Nadine

189 18 0
                                    

Nadine tak menyangka hari ini dibonceng oleh Faza, dia merasa ini mimpi karena sebelumnya dia hanya bisa memperhatikan lelaki cuek itu dari jauh. Sepanjang jalan terasa sekali kecanggungan diantara mereka, akhirnya Nadine memberanikan diri untuk membuka obrolan

"Faza kita langsung pulang aja ya, aku gapapa kok lukanya juga gak parah bisa di obatin dirumah"

"Yakin lu?"

"Iya serius kita langsung pulang aja"

"Yaudah, sekali lagi gue minta maaf ya"

"Bukan Eca kok yang salah, emang aku aja yang mau ikut"

"Eca tuh orangnya nekat, terlalu bersemangat, cerewet, gak bisa diem. Gue aja dulu benci banget soalnya di gangguin mulu sama dia tapi makin lama gue makin biasa sih jadi kalo lu ngerasa ke ganggu lu bilang gue ya"

"Engga kok aku seneng malah bisa kenal Eca bisa kenal kamu juga" ucap Nadine malu-malu

"Eh lu asli dari mana?"

"Aku dari Bandung, aku di jakarta semenjak masuk SMA jadi belum lama"

"Pantesan"

"Ada logat sunda nya? Haha"

Mereka pun tertawa.

"Beli dulu roti gapapa kan Nad?"

"Gapapa"

Faza memarkirkan motornya di depan toko roti, ia membeli beberapa roti dan kue untuk orang tua Nadine sebagai ucapan maaf.

"Dirumah lu ada siapa aja?" Tanya Faza

"Sekarang sih ada ibu sama adek-adek aku"

"Adek lu masih kecil? boleh makan lollipop kan?"

"Iya boleh kok"

"Lu mau ini?" Tiba-tiba Faza menyodorkan lollipop berbentuk love  kepada Nadine

"Bo..boleh" tubuh Nadine bergetar, jantungnya berdetak sangat cepat dia benar-benar merasa terbang padahal Faza hanya menawarkan lollipop kepadanya.

Setelah selesai membayar mereka berjalan menuju parkiran tapi Faza melihat seorang lelaki yang ia kenal

"Nad itu kak Juno kan?" Ia tak sengaja melihat kak Juno sedang berjalan menggenggam tangan seorang perempuan

"Iya itu kak Juno Faz"

Faza merasa kesal dan emosi, dia ingin menghampiri lelaki itu tapi Nadine menahannya

"Tahan Faz jangan emosi mungkin itu sodaranya, jangan gegabah nanti malah nambah masalah"

"Sorry Nad"

Merekapun melanjutkan perjalanan

***

Eca dan Andre sudah sampai terlebih dahulu disusul oleh Faza dan Nadine

"Ayo masuk" ajak Nadine

Ketika masuk mereka di sambut oleh ibu dan adik-adik Nadine yang berlari ke arah mereka.

"Bu ini temen-temen sekolahku"
Mereka memperkenalkan namanya masing-masing sambil bersalaman kepada ibunya Nadine

"Ayo sini duduk, aduh tante gak ada persiapan apa-apa nih Nadine gak bilang jadi tante gak masak"

"Gapapa tante, kita ke sini mau minta maaf soalnya.." Faza memberi kode kepada Eca agar dia meminta maaf

"Oh iya tante Eca mau minta maaf tadi ajak Nadine kabur dari sekolah, Eca janji kok gak akan ngulangin lagi maaf ya tante"

"Iya udah gapapa tapi jangan di ulangi lagi ya" jawab ibunya Nadine dengan ramah sambil mempersilahkan mereka untuk duduk

"Ah tante baik banget deh, jadi kangen sama ibunya Eca"

"Emang ibunya Eca dimana?"

"Orang tua ku sama Faza sekarang tugas di Pekanbaru tante udah 3 tahun jadi mereka jarang pulang makanya sepi gak kaya di sini rame banget"

"Kalian ini adik kakak?"

"Gakkk tantee" jawab Eca dan Faza berbarengan

"Yaudah kalo kalian lagi sepi main aja ke sini, sering-sering juga gapapa biar Nadine ada temen"

"Iya tante makasih hehe"

"Tante siapin cemilan buat kalian ya"

"Eh tante maaf ini ada sedikit kue sama permen buat adiknya Nadine" Faza memberikan bungkusan kue tersebut

"Aduh kok jadi ngerepotin sih, makasih ya"

"Sama-sama tante" Faza duduk mendekati Nadine "kotak obat lu mana? Obatin dulu tangan lu"

"Oh iya" Nadine membawa kotak obat

"Gue bantu Nad"

Tapi saat Faza akan membantu mengobati Nadine tiba-tiba Eca merebut kotak obat tersebut.

"Biar gue yang bantu Nadine, kan gue yang bikin dia luka jadi gue harus tanggung jawab" Faza pun mengalah dan bergeser agar Eca bisa mengobati Nadine.

Setelah itu mereka asik bercerita dan bermain dengan adik-adik Nadine hingga lupa bahwa hari mulai gelap.
Mereka berpamitan dan pulang.
Sesudah mengantar teman-temannya sampai depan rumah Nadine langsung berlari menuju dapur.

"Bu kue dari temenku tadi mana?"

"Itu di meja makan"

Nadine sangat lega karena barang itu masih tersimpan rapih, hanya kue dan beberapa roti yang sudah dimakan. Ia lari ke dalam kamar duduk di meja belajar sambil senyum-senyum sendiri melihat Lollipop pemberian Faza.

Bener ya kata Eca ternyata Faza tuh gak se-cuek dan segalak yang di liat selama ini, dia juga laki-laki yang sopan, bertanggungjawab banget.

"Ahhhhhh kok jadi kepikiran Faza terus sih"

Eps 7

FRIEND ZONE • Eca & Faza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang