O6

1.8K 169 4
                                    

Seminggu setelah kejadian di parkiran tersebut, Jeno dan Mark tak pernah berinteraksi lagi bahkan untuk sekedar bertegur sapa saja tidak pernah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu setelah kejadian di parkiran tersebut, Jeno dan Mark tak pernah berinteraksi lagi bahkan untuk sekedar bertegur sapa saja tidak pernah. Ketika mereka bertemu, Mark akan berjalan melalui Jeno begitu saja seakan mereka tidak saling mengenal. Hal ini membuat Jeno bingung, kenapa Mark tiba-tiba menghindar dari nya?

"Jeno, lu udah ga pernah ngomong sama Mark lagi?" Tanya Felix sembari memakan bakso yang ia pesan, karena saat ini Jeno dan kedua sahabatnya tengah berada di kantin sekolah

"Ga tau tuh, dia udah ga pernah bicara lagi sama gue, gue nya juga bingung sih kenapa malah dia kayak gitu" Ujar Jeno sembari menatap kearah pintu kantin yang kebetulan bersamaan dengan Mark yang baru saja masuk dengan Monica di sisinya

"Anjir itu udah jadian apa gimana? udah seminggu nempel terus" Tanya Mingi dengan nada judes miliknya

"Kayaknya belum deh, soalnya kalo mereka pacaran pasti satu sekolah udah heboh" Balas Felix

Sementara Jeno hanya menatap kearah kedua orang yang sedari tadi menjadi pusat perhatian, kalau ditanya apakah hatinya baik-baik saja melihat pemandangan dimana Mark terlihat sangat perhatian pada Monica di sana, ia akan menjawab tidak.

Bagaimanapun di hatinya masih terukir indah nama lelaki tampan itu, dan melihat perhatian Mark yang seakan-akan pusat dunia nya hanya tertuju kepada Monica membuat dadanya sesak dan mata yang siap mengeluarkan air mata kapan saja.

"Jen, are you okey? kita bisa balik ke kelas kalo elu ga nyaman disini" Tutur Felix saat menyadari seperti nya ada sesuatu yang menganggu perasaan sang sahabat, dan ia yakin seratus persen bahwa gangguan tersebut ada tepat di depan mereka sekarang

Saat ingin membalas ajakan Felix, tiba-tiba Jeno merasa ada seseorang yang duduk pada bangku kosong samping dirinya, ketika ia melihat siapa pelakunya ternyata itu adalah orang yang seminggu ini juga selalu menempel dengan dia, Na Jaemin.

"Hai Cantik, kok mukanya cemberut gitu?" Ucap Jaemin membuat Jeno kaget kemudian pipinya menjadi merah seketika

Sementara kedua sahabat di depannya hanya dapat menampilkan wajah terkejut mereka, bukan karena mereka tidak tahu kedekatan Jeno dan Jaemin, tetapi mereka hanya kaget karena Jaemin sudah bisa sejauh itu dengan Jeno

"Apaan sih Jaem" Ujar Jeno sembari memukul pelan tangan pemuda bermulut manis itu

"Yaaa habisnya wajah kamu cemberut gitu, dari pada sedih-sedih mending nih makan" Ucap Jaemin sambil meletakan sekantung tas kresek dengan logo supermarket diatas meja

"Hah? apaan ini?" Tanya Jeno dengan raut wajah kebingungan

"Kamu liat aja itu semua jajan yang kamu suka, tadi aku keluar buat fotokopi tugas jadi sekalian aja mampir di Indomaret samping sekolah tuh karena inget kamu" Jelas Jaemin lalu menampilkan senyum manis miliknya

"Aduh, makasih banyak ya Jaemin, kamu tuh kayak tau aja aku lagi badmood" Ujar Jeno lirih

"Yaudah kan karena badmood makanya di makan itu, biar badmood nya ilang" Ucap Jaemin sembari mengusap surai hitam tebal milik Jeno

𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐚 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 [𝐌𝐚𝐫𝐤𝐧𝐨] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang