Eca hanya bisa duduk di teras rumah menunggu Faza, sejak kemarin saat Eca tak sengaja membongkar rahasianya dia tidak keluar kamar sama sekali bahkan Eca belum menjelaskan atau meminta maaf. Sekarang belum pasti Faza akan sekolah dan kalaupun Faza sekolah belum tentu juga dia mau berbicara atau memberi tumpangan kepada Eca.
Apa gue berangkat sendiri aja ya? Tapi Faza gimana? Gue ngerasa bersalah banget.
Plaakkk!
"Awwwwww!"
Tiba-tiba saja helm mendarat tepat dipipi Eca
"Jangan bengong ayo buruan berangkat" ucap Faza sambil meninggalkan Eca ke arah motor
"Fazzz fazz maafin guee kemarin.."
"Udah cepet naik"
"Ya tapi kan..."
"Lu mau ikut apa gue tinggal?"
Ia pun buru-buru naik sebelum sahabatnya itu nekat meninggalkan nya. Sepanjang jalan Eca hanya diam kebingungan, Faza mengemudikan motor sangat kencang membuat Eca ketakutan.
Sesampainya diparkiran Faza langsung berjalan meninggalkan Eca
"Fazzzzaaaa" Eca mengejar dan menarik tangan Faza
"Maafin gue Faz gue ngaku salah sampe bikin lu malu di depan anak-anak tapi pliss maafin gue"
Faza hanya diam
"Gue bakalan lakuin apapun bahkan gue udah bilang sama anak-anak basket biar rahasia lu tetep aman sama mereka, maafin gue Faz"
Akhirnya Faza tak tega melihat sahabatnya itu, dia tak biasa melihat Eca yang keras kepala hari ini memohon-mohon kepadanya.
"Udah gapapa, gue gak marah kok"
"Beneran? Lu maafin gue"
"Iya"
"Ahh makasih Faza lu emang sahabat terrrrrrrbaiikkk gue sepanjang masa pokoknya sampe selamanya gue sayang sama lu"
"Alay lu!"
"Tapi lu juga sayang kan sma gue" ledek Eca
Faza tidak menggubris pertanyaan Eca, ia langsung berjalan menuju kelas nya
"Ih kebiasaan deh kalo di ajak ngomong main pergi-pergi aja"
Baru mereka berjalan beberapa langkah ada Andre yang berlari menghampiri mereka.
"Faz ayo kita langsung kumpul di depan aula" ucap Andre
"Loh kalian mau kemana?"
"Kita kan ada tanding lagi Ca hari ini"
"Kok gue gak tau sih, gue mau ikuttt" rengek Eca
"Gak bisa lah kan lu gak dapet dispensasi dari sekolah wle" ledek Andre
"Udah lu masuk kelas sana gue pergi dulu ya" pamit Faza dan mereka pergi meninggalkan Eca
"Yaudah deh semangat ya"
Eca sangat kesal karena Faza tidak memberi tahu soal pertandingan hari ini tapi tentunya dia tidak menyerah begitu saja, ia langsung berlari untuk mencari seseorang.
"Nadineee! Nadinee! Sinii"
"Kenapa Ca?" Nadine kebingungan melihat Eca yang panik dan terburu-buru "Faza masih marah ya?"
"Engga kok sini deh" Eca menariknya sambil berbisik "kitaa kaburr yukk"
"HAH KABUR?"
"Ssssttt jangan kenceng-kenceng dong Nad, kita nonton anak-anak basket tanding"
"Mau gak? Kita gak punya waktu banyak, udah bel masuk nih keburu ada guru yang dateng"
Nadine bingung untuk meng-iyakan atau menolak keinginan Eca karena sejak dulu dia tidak pernah bolos sekolah apa lagi kabur dari sekolah.
"Kalo lu gak bisa gapapa kok gue bisa sendiri, gue pergi dulu ya. Bye Nad!"
Eca berlari menuju tempat persembunyiannya sebelum dia beraksi kabur dari sekolah. Tapi tiba-tiba
"Ecaaa tunggu! Aku ikuttttt"
Eps 5
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE • Eca & Faza
Teen FictionCerita tentang persahabatan lelaki dan perempuan yang tidak pernah akur tapi tidak bisa saling melepas Kisah mereka mulai penuh konflik saat mereka mulai jatuh cinta "Woooooii bangun tukang tidur" "lu mana ngerti soal cinta cintaan, sikap lu dingin...