Satu

753 62 3
                                    

Dengan ini hakim memutuskan...

Permohonan saudari Hera Amerta Rahardja dikabulkan.

Saudra Ravan Wirantara dan saudari Hera Amerta Rahardja remsi bercerai.

Adapun hak asuh Kanayarra sepenuhnya jatuh kepada Hera Amerta Rahardja.

Lalu setelahnya palu diketuk sebanyak tiga kali, yang berarti itu artinya kedua insan berbeda jenis itu sudah resmi tidak ada ikatan apapun lagi.

Mereka sudah resmi bercerai, baik secara hukum maupun agama.

Ravan dan Hera menikah sekitar satu tahun yang lalu, mereka dikaruniai satu anak
gadis yang sangat cantik di beri nama Kanayarra Wirawan dan sekarang mereka resmi bercerai, hak asuh anak sepenuhnya jatuh ke tangan Hera sang ibu karena usia Kanayarra baru tiga bulan.

Setelah proses persidangan selesai semua keluar dari ruang persidangan begitupun dengan Ravan dan Heran.

Wajah keduanya memancarkan kelegaan satu sama lain setelah persidangan itu selesai dan mereka dinyatakan resmi bercerai.

"Akhirnya hari ini datang juga, Van" ucap Hera pada Ravan.

Ravan mengangguk sambil tersenyum, "Iya, akhirnya kita tiba juga di hari ini" balas Ravan sambil menyandarkan punggungnya pada tembok.

Ngomong-ngomong setelah persidangan mereka tidak langsung pulang, Ravan dan Hera duduk di bangku yang ada di teras kantor pengadilan agama.

"Rencana kamu selanjutnya apa?" tanya Hera kepada laki-laki yang beberapa saat yang lalu resmi menjadi mantan suaminya.

Ravan menggeleng, dia belum tahu apa rencana hidupnya ke depan, mungkin setelah kuliahnya selesai dia akan pindah ke jogja tinggal bersama kakek dan neneknya.

"Kamu sendiri?" Ravan balik bertanya.

"Paling selesain kuliah dulu terus setelah itu kerja" jawabnya.

Setelah itu hening, baik Hera maupun Ravan sama-sama diam. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Ravan yang sampai saat ini masih memikirkan seseorang di masalalunya dan Hera yang sampai saat ini masih dihantui rasa bersalah oleh seseorang di masalalu mantan suaminya.

"Dia gimana kabarnya?" Hera bertanya kembali.

Ravan menggeleng sebagai jawaban, tanpa Ravan bertanya siapa dia yang dimaksud pum dia sudah tahu dia itu siapa.

"Kalian gak pernah ketemu lagi setelah kita nikah?".

Dan Ravan mengangguk, dirinya memang belum bertemu lagi dengan seseorang yang sampai saat ini masih bertahta di hatinya itu.

Bukan tidak bisa bertemu lebih tepatnya seseorang itu yang sengaja memutus kontak dengan Ravan, orang itu tidak mau jadi bayang-bayang dalam rumahtangga Ravan dan Hera.

"Dia udah benci banget sama saya, jadi lebih baik kita gak pernah ketemu lagi kan?".

Ravan rasa itu jalan terbaik untuk mereka berdua, walau terkdang diam-diam Ravan stalking akun sosial media orang itu.

CLBK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang