Pagi hari menyapa, singto terbangun dari tidurnya dan merasakan sekujur tubuhnya terasa sakit, ia melihat ke samping sudah tak ada lagi krist.
"Kemana hantu itu" lirih singto.
Singto bangkit dari tidurnya dan beranjak dari ranjang, pantatnya benar-benar terasa perih saat dia berjalan.
Setelah mandi dan memakai pakaian lengkap singto berjalan keluar menuju dapur, ia benar-benar merasa lapar dan kehabisan tenaga.
Setelah sarapan singto berjalan ke depan rumah, ia sudah terbiasa jika bangun dari tidur dan tak menemukan neneknya, tak heran lagi jika neneknya pagi-pagi sekali sudah pergi.
Singto melihat ada beberapa orang di depan rumah krist dan juga seorang wanita tua, mungkin seumuran neneknya, singto hanya berani memperhatikan dari jauh lagi pula ia tak mengenal semua orang itu, tak lama datang off dan tay menghampiri orang-orang itu, melihat off dan tay singto juga berjalan kesana.
"Ada apa nek?" Tanya off.
"Mereka hanya ingin melihat tanah dan rumah nenek"
"Mereka siapa?" Bisik singto kepada tay.
"Nek ida, nenek krist" ucap tay.
"Bagaimana keadaan krist?" Tanya off lagi.
"Masih belum sadarkan diri" ucap nek ida sembari menahan rasa sedihnya.
Tak jauh dari mereka singto melihat krist menatap ke arah mereka semua dengan tatapan sedihnya.
"Apa sudah ada perkembangan dari polisi?" Tanya off lagi.
"Belum off, sepertinya yang menabrak krist bukan orang sembarangan, tak ada saksi mata yang melihat, cctv di tempat kejadian juga hilang" ucap nek ida.
"Jika aku menemukan orang yang menabrak krist aku tak akan memaafkannya, aku akan membunuhnya!" Ucap off lagi.
"Aku juga akan membunuhnya" ucap krist membuat singto terkejut karna tiba-tiba krist berada di sampingnya.
Entah kenapa singto merasa deja-vu mendengar pembicaraan off dan nek ida.
"Siapa yang menjaga krist di rumah sakit dan ada keperluan apa nenek ke sini" itu tay yang berbicara.
"Tak ada yang menjaganya, nenek hanya sebentar, nenek sudah kehabisan uang dan bermaksud ingin menjual tanah nenek di sini"
"Nek" lirih tay, ia benar-benar merasa sedih sekarang.
"Nenek pergi dulu" ucap nek ida.
Nek ida pergi bersama beberapa orang tadi, mungkin untuk melihat tanah yang akan ia jual.
Singto juga melihat krist mengikuti neneknya bersama orang itu.
"Seharusnya orang yang menabrak krist bertanggung jawab, apa dia tak tahu siapa yang ia tabrak!" Ucap off dengan perasaan marah.
"Memangnya kenapa?" Tanya singto.
"Krist tulang punggung keluarga dan dia hanya mempunyai nek ida yang sudah tua, setidaknya orang yang menabrak krist bertanggung jawab dengan membiayai rumah sakit krist agar beban nek ida tak terlalu berat, tapi orang itu malah pergi begitu saja, nek ida harus menjual tanahnya untuk biaya rumah sakit dan membayar polisi untuk mencari pelaku tabrak lari itu" ucap off.
"A-aku pergi dulu off" ucap singto setelah mendengar jawaban off.
Singto langsung pergi dari sana, dia tak kuat jika harus mendengar itu semua.
.
.
.
Hari-hari berlalu, sudah dua bulan singto tinggal di kampung kecil itu, singto benar-benar betah tinggal disana, ia selalu bermain dengan off dan tay dan terkadang ikut nek wati ke sawah.
YOU ARE READING
Oh My Ghost, My Love ✓
FanfictionBerawal dari satu kesalahan singto membuat dirinya bertemu dengan krist di waktu yang tak tepat, seiring berjalan waktu rasa itu hadir dengan sendiri di hati keduanya. Antara dendam dan cinta yang di rasa oleh krist, namun ia mengenyampingkan rasa c...