•🦋-10

1.5K 125 35
                                    

HAPPY READING!!

PLAK!

Tabokan dari Vano, Reygan dapatkan. "Jangan ngotorin otak buk bos dong bos."

"Ck! Apaan sih lo."

"Lo tadi bilang buk bos punya susu," ujarnya

"Lah emang bener kok. Cewek gue punya susu pisang di mansion gue." Jawab Reygan bingung.

"A-ah kirain anu," cicit Vano tersenyum kikuk.

"Otak lo noh yang kotor. Cuci sana." Sentak Reygan kesal. Mana mungkin dirinya ingin mengotori pikiran polos gadisnya.

"Ya abisnya omongan lo ambigu bos." Kesal Vano.

Rey diam tak menyahuti lagi. Rey berdiri membawa tubuh mungil Queen kedalam gendongannya. Dirinya berjalan kearah pintu keluar ruangan pribadinya.

"Eh bos mau kemana?"

"Balik."

"Kita-kita ikut ya bos."

"Hm."

"Yes! Let's go."

Mereka pun berjalan mengikuti Reygan dibelakang, berjalan menuju parkiran. Menaiki kendaraan masing-masing. Dengan Queen yang bersama Reygan tentunya. Mereka keluar dari gerbang sekolah, menancap gas menuju mansion pribadi Reygan.

Padahal sekolah belom waktunya pulang. Tapi siapa yang berani menegur cucu pemilik sekolah itu? Tidak ada yang berani bahkan kepala sekolah sekalipun. Pernah ada seorang guru yang berani menghalangi mereka saat mereka ingin membolos. Keesokan nya guru itu sudah terhempas dari AHS dikarenakan dipecat langsung oleh kepala sekolah. Siapa pelakunya? Reygan tentunya. Ia menyuruh kakeknya untuk memerintah kan kepala sekolah agar memecat guru itu. Dan kakek Reygan mana bisa menolak keinginan cucunya itu.

Oke lanjut.

Sesampainya di mansion Reygan. Mereka turun setelah memarkirkan kendaraan masing-masing di bagasi. Mereka berjalan memasuki pintu utama. Rey tetap menggendong bayi besarnya yang sangat anteng itu.

Rey berjalan melewati ruang tamu menuju lift. "Gue sama Queen mau ganti baju dulu. Kalian kalo mau mandi atau ganti baju, ambil aja kayak biasanya." Kata Reygan

"Siap bos."

Ya, mereka memang sudah biasa mandi atau ganti baju di sini. Bahkan mereka tak segan-segan menginap 2 sampai 3 hari disini. Dan Reygan tak pernah melarangnya selagi mereka tak mengganggu privasi nya.

Reygan membuka pintu kamarnya. Berjalan menuju kasur king size-nya. Menurunkan gadisnya dengan hati-hati.

Reygan mengelus pipi chubby itu. "Aku yang mandi dulu, atau kamu yang mau mandi duluan baby, hm?" Tanyanya lembut.

"Eem Rey duluan aja deh. Queen mau rebahan dulu sebentar." Jawab Queen.

"Yaudah. Tapi jangan tidur lagi ya sayang. Aku gak mau nanti malam kamu kesulitan buat tidur karena terlalu kelamaan tidur siangnya." Peringat Reygan

"Siap komandan."

Cup!

"Gemes bangettt. Pacarnya siapa sih ini, hm?" Gemas Rey seraya menggeser-gesek kan hidung mereka.

"Pacarnya tuan Reygan Nathaniel Alexander." Seru Queen.

Reygan tertawa melihat tingkah kekasihnya itu. Sungguh menggemaskan pikirnya. Dirinya tak sadar kalau ia baru saja tertawa setelah sekian lama. Ya, Reygan memang sangat jarang memperlihatkan tawanya. Ia hanya akan menampilkan wajah datar dan dinginnya. Tapi itu sebelum Queenzie masuk dalam hidupnya. Gadis mungil itu sukses mengubah hidupnya. Gadis polosnya. Miliknya. Hanya akan menjadi miliknya. Selamanya.

QueenRey [TIDAK DITERUSKAN!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang