Part 12 (end)

616 70 29
                                    

"Ayo berangkat" ucap namtarn.

Namtarn memang sekertaris singto, jadi tak heran jika ia akan selalu ikut kemana singto pergi.

Kali ini mereka memang akan pergi bertemu klien lagi dan pertemuan itu di adakan di restoran tempat krist berkerja. Mungkin karna suasana dan tempat yang begitu strategis membuat rekan kerja singto memilih tempat itu.

Kali ini singto tak dapat menolak, jika itu permintaan namtarn mungkin ia masih bisa menolak beda hal dengan rekan kerjanya.

Dan sialnya lagi-lagi krist yang membawakan buku menu ke meja mereka, kali ini singto tak mungkin menghindar atau ke toilet itu sangat tidak sopan bukan?

Singto terpaksa hanya diam dan menundukan kepalanya tak menatap ke arah krist sedikit pun. Setelah beberapa menit akhirnya krist pergi dari sana, baru singto bisa bernafas lega.

Mereka satu kota sangat tidak mungkin jika keduanya akan jarang bertemu apa lagi mengingat jika restoran tempat krist berkerja sangat terkenal oleh kalangan atas yang selalu memakai tempat itu untuk melakukan pertemuan.

Setelah selesai meeting dan makan malam bersama, singto pamit ke toilet
pada rekan kerjanya.

Langkah kaki Singto terhenti saat dia melihat seorang pria yang sangat di kenalinya, itu Krist.. Singto memutar tubuhnya, berniat ingin pergi dari sana.

"Jangan mengindari ku lagi" ucap krist sebelum Singto benar-benar pergi.

"Aku hanya mencoba untuk menepati janji ku" ucap singto.

"Jangan lakukan itu lagi" ucap krist kemudian krist berlalu pergi dari sana.
.
.
.
.
.
.
.

Hari-hari berlalu, krist semakin sering bertemu singto dan singto sudah tak pernah menghindari krist lagi, hanya saja keduanya tak pernah saling sapa. Singto sangat ingin menyapa krist namun ia harus sadar diri.

"Pria itu lagi" ucap namtarn saat melihat krist mendekat ke arah mereka.

Namtarn sampai hapal dengan krist karna setiap mereka meeting atau makan, krist yang selalu melayani mereka.

Singto juga sudah menceritakan alasan dia selalu menghindar jika krist yang melayani mereka, singto mengatakan jika krist mantan pacarnya kepada namtarn.

Semenjak hari itu namtarn sering memperhatikan gerak gerik keduanya, ia terkadang memperhatikan krist dalam diam begitu juga dengan singto, dia sering menjadi detektif dadakan hanya untuk mengetahui perasaan keduanya, bukan hanya sekali atau dua kali namtarn melihat krist terkadang menatap singto dari kejauhan atau mencuri pandang pada singto begitu juga sebaliknya. Entah kenapa namtarn yakin jika keduanya masih saling mencintai.

"Sayang, kamu pesan apa?" Tanya namtarn kepada singto membuat singto terkejut. Namtarn dapat melihat jika raut wajah krist berubah saat dirinya memanggil singto sayang.

Tak lama datang off dan tay menghampiri krist yang sedang bekerja.

"Singto, apa kabar?" Sapa tay saat melihat Singto.

"Aku baik" ucap singto.

Off membisikan sesuatu kepada krist entah apa itu yang pasti membuat krist terkejut kemudian langsung pergi dari sana.

Tak lama datang waiter lain menggantikan posisi krist tadi.

"Sing, nikmati waktu mu, kami pergi" ucap off.

"Kenapa kamu memanggil ku sayang tadi!" Ucap singto pada Namtan

"Hanya ingin" ucap namtarn santai.

"Bagaimana jika Krist salah paham nanti!"

Oh My Ghost, My Love ✓Where stories live. Discover now