Sudah sekitar 2 minggu lebih Eca dan Faza tak bertegur sapa, Eca juga sudah tidak pernah menginap atau mengunjungi rumah Faza lagi setelah kejadian saat itu, mereka hanya bisa saling memperhatikan dari kejauhan meskipun sesekali Mba Sasa datang ke rumah Eca untuk membawakan makanan atau hanya untuk melihat keadaannya.
Eca sedang menikmati indahnya masa berbapacaran dengan kak Juno, setiap hari ia di antar jemput dan selalu pergi bersama. Faza juga akhir-akhir ini selalu menyibukkan diri di sekolah, entah untuk berlatih basket atau hanya berkumpul bersama teman-temannya agar pulang telat karena ia tak nyaman ketika pulang selalu melihat Eca bersama pacarnya itu.
"Nad hari ini lu ada waktu?"
"Aku gak ada acara sih hari ini kenapa Faz?"
"Lu mau gak nengok Andre bareng gue?"
"Boleh"
"Tapi mampir ke rumah gue sebentar gapapa ya? Cuman bawa titipan buat Andre"
"Iya gapapa kok"
Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya untuk pulang. Saat diparkiran Faza tak sengaja melihat Eca sedang bercanda gurau dengan pacarnya, tak lama pacarnya mempersilahkan Eca untuk masuk ke mobil sambil mengusap-usapnya rambut Eca.
"Nad mau gak kalo kita sekalian nonton?"
Nadine tau Faza mengajaknya hanya karena dia sedang kesal pada Eca, tapi Nadine tetap mengiyakan ajakannya.
Sepanjang jalan mereka hanya diam, Faza mengendarai motornya dengan sangat kencang.
"Ayo masuk dulu" ajak Faza ketika mereka mampir kerumahnya
"Aku tunggu diluar aja deh"
"Yaudah lu ke taman aja ada kursi sama ayunan, jangan nunggu di motor"
"Iya"
Nadine berjalan menuju taman dan duduk di ayunan sambil melihat-lihat sekelilingnya.
Oh ini ya taman yang pernah Eca ceritain, artinya itu rumah Eca.
Tak lama ada mobil yang terparkir di depan rumah tersebut. Ternyata itu Eca, ia turun lalu berjalan menuju ke arah ayunan
"Hei Ca" sapa Nadine
"Eh Nadine, gue kira siapa" Eca ikut duduk di ayunan "mau pada kemana?"
"Kita mau jenguk Andre, udah 3 hari dia gak masuk. Kamu mau ikut?"
"Cuman jenguk Andre doang?"
"Tadi sih Faza ngajak nonton, ayo ikut Ca" ajak Nadine
"Gue ada janji Nad" padahal Eca berbohong
"Yah sayang banget"
Eca hanya sedikit tersenyum
"Ca kalian kenapa sih? Aku kangen banget main bareng kalian"
"Gue juga kangen kok main sama lu apa lagi ke rumah lu"
"Makanya kita main lagi ke rumahku, kaya waktu itu"
"Iya entar gue main deh tapi gak sama Faza"
"Kalian mau sampe kapan sih kaya gini?"
"Gue juga bingung Nad, gue gak nyangka bakalan kaya gini sama Faza. Dari dulu kita sering berantem tapi gak pernah diem-dieman gini, apa lagi selama ini"
Nadine hanya diam sambil menggenggam tangan Eca.
"Tapi kayanya Faza baik-baik aja tanpa gue Nad, mungkin gue juga keterlaluan sama dia"
"Gak Ca, kamu salah. Faza tuh kehilangan kamu, bahkan dia..."
Sebelum Nadine selesai bicara Faza sudah memanggilnya
"Ca aku pergi dulu ya nanti kita cerita lagi"
"Oke Nad, Have fun ya!"
"Byeee!"
Eca hanya diam melihat mereka berjalan pergi. Pikiran serta hatinya tiba-tiba kacau, ia merasa sedih marah semua beraduk menjadi satu.
Sebenarnya Eca sangat merindukan sahabatnya itu tetapi dia malu karena dia merasa sudah keterlaluan pada saat itu. Apalagi setelah mendengar cerita dari Mba Sasa, Eca merasa sepertinya Faza membenci dirinya jadi ia tak berani untuk mendekati apa lagi berbicara meskipun sebenarnya setiap hari Eca selalu memperhatikan dan menanyakan kabar Faza kepada Mba Sasa.Eps 9
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE • Eca & Faza
Teen FictionCerita tentang persahabatan lelaki dan perempuan yang tidak pernah akur tapi tidak bisa saling melepas Kisah mereka mulai penuh konflik saat mereka mulai jatuh cinta "Woooooii bangun tukang tidur" "lu mana ngerti soal cinta cintaan, sikap lu dingin...