"Ada satu pria di dalam sana" ucap singto.
"Hah? Apa kamu berhalusinasi, sing?"
"Tidak, aku bahkan sudah bertemu dengannya sejak semalam"
Tubuh off dan tay merinding mendengar ucapan singto.
"Tay...." Ucap off.
"Sing sebaiknya kita pergi, di rumah itu tak ada siapa-siapa dan sudah lama kosong" ucap tay
"Aku benar-benar bertemu seorang pria semalam dan kami duduk di kursi itu, dia juga bisa memainkan gitar?" Ucap singto sembari menunjuk ke arah kursi kayu tempat dirinya dan pria semalam duduk.
"Cckk... Kamu orang baru disini dan kami orang asli sini, kami jelas lebih tahu dari mu, rumah itu sudah lama kosong!" Ucap tay.
"Lihat bulu kuduk ku berdiri, sebaiknya kita pergi" ucap off.
"Apa kalian ingin main ke rumah nenek ku?" Tanya singto.
"Hmm" ucap tay.
Singto mengajak off dan tay ke rumah neneknya, ia juga membuatkan teman barunya itu minuman hangat untuk menemani mereka berbicara.
Saat mereka tengah mengobrol santai singto mendengar suara orang memainkan gitar dan bernyanyi.
"Apa kalian mendengar seseorang bermain gitar? Itu orang yang ku maksud tadi, dia memainkan gitarnya dan bernyanyi" ucap singto.
"Aku tak mendengar apa-apa" ucap off.
"Aku juga" ucap tay.
Singto beranjak dari kursi dan berjalan menuju jendela, ia melihat rumah tetangga sebelah dan memastikan jika benar ada orang di sana, off dan tay juga menyusul singto dan berdiri di dekat singto.
"Benar-benar tak ada suara" ucap off.
"Tapi aku benar-benar mendengar suara orang bermain gitar di rumah itu" ucap singto.
"Sing" Ucap tay.
"Jelaskan, kenapa bisa tak ada orang di sana" ucap singto.
"Rumah itu di tempati oleh seorang nenek dan cucunya, tapi seminggu yang lalu cucunya pergi ke kota, entah bagaimana ceritanya cucunya di tabrak oleh orang yang tak bertanggung jawab hingga koma dan sekarang nek ida tengah menemani cucunya yang koma di rumah sakit yang ada di kota" ucap off menjelaskan.
"Namanya siapa?" Tanya singto.
"Krist... Dia seumuran dengan kita" ucap off.
"Bicara tentang krist, aku jadi merindukannya" ucap tay
YOU ARE READING
Oh My Ghost, My Love ✓
FanfictionBerawal dari satu kesalahan singto membuat dirinya bertemu dengan krist di waktu yang tak tepat, seiring berjalan waktu rasa itu hadir dengan sendiri di hati keduanya. Antara dendam dan cinta yang di rasa oleh krist, namun ia mengenyampingkan rasa c...