Mark Lee, nama lengkap dari lelaki banyak talenta dan mempunyai 1001 prestasi yang selalu berhasil membuat sekolah dan keluarganya bangga akan pencapaian yang ia miliki, juga memiliki pahatan wajah sempurna membuat dirinya semakin dikagumi oleh para kaum hawa di sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.'Sempurna' satu kata untuk mewakili seluruh keunggulan yang ada didalam diri Mark, tapi bagaimanapun juga ia tetap seorang manusia yang memiliki banyak kekurangan tetapi selalu ia usahakan untuk tutupi dengan kelebihan yang ia punya
Dan semua yang dimiliki oleh Mark itulah yang membuat Lee Jeno jatuh hati kepadanya, meskipun harus terhalang hubungan persahabatan yang telah dijalin sejak lama, kalau istilah zaman sekarang Jeno ada di fase 'Friendzone'.
Enam tahun lamanya Jeno memilih untuk menyimpan perasaan itu dalam diam. Ia hanya takut jikalau nanti ia mengungkapkan perasaan ini pada Mark nanti hubungan mereka tidak akan sama lagi seperti sekarang.
Dan sekarang Jeno sedari tadi sedang duduk di balkon kelas sambil mengagumi sosok Mark yang sedang berlatih paskibraka bersama kawan-kawannya, tetapi saat sedang sibuk dengan kegiatannya mengagumi sang pujaan hati, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara lembut yang memanggil dari samping kanan.
"Permisi, Kak Jeno? Apakah saya bisa minta tolong dari kakak untuk berikan ini buat kak Mark?". Suara lembut itu ternyata berasal dari seorang gadis manis yang tidak asing lagi di matanya, namanya adalah Monica Pratama.
Adik kelas Jeno ini cukup populer di sekolah karna prestasinya dalam bidang akademik terutama matematika, gadis manis ini sering dipanggil ke depan saat apel sekolah berlangsung untuk mengambil berbagai sertifikat dari lomba yang ia menangkan.
"Tentu saja bisa..., dan ini jadi hadiah ke berapa buat Mark?" Jeno kembali melontarkan pertanyaan yang membuat gadis manis itu menundukkan kepalanya dan tersenyum malu,
"Engga tau yang ke berapa kak, tapi saya bakal berusaha semaksimal mungkin untuk mendekati kak Mark, tentu dengan cara yang membuat kak Mark tidak merasa risih." Monica menjawab pertanyaan Jeno dengan bahasa formal yang sangat sopan dan tidak lupa dengan senyum manis yang sedari tadi tak luntur dari wajahnya cantiknya,
Hal itu membuat Jeno membayangkan jikalau memang suatu saat Mark dan Monica menjadi sepasang kekasih mereka akan menjadi pasangan yang sangat sempurna, luar biasa sempurna.
"Kalau gitu saya permisi balik ke kelas ya, kak Jeno? Sedikit lagi bel masuk bakal bunyi, saya sudah harus kembali. Sebelumnya terimakasih banyak kak atas bantuannya!" Monica berujar dengan nada yang sangat ceria sebelum dirinya pergi meninggalkan sang kakak kelas yang hanya berdiri menatap hadiah di tangannya dengan tatapan kosong
"Woy Jeno! Ngelamun terus—eh hadiah dari siapa nih? Fans lu?" Sapa sahabat Jeno, Felix Lee.
"Bukan buat gue lix, lagi pula sejak kapan gue punya fans? Ini udah pasti buat kak Mark lah bukan buat gue." Jeno dengan nada kelewatan datar menjawab pertanyaan dari Felix yang menurutnya sangat aneh, karena sudah pasti setiap hadiah yang ia terima bukanlah untuk dirinya, melainkan hanya menjadi perantara antara Mark dan fansnya yang terlalu malu untuk memberinya secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐚 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 [𝐌𝐚𝐫𝐤𝐧𝐨] ✓
FanfictionKisah cinta di masa putih abu-abu milik Lee Jeno yang bertepuk sebelah tangan pada lelaki yang telah lama ia kagumi dalam diam, Mark Lee. [bxb, bl, boys love] [markno mk!top jn!bott] [school romance, harsh word]