Hari minggu ini Eca di ajak olahraga pagi oleh Juno tapi dia juga bingung karena Faza akan bertanding basket dan biasanya selalu di temani oleh Eca.
"Boleh deh kak tapi kayanya cuman bisa sebentar soalnya jam 9 Faza ada tanding basket aku mau dateng"
"Yaudah gapapa nanti sekalian kakak yang anter kamu kesana".
Pagi pagi sekali Juno sudah menjemput Eca agar waktu mereka bersama tidak terlalu singkat. Setelah olahraga Juno mampir dulu ke sebuah restoran untuk sarapan sebelum mengantar Eca tapi mereka terlalu menikmati obrolan hingga lupa waktu dan jam sudah menunjukan pukul 09.07 mereka pun segera berangkat menuju tempat Faza bertanding basket.
Setelah sampai Eca langsung berlari ke lapangan meninggalkan Juno sampai lupa mengucapkan terimakasih.
"Yah kok udah selesai sih, aduh Faza mana ya"
Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Dia tak asing dengan orang tersebut tapi ia juga tak mengenalinya
"Eca kan?" Tanya orang itu
"Iya, lu siapa ya kayanya gue gak asing liat muka lu"
"Aku Nadine temen sekelas nya Faza, kamu pasti nyari Faza kan? Mereka ada di kantin belakang bareng anak-anak yang lain"
"Oh iya iya gue inget, lu mau kesana juga? Ayo bareng"
Sambil berjalan Nadine memberi tahu Eca kalau hasil pertandingan sekolah mereka menerima kekalahan bahkan Faza terlihat sangat kecewa karna permainan dia hari ini cukup kacau.
Eca makin merasa bersalah di saat seperti ini dia malah asik bersama kak Juno."Fazaaaaa" Eca berteriak sambil berlari
Anak-anak basket lain pun memberi tempat duduk untuk Eca di antara mereka
"Maafin gue Faz"
"Mentang-mentang udah punya cowo lu jadi gak dateng ca" celetuk andre
"Sorry gue gak maksud kaya gitu tadi tuh macet banget"
Tapi anak-anak basket lain tidak menerima alasan apapun mereka malah meledeknya agar suasana di sana tidak terlalu sedih tapi tidak untuk Faza dia malah terlihat lebih kesal.
"Eh Nadine sinii gabung sampe lupa, sini duduk depan Faza"
Susana sudah semakin membaik, mereka makan bersama sambil bercanda melupakan kekecewaan mereka, Faza juga sudah mulai tertawa akibat kejahilan teman-teman nya tapi Eca salah fokus kepada Nadine yang sedari tadi selalu memperhatikan Faza.
"Udah ayo beres beres pada pulang" ujar salah satu dari mereka
Semua Anak-anak beranjak dari tempat makan untuk beres-beres kecuali Faza, Andre, Eca dan Nadine yang masih bersantai.
"Eh abis ini kalian ada acara apa? Kita main yuk?" Ucap Eca
"Pulang aja cape gue"
"Ayolah Faz dari pada di rumah paling lu baca buku"
"Yaudah kalian aja gue gak ikut"
"Ih lu gak seru"
Andre dan Nadine hanya diam melihat dua orang sahabat itu berdebat.
"Lagian lu kan udah jalan tuh sama si cupu" Faza kesal
"Apa lu bilang cupu? Siapa yang cupu? Sembarang lu"
"Lah emang cwo lu cupu, tukang mainin cwe itu namanya cupu"
"Enak aja lu ngomong! Lu sirik kan karna gak bisa sebaik kak Juno"
"Ngapain gue sirik sama orang cupu"
"LU YANG CUPU SUNAT AJA GAK BERANI!"
Andre, Nadine dan anak-anak lain yang masih di ada di sekitar meja tersebut langsung melirik ke arah Faza dengan sangat kaget.
"Eh maksud gue duluu duluu kan...."
"Udahlah emang gue belum sunat" Faza memotong pembicaraan Eca lalu beranjak pergi
"Fazzzz Fazzz tunggu gueee"
Buru buru Eca mengejar sahabatnya itu dia benar-benar merasa bersalah gara-gara membela kak Juno dia keceplosan membuka rahasia Faza di depan teman-temannya.
Eps 4
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE • Eca & Faza
Teen FictionCerita tentang persahabatan lelaki dan perempuan yang tidak pernah akur tapi tidak bisa saling melepas Kisah mereka mulai penuh konflik saat mereka mulai jatuh cinta "Woooooii bangun tukang tidur" "lu mana ngerti soal cinta cintaan, sikap lu dingin...