Tidak terasa liburan sekolah telah usai, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah bertepatan dengan peresmian usaha bakery milik Mba Sasa dan Bang Calvin.
"Eca, Faza ayo sarapan dulu nanti telat" Teriak Mba Sasa
Eca keluar dari kamarnya berseragam rapih berdandan cantik dengan rabut yang digerai
"Pagi Mba"
"Pagi Eca, cantik banget nih"
"Iya dong hari pertama sekolah"
"Eh Ca maaf panggil Faza dong suruh sarapan dulu"
Dengan sigap ia berlari menuju kamar Faza
"Selamat pagi tuan Faza" sapa Eca sembari membuka pintu "Astaga Faza lu kok masih tidur sih"
"Ngantuk!" Jawabnya singkat
"Mba Sasa liat nih Faza masih tidur coba" teriak Eca
Mba Sasa menghela nafas panjang apalagi melihat waktu yang sudah mepet. Ia langsung berlari menuju kamar adiknya itu
"Dek ya ampun udah telat ini ayo bangun sekolah"
"Masih sakit ah Mba"
"Alesan mulu udah sembuh juga"
"Serius Mba masih sakit kalo pake celana"
"Ya pake aja celana sunatnya"
"Gak mau ah malu entar keliatan orang Mba"
"Banyak banget alesannya, ayo cepet bangun tuh liat Eca udah siap" Saat Mba Sasa menoleh ke belakang Eca sudah tidak ada "Ca.. Ecaa"
"Eca di kamar mandi Mba sakit perut, kayanya gak akan sekolah dulu deh"
"Kalo soal ginian aja pada kompak" kesal Mba Sasa "yaudah terserah lah Mba buru-buru mau berangkat dulu" ia berlari keluar kamar membawa barang-barang nya lalu pergi bersama sang calon suami
Setelah melihat Mba Sasa sudah benar-benar pergi Eca keluar dari kamar mandi menghampiri Faza
"Aman Faz" sambil mengedipkan sebelah matanya
"Bagus! Nah ini baru Eca nya gue haha"
"Iya dong gue kan Faza lovers pasti dukung lah haha"
"Yaudah ayo siap-siap" Faza beranjak menuju kamar mandi
"Heh lu mau kemana?"
"Lu mau nya kemana? Dufan? Ancol? Apa kita ke Bandung? Tenang semua biaya gue tanggung"
"Gaya amat lu miliarder hasil sunat doang juga"
"Yang pentingkan banyak duit haha" ucapnya sambil tertawa sombong "jadi mau kemana lu? Serius gue"
"Lu kan masih sakit"
"Alesan doang itu, ayolah mumpung gue baik nih lagian kita liburan dirumah terus"
"Ayoo ayoo tapi naik taksi aja ya jangan naik motor"
"Siap tuan putri"
Mereka bersiap-siap dan berangkat menuju Dufan tanpa meminta izin kepada Mba Sasa atau orangtuanya karena mereka pikir Mba Sasa akan sibuk dengan peresmian usahanya dan orangtua mereka sibuk dengan pekerjaannya.
Disana mereka sangat bersenang-senang dan bersemangat mencoba semua wahana ada."Ca istirahat dulu" ucap Faza sambil ngos-ngosan
"Ah cupu lu naik tornado aja lemes"
"Cape gue Ca panas nih"
"Ah ayo kita naik hysteria pokok nya ayo" ajak Eca sambil menarik paksa Faza
Faza hanya pasrah tak bisa menolak kemauan sahabatnya padahal ia sudah 3x menaiki wahana itu tapi apa boleh buat demi membahagiakan Eca dia mau mau saja.
Setelah puas mencoba wahana yang di inginkan mereka beristirahat sambil membeli minuman
"Nih buat lu Faz" Eca memberikan sebotol minum air mineral
"Makasih Ca"
"Gue yang makasih hari ini bahagiaaaa banget rasanya, makin sayang gue sama lu"
Uhuuukkk... Uhuukkk.. Faza tersedak mendengar ucapan Eca
"Ehh lu kenapa, pelan-pelan dong minumnya" jawab Eca sambil menepuk-nepuk punggung Faza
"Haus banget gue cape" alasannya agar tak terlihat gugup
Eca beranjak dari duduknya memotret beberapa wahana dan berselfie mengabadikan momen yang paling indah sambil sesekali melambaikan tangannya kepada Faza yang tentunya membuat Faza senyum-senyum sendiri. Sebenarnya mereka sudah beberapa kali datang ke Dufan bersama keluarga atau teman-teman mereka tapi kali ini beda, rasa bahagia yang mereka rasakan berkali-kali lipat dari biasanya.
Sebelum pulang mereka makan terlebih dahulu dan membeli beberapa aksesoris yang Eca suka
"Sahabat gue ini baik banget deh" puji Eca sambil menggandeng tangan Faza
"Iya lah baru nyadar lu" jawabnya dengan bangga
"Makasih ya Faza ganteng, sering-sering dah lu disunat biar sering trakhir gue haha"
"Ya gak gitu juga kali Ca" jawabnya sambil cemberut "lain kali kita ke trans studio Bandung ya Ca sambil kulineran di sana"
"Wah boleh tuh" Eca bersemangat "lu juga yang bayarin ya haha"
"Iya deh iya"
"Asikkkk!!! Yaudah ayo kita pulang" Eca tiba-tiba naik ke atas punggung Faza sambil menunjuk ke arah taksi "berangkat boss!"
Mereka benar-benar bahagia canda tawa terus-menerus dirasakan hari ini, sepertinya ini salahsatu kenangan terindah mereka apalagi Eca benar-benar gembira membuat hati Faza semakin senang.
Sesampainya didepan gerbang rumah Faza melihat ada 1 mobil terparkir didepan rumahnya.
"Makasih ya pak" ucap Eca kepada pengemudi taksi "ayo masuk malah bengong lu"
"Liat ada siapa di rumah" Faza mengarahkan pandangan Eca ke halaman rumahnya
"HAH! ITU KAN MOBIL AYAH" teriak Eca "jangan-jangan ada Ayah sama Bunda Faz"
"Mampus kita Ca!"
Eps 17
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE • Eca & Faza
Teen FictionCerita tentang persahabatan lelaki dan perempuan yang tidak pernah akur tapi tidak bisa saling melepas Kisah mereka mulai penuh konflik saat mereka mulai jatuh cinta "Woooooii bangun tukang tidur" "lu mana ngerti soal cinta cintaan, sikap lu dingin...