Tak terasa hari ini sudah mulai memasuki liburan sekolah. Semua pasti bergembira menyambutnya tetapi tidak dengan Faza, rasa takut semakin menyelimuti dirinya yang akan disunat.
Sebenarnya sudah sejak seminggu lalu Faza merengek kepada sang kakak agar rencana sunatan diundur ke liburan kenaikan kelas, tapi tentu saja keinginannya ditolak karena Mba Sasa sudah mempersiapkan semuanya."Ada yang mau ikut Mba sama Bang Calvin jalan-jalan gak nih?"
"Maauuuuuu" sahut Eca
Tapi Faza tak menggubris ajakan kakak nya itu
"Ada yang ngambek nih kayanya" goda Mba Sasa
"Iya tuh Mba dari kemaren diem mulu gak seru"
"Yaudah dengerin Mba mau ngomong"
Mba Sasa dan Eca mendekati Faza
"Mba ngalah deh buat kamu dek, gapapa rencana sunatnya di undur" Faza menoleh dengan raut wajah gembira "Tapiiiii karena Mba lagi sibuk banget jadi kalian harus dengerin apa yang Mba mau dan gak dapet izin buat keluar rumah atau liburan kemanapun termasuk Eca"
"Lah kok gitu kenapa Eca jadi di bawa-bawa" protes Eca
"Ya itu kan cuma penawaran kalo gak mau juga gapapa"
Tanpa berpikir panjang Faza menghampiri Mba Sasa mengatakan "Deal!" Sambil berjabat tangan tak menghiraukan Eca yang masih protes dengan perjanjian tersebut.
"Udah sekarang kalian siap-siap dulu kan mau main, sekalian kita beli persediaan makanan yang banyak buat kalian"
"Ah tetep aja bosen dong Mba" Eca masih tak terima
"Ya makanya hari ini kita main dulu sepuasnya" bujuk Mba Sasa "Oh iya kalian juga bebas mau beli apapun yang kalian mau. Sebagai hadiah dari Mba karena nilai ujian kemarin bagus semua, lagian udah lama juga kan gak belanja banyak"
"Beli helm baru" celetuk Faza
"Boleh"
"Kalo beli baju tas sama makeup?" Eca mencoba meyakinkan
"Boleh"
"Hah serius Mba?" Faza dan Eca tak percaya
"Apapun yang kalian mau"
Mereka berdua langsung bergegas ke kamar untuk bersiap-siap
Target sudah masuk perangkap hahaha. Batin Mba Sasa.
***
Seharian ini mereka sangat bersenang-senang mulai dari menonton bioskop, makan bersama, berbelanja dan membeli barang yang mereka mau tanpa ada rasa curiga sedikitpun
Bahkan sesampainya di rumah mereka dikejutkan dengan sebuah kotak yang berisi PS 5 pemberian dari Bang Calvin.
"Biar kalian gak bosen dirumah" jelasnya
Setelah Bang Calvin pulang mereka bertiga menggelar kasur di ruang TV memainkan PS tersebut sampai larut malam.
Keesokan harinya Faza dan Eca sudah kembali bersantai diruang TV sambil memainkan PS baru itu.
"Udah siang ini, kasur belum kalian beresin juga"
"Biarin aja kaya gini dong Mba, kan nanti kita begadang lagi ya kan Faz?"
"Iya lagian Mba bilang kan kita bebas asalkan gak keluar rumah"
"Tapi kalian udah mandi kan?"
"Udah kok Mba udah mandi, udah makan, udah..."
"Udah lu berisik Ca" potong Faza
"Iya deh iya tapi inget jangan seharian juga kalian main PSnya"
"Siap Mba" jawab mereka
Setelah itu Mba Sasa terlihat sibuk mondar-mandir sambil menerima telepon tapi mereka berdua tak memperdulikannya.
"Faz kita main balapan mobil yuk"
"Gak! bosen"
"Ah bilang aja lu cupu gak berani huh"
"Enak aja, ayo siapa takut"
Saat bermain Eca sengaja melempar bantal tepat dimuka Faza agar ia terganggu dan kalah
"Yeeeeaaaayyyy guee menang!"
"Dihh apaan lu curang"
"Gabisa pokoknya gue yang menang" Eca beranjak untuk menggelitik Faza sebagai hukuman
"Ampun Ca! Ampun!"
Mereka berdua tertawa lepas hingga seisi rumah terasa sangat ramai
Tak lama ada sebuah mobil yang datang terparkir di depan rumah lalu disambut oleh Mba Sasa.
Mereka berdua kebingungan siapa yang datang karena jarang sekali ada tamu yang berkunjung kerumahnya."Permisi"
Terlihat ada 2 orang perempuan dan 1 laki-laki dewasa yang masuk dengan membawa beberapa tas yang cukup besar
"Silahkan masuk Dok" sambut Mba Sasa
Mendengar itu Faza dan Eca tiba-tiba saling menatap
"Dok?" Tanya mereka berbarengan
Eps 12
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE • Eca & Faza
Teen FictionCerita tentang persahabatan lelaki dan perempuan yang tidak pernah akur tapi tidak bisa saling melepas Kisah mereka mulai penuh konflik saat mereka mulai jatuh cinta "Woooooii bangun tukang tidur" "lu mana ngerti soal cinta cintaan, sikap lu dingin...