Kisah cinta di masa putih abu-abu milik Lee Jeno yang bertepuk sebelah tangan pada lelaki yang telah lama ia kagumi dalam diam, Mark Lee.
[bxb, bl, boys love] [markno mk!top jn!bott] [school romance, harsh word]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jeno, lu pulang bareng kita atau Jaemin?" Tanya Felix sembari merapikan barang-barangnya kedalam ransel
Sudah satu bulan berlalu semenjak kejadian dimana Jaemin mengajak Jeno pulang bersama ternyata terus berlanjut hingga sekarang dan menjadi kebiasaan baru bagi keduanya
Bahkah tak jarang juga keduanya menghabiskan waktu bersama setelah pulang sekolah, dan hal itu membuat hubungan keduanya semakin dekat
Jeno yang sedang melakukan tugas piket nya itu kemudian mengangkat wajahnya menatap Felix, "Engga kalian pulang aja duluan, gue udah janjian sama seseorang"
Dan tentu jawaban Jeno itu menimbulkan rasa penasaran dalam diri Felix juga Mingi yang sudah siap untuk pulang meskipun bel belum berbunyi
"Sama siapa??? Aduh Jenn, hati-hati jangan sampe lu diculik" Kata Felix dengan dramatis
"Dih?? lu pikir gue bocah kali ya? gue pulangnya sama Jaemin lah, siapa lagi?" Ujar Jeno kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya, meyapu lantai kelas.
"Widihhh bareng Jaemin terus nih, apakah ini pertanda?" Ucap Mingi dengan tawa jenaka sambil menyikut pelan Jeno
"Apa sihh?? gajelas lu, mending sono pergi, dikit lagi bel udah bunyi" Usir Jeno menggunakan sapu yang ada di tangannya
Saat sedang asik mengusir Mingi, Jeno tak sadar jika sedari tadi Jaemin tengah berdiri di depan kelasnya, ia tampak menggunakan jaket denim lalu dengan santai bersandar pada dinding dan itu tentu mencuri perhatian banyak siswa-siswi yang berlalu-lalang
"Eh umur panjang bro, baru aja diomongin langsung muncul" Sapa Mingi saat menyadari keberadaan pemuda itu
"Amin dah hehehe, by the way, Jeno udah selesai belum?" Ujar Jaemin, menatap Jeno yang masih memungut beberapa sisa sampah
"Ini udah beres, bentar yaa aku ambil tas dulu di dalem"
'Kringgg~ Kringgg~ Kringgg~'
"Eh? pas banget belnya bunyi aku udah beres hehehe" Tutur Jeno pada Jaemin yang hanya di balas dengan tawa manis pemuda itu
"Jeno, Jaemin. aku sama Mingi duluan yaaa, Dadah" Ujar Felix sambil melambaikan tangan diikuti oleh Mingi dari belakang
Melihat kedua sahabat itu pergi, Jaemin pun kembali menatap Jeno dan bertanya, "Udah beres kan? gimana kalo abis ini kita ke Chatime aja? aku traktir deh"
Mendengar tawaran menggiurkan itu, Jeno langsung menganggukan kepalanya dengan semangat, "Ayo ayo!! aku mauuuu"
Lagi-lagi Jaemin harus menahan diri, karena sekarang ia sangat ingin untuk mencubit pipi tembam milik Jeno yang terlihat menggemaskan saat sedang merengek
'Duh sabar Jaem, sabar. Ini anak orang'
Dan semua interaksi mereka juga ternyata ditangkap oleh netra tajam yang hanya melihat semua dari jarak jauh, terlihat dari raut orang tersebut sepertinya ia kurang senang dengan pemandangan romantis di depannya ini