Part 3

682 100 32
                                    

Singto keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya dan tangannya mengusap rambut basahnya, ia melihat di ranjangnya ada krist yang duduk sembari memainkan gitarnya, singto mengabaikan krist, ia mengambil pakaiannya dari dalam lemari kemudian beranjak pergi ke kamar mandi untuk memakai pakaiannya.

Setelah beberapa menit singto keluar lagi, sekarang dia sudah memakai pakaian lengkapnya, ia melihat krist masih betah memainkan gitarnya.

"Aku sudah melihatnya tadi" ucap krist.

"Apa?" Tanya singto yang tak mengerti.

"Bagian depan dan belakang mu" ucap krist.

"Shit! Ucapan mu"

"Ada tahi lalat di paha dalam mu, apa itu tanda lahirmu?" Ucap krist.

"Krist!!" Ucap singto, wajahnya memerah karna malu.

"Dan juga..... Penis ku lebih besar dari punya mu" bisik krist.

Singto benar-benar tak tahu lagi ingin menjawab apa, dia langsung beranjak keluar dari kamar dengan wajah yang memerah karna malu, singto berjalan ke dapur dan duduk di meja makan, di sana sudah tersedia berbagai macam makanan yang di masak neneknya.

"Kenapa wajah mu? Apa kamu sakit?" Tanya neneknya.

"Tidak, nek"

"Kenapa memerah?"

"Aku ingin menusuk lubang mu dan membuat mu mendesah di bawahku" bisik krist, yang entah sejak kapan sudah berada di samping singto.

"Pergi!!" Teriak singto, itu reflek kemudian ia langsung menutup mulutnya.

"Kamu mengusir nenek!"

"B-bukan nek, tapi ada setan mesum di samping ku"

"Ckk... Apa kamu masih sering nonton film horor sing, itu pasti efek keseringan menonton film horor?" Ucap neneknya.

"Nenek masih ingat" ucap singto sambil tersenyum malu.

"Jelas saja, kamu cucu nenek satu-satunya jadi nenek tak akan pernah melupakan apa yang menjadi kesukaan mu" ucap nek wati.

Singto tersenyum senang mendengarnya.

"Kamu suka horor? Bagaimana jika nanti malam kita nonton bersama? Nonton film porno tapi. Kamu mau kan" bisik krist.

Senyum yang tadinya sangat cerah mendadak hilang saat ia mendengar ucapan krist.

"Makan sing" ucap nek wati.

Singto berusaha mengabaikan krist yang berada di sampingnya dan memakan makananya, tangan krist meraba paha singto di sampingnya membuat singto menjadi risih, berulang kali ia menepis tangan krist, ia bahkan mencubitnya dengan sekuat tenaga namun krist masih terus mendaratkan tangannya di sana.

"Apa nenek tahu cenayang yang bagus untuk mengusir hantu mesum?" Tanya singto.

"Kenapa kamu membahas hantu terus sejak tadi? Sejak kapan kamu bisa melihat hantu" ucap nek wati.

"Hmm. Sejak aku pertama kali datang ke sini, dia sudah mengganggu ku!"

"Bukankah kamu dulu yang mengganggu ku, sing? Kamu menghampiri ku dan mengajak ku untuk berkenalan" ucap krist.

"Cihh...." Gumam singto.

Ia kembali melanjutkan makannya, dan tak menghiraukan hantu mesum di sampingnya lagi.

Terdengar suara pintu di ketuk nek wati berjalan ke depan dan membuka pintu.

"Apa singto ada, nek?" Ucap tay.

Oh My Ghost, My Love ✓Where stories live. Discover now